Al-Fatihah disebut juga suratus-syukri, artinya: surat syukur. Karena itu Al-Fatihah dan doa syukur sangat erat kaitannya. Benar, bahwa segala puja dan puji hanya bagi Allah semesta alam.
Umat Nasrani juga setuju bahwa manusia wajib menaikkan doa syukur kepada Allah. Namun adakah keterbatasan syukur bagi umat beragama Islam yang tidak dialami orang Nasrani? Bila ada, apakah keterbatasan itu? Apakah ada hal-hal rohani yang patut semua orang beragama syukuri?
Doa Syukur Kepada Allah Menurut Islam
Dalam surah Al-Fatihah ada kata alhamdulilah/segala puji bagi Allah. Pakar Islam menjelaskan bahwa pada dasarnya kita mengembalikan seluruh pujian kepada Allah. Pujian apa pun yang terucap atau tergambarkan di alam ini, semuanya hanyalah milik Allah.
Baik pujian kepada manusia, keindahan alam, keajaiban suatu kejadian dan sebagainya harus diarahkan kepada Allah saja.
Kata alhamdulilah mengandung makna bahwa puji-pujian dari makhluk, manusia khususnya, kepada Allah Pencipta.
Jelas, umat Nasrani setuju dengan ajaran demikian.
Berkat-Berkat Jasmani Yang Perlu Disyukuri
Umat Islam dan Nasrani sepakat bahwa kita wajib bersyukur atas segala karunia dan nikmat Allah di dunia ini. Umat Isa Al-Masih juga wajib memanjatkan doa syukur kepada Allah atas nikmat-nikmat atau berkat-berkat yang Allah berikan. Kita wajib mensyukuri berkat di dunia ini seperti kesehatan, berkat materi, kekayaan, kepandaian, pendidikan dan banyak hal lainnya.
Jelas salah bila kita tidak mensyukuri karunia Allah di dunia ini. Tapi bagaimanakah kita dapat mensyukuri karunia Allah yang bersifat rohani?
Dapatkah Muslim Mensyukuri Pertolongan Allah di Akhirat?
Namun dapatkah para Muslim bersyukur atas pertolongan Allah di akhirat, jalan lurus ke surga, kepastian tidak sesat di neraka, dan tidak dimurkai Allah?
Bukankah agama Islam mengajarkan bahwa para Muslim akan mendatangi neraka, ditimbang amalnya dan dihisab dosa-dosanya di akhirat? Mereka harus melewati jembatan sirat yang mengerikan.
Sampaikan pendapat Anda akan hal itu di email ini.
Hal Rohani Yang Nasrani Syukuri
Pengikut Isa Al-Masih memiliki alasan kuat untuk memanjatkan doa syukur kepada Allah, yaitu karena karya penyelamatan Isa Al-Masih. “. . . “Kristus Yesus [Isa Al-Masih] datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa . . .” (Injil, Surat 1 Timotius 1:15).
Allah mengutus Kalimat-Nya, Isa Al-Masih, untuk menjelma menjadi manusia dan mati disalib. Tujuan kematian Isa Al-Masih itu untuk menggantikan hukuman dosa manusia, yaitu siksaan kekal di neraka. Agar setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan jaminan hidup kekal.
Itulah perbedaan alasan bersyukur dalam Islam dan Nasrani. Umat Nasrani mensyukuri keselamatan yang pasti itu dalam doa dan ketaatan kepada Isa Al-Masih.
Keselamatan itu Allah tawarkan kepada Anda juga. Percayalah kepada Isa Al-Masih, Anda pasti beroleh hidup yang kekal dalam Dia. Sehingga Anda dapat bersyukur kepada Allah, bukan hanya karena berkat dunia ini, tetapi karena keselamatan kekal di surga.
Anda juga dapat menanyakan keselamatan itu di email ini.
[Staff Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Kecuali hal-hal jasmaniah, umat beragama wajib mensyukuri hal-hal rohaniah. Mengapa demikian?
- Sesuai artikel di atas, dapatkah umat Islam mensyukuri keselamatannya? Alasannya?
- Mengapa umat manusia harus panjatkan doa syukur kepada Allah atas karya kematian Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel “Al-fatihah Dan Doa Syukur Umat Beragama.” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Memanjatkan Doa Syukur Kepada Allah Karena Pertolongan Di Akhirat”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
~
Saya tidak habis fikir, untuk hal maha penting tentang keselamatan di akhirat, mereka hanya mengandalkan Surat Paulus. Bukan pernyataan Yesus apalagi Tuhan.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Kami sependapat dengan saudara bahwa hal keselamatan di akhirat adalah hal maha penting. Kalau boleh tahu, mengenai hal maha penting ini apakah saudara sudah pasti yakin mendapatkannya, mengapa? Silakan dijelaskan!
~
Daniar
~
Jika Allah mengutus Nabi Isa untuk menyembah Allah, lalu apa salah Nabi Muhammad? Beliau juga 100% menyeru untuk menyembah Allah. Dengan rendah hati beliau juga tidak meminta imbalan apapun dari murid-muridnya untuk memperkaya diri. Dan memperistri perempuan-perempuan yang lemah bahkan tua karena itu untuk dijadikan teladan. Jika beliau mau beliau bisa memilih gadis-gadis yang cantik bahkan dalam jumlah yang banyak. Silahkan renungkan, buang prasangka buruk dan terapkan prasangka baik.
~
Saudara Hamba Allah, Allah Tuhan Saya,
Terima kasih telah bergabung dan memberikan komentar di ruang ini. Saudara Hamba Allah artikel di atas tidak membahas ataupun menyalahkan Nabi Muhammad. Tapi mengenai “Syukur”. Kami percaya saudara sependapat bahwa kita wajib bersyukur kepada Allah. Bersyukur atas berkat jasmani juga berkat rohani.
Pengikut Isa Al-Masih memiliki alasan bersyukur kepada Allah yang sangat kuat, yaitu karena karya penyelamatan Isa Al-Masih. “. . . “Kristus Yesus [Isa Al-Masih] datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa . . .” (Injil, Surat 1 Timotius 1:15). Isa Al-Masih disalibkan mati dan bangkit untuk menggantikan hukuman dosa manusia, yaitu siksaan kekal di neraka. Agar setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan jaminan hidup kekal.
~
Daniar
~
Salam,
Pada tulisan di atas jika saya tidak salah menyimpulkan, bahwa:
1. Orang Islam percaya mereka dihisab, masuk neraka, masuk sorga setelah dosanya selesai dihukum.
2. Orang Kristen percaya hukuman dosanya telah ditebus oleh Isa, sehingga aman dari api neraka.
Dua hal tersebut tidak akan ketemu, sehingga tidak layak dibahas karena:
1. Ajaran Islam menyatakan tidak ada dosa yang ditanggungkan oleh seseorang kepada orang lainnya lagi. Dosa ditanggung masing-masing.
2. Isa memang mengajak yang ikut akan masuk sorga. Namun perhatikan, Isa tidak pernah menyuruh orang menyebut dirinya sebagai Tuhan. Dia malah menyatakan tuhan itu Allah.
Jika ada yang memanggil Isa dengan kata “tuhan”, apakah dia pengikut Isa?
~
Saudara Fatah,
Terimakasih atas kesimpulan saudara dalam menanggapi artikel di atas. Saudara memberi kesimpulan bagaimana seseorang dapat masuk sorga. Menurut saudara bagaimana seseorang dapat masuk sorga? Sedangkan sangat jelas dinyatakan bahwa “(Bukan demikian), yang benar, barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81). Silakan berikan tanggapan saudara!
Jadi kami kira kita justru dapat mendiskusikannya, bukan? Apakah saudara setuju bahwa masuk sorga adalah rahmat/pemberian/pertolongan dari Allah saja? Lalu dimanakah letak rahmat Allah dari masing-masing kesimpulan saudara di atas?
~
Daniar
~
Allah Tuhan kalian, Tuhan kita. Siapakah yang kalian sembah? Nabi Isa kah yang kalian sebut kalimat Tuhan, utusan Tuhan? Sujudkah kalian dihadapan Tuhan atau dihadapan benda salib dan patung Yesus sekalipun? Semata-mata hanya kidung. Kalian lebih banyak berkidung ketimbang membaca Kitab kalian. Yang kalian fahami hanya seayat-ayat yang menyesatkan.
Ada sebuah kalimat ketika Tuhan dicobai iblis saya tidak habis fikir. Kalau Tuhan lalu siapa pencipta iblis. Lalu Tuhan mati disalib. Sedangkan kematian hanya milik makhluk. Sejatinya Tuhan tidak lah mati. Yang kalian yakini penghulu akhirat adalah Isa, di iman kami Muslim itu salah besar.
~
Saudara Abdul Rohman,
Terimakasih atas pertanyaan dan tanggapan saudara di atas. Dengan senang hati kami akan menjawab pertanyaan saudara. Tapi karena topik di atas membahas tentang ucapan syukur. Kami menyembah Allah bukan patung dan benda salib. Untuk itu silakan baca penjelasan kami dan diskusikan di link ini https://bit.ly/2FlOHgc. Kami juga sependapat dengan saudara, bahwa Tuhan tidak mati, jadi silakan baca penjelasannya di link ini https://bit.ly/2JdcYso.
Bagaimana dengan saudara, dapatkah bersyukur atas pertolongan Allah di akhirat, jalan lurus ke sorga, kepastian tidak sesat di neraka, dan tidak dimurkai Allah, mengapa? Silakan beri tanggapan saudara!
~
Daniar
~
Bersyukur aku seorang Muslim jadi masih ada rasa takut untuk berbuat dosa, walaupun dalam diri saya banyak dosa. Karena dalam Islam dosa itu dipertanggung jawabkan oleh dirinya sendiri. Jika aku beragama Nasrani pasti aku akan berbuat sesuka hati karena tidak takut akan dosa, semua sudah ada yang menanggungnya.
~
Saudara Dora,
Mengenai jaminan keselamatan orang Nasrani, kami kira saudara sudah membaca penjelasannya. Apakah saudara sudah mengerti? Bila belum silakan diskusikan di link ini https://bit.ly/2JyDH4K atau email kami di [email protected]
Pertanyaannya, dapatkah saudara bersyukur atas pertolongan Allah di akhirat, jalan lurus ke sorga, kepastian tidak sesat di neraka, dan tidak dimurkai Allah? Sedangkan agama Islam mengajarkan bahwa para Muslim akan mendatangi neraka, ditimbang amalnya dan dihisab dosa-dosanya di akhirat. Mereka harus melewati jembatan sirat yang mengerikan, bukankah begitu? Bagaimana penjelasan saudara?
~
Daniar