Mayoritas umat Islam hafal isi surat Al-Fatihah. Sebab mereka mengucapkannya dalam sholat-sholat mereka. Rahasia Surat Al-Fatihah ialah menyatakan kebutuhan-kebutuhan rohani terpenting manusia.
Daftarkan diri Anda di sini
Apa saja kebutuhan-kebutuhan itu? Siapakah yang sanggup memenuhinya?
Rahasia Surat Al-Fatihah, Penentu Sahnya Sholat
Menurut Islam, sholat tidak sah jika tidak membaca Al-Fatihah. “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihah Al Kitab” (HR. Bukhari dan Muslim). Maka mereka membaca Al-Fatihah minimal 17 kali sehari dalam sholat lima waktu.
Nama lain Surat Al-Fatihah (Pembuka) ialah Fatihatul Kitab (Pembukaan Kitab), Ummul Kitab (Induk Kitab), Ummul Qur’an (Induk Al-Qur’an), As-Sabu’ul Matsani (Tujuh yang Diulang), Ash-Shalah (Salat), al-Hamd (Pujian), Al-Wafiyah (Yang Sempurna), dan sebagainya.
Kebutuhan Jamaniah dan Rohaniah Manusia
Manusia memiliki dua kebutuhan, yaitu jasmaniah dan rohaniah. Kebutuhan jasmaniah itu seperti, makan, minum, bernafas, pendidikan dan sebagainya. Kebutuhan rohaniah itu seperti kedamaian, keselamatan, pengampunan dosa, dan sebagainya.
Surat Al-Fatihah mengingatkan kita akan kebutuhan-kebutuhan rohaniah kita. Seperti kebutuhan jasmani, kebutuhan rohani kita juga harus dipenuhi. Jika tidak, kita dalam bahaya kekal.
Kebutuhan Rohani Manusia dalam Al-Fatihah
Orang Islam dan Nasrani ingin merasa damai dan tidak takut menghadapi “hari pembalasan”, bukan? Kita membutuhkan “pertolongan Allah”, baik di dunia, terlebih di akhirat. Bukankah, kita sangat membutuhkan “jalan yang lurus” yang menjamin ke sorga?
Kita begitu memerlukan kepastian bahwa jalan hidup kita tidak sesat dan tidak dimurkai Allah. Terlebih lagi, kita rindu menikmati keselamatan di sorga kekal.
Di sisi lain, Islam mengajarkan bahwa Allah SWT menetapkan para Muslim mendatangi neraka. Mereka harus dihisab dosa-dosanya di neraka dan ditimbang amalnya. Allah SWT tidak menjamin Muslim masuk sorga.
Apakah ketetapan Allah SWT itu memenuhi kebutuhan manusia di Al-Fatihah itu? Jelaskanlah di sini.
Siapa yang Berkuasa Menjawab Kebutuhan-Kebutuhan Itu?
Syukurlah, Kalimat Allah, Isa Al-Masih menjawab kebutuhan-kebutuhan itu dalam satu ayat. “Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [di sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Dengan menjadi ‘Jalan Lurus’ ke sorga, Isa Al-Masih memberikan pertolongan di akhirat. Ia menjamin umat-Nya tidak sesat dan tidak dimurkai Allah. Artinya, mereka pasti menikmati sorga-Nya.
Jaminan itu membuat umat-Nya tenang dan tidak takut menghadapi hari pembalasan. Mereka akan merasakan nikmat bersama Allah selama-lamanya.
Jadi hanya Isa Al-Masih yang berkuasa memenuhi kebutuhan rohani terpenting manusia seperti tertulis dalam Al-Fatihah. Jika percaya kepada-Nya, maka Isa Al-Masih pasti menjamin Anda menikmati sorga-Nya.
Apa pendapatmu akan pengakuan Isa Al-Masih itu, sampaikan di email ini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa akibatnya jika kebutuhan-kebutuhan rohani terpenting manusia dalam Al-Fatihah itu tidak dipenuhi?
- Manakah yang menjawab kebutuhan-kebutuhan terpenting manusia, Allah SWT ataukah Isa Al-Masih? Berikan alasannya!
- Mengapa hanya Isa Al-Masih yang berkuasa menjawab kebutuhan-kebutuhan manusia dalam Al-Fatihah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel “Rahasia Surat Al-Fatihah, Kebutuhan Manusia, Dan Jawabannya.” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
~
Tuhan cuma satu yaitu Allah SWT dan Muhammad SAW adalah utusannya.
~
Saudara Sy Arsyad,
Terimakasih atas komentar saudara di ruang ini. Kami juga percaya bahwa Tuhan hanya satu. Surat Al-Fatihah mengingatkan kita akan kebutuhan-kebutuhan rohaniah kita. Yaitu memerlukan kepastian bahwa jalan hidup kita tidak sesat dan tidak dimurkai Allah. Terlebih lagi, kita rindu menikmati keselamatan di sorga kekal, bukan? Dan untuk memenuhinya kita memerlukan pertolongan Allah. Nah, apakah kebutuhan tersebut sudah yakin terpenuhi dalam diri saudara?
~
Daniar
~
Sepertinya anda tidak memahaminya, bahwasannya Allah SWT menjamin hambanya masuk sorga jika dia bersaksi “tiada Tuhan selain Allah SWT dan Muhammad Utusan Nya.
~
Saudara Dora,
Ada baiknya saudara menunjukan dasar dari pernyataan saudara di atas. Di surah mana ayat tersebut terdapat dalam Al-Quran? Jika memang benar demikian adanya, berarti semua pengikut agama Islam pasti masuk sorga. Tapi Al-Quran mengajarkan bahwa Allah SWT menetapkan para Muslim mendatangi neraka. Mereka harus dihisab dosa-dosanya di neraka dan ditimbang amalnya.
Jadi bagaimana jaminan saudara dapat disesuaikan dengan Qs 19:71, “Dan tidaklah ada seorangpun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.”? Atau Qs 3:129, “Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang dia kehendaki, Dia menyiksa siapa yang dikehendaki.”? Mana ada pengecualian bagi mereka yang sudah bersaksi? Dan bagaimana Saudara tahu sebelum hari hukuman “timbangan” Saudara berat atau ringan sesuai dengan Qs 23:102, 103, 104?
~
Daniar
~
Bro mau tanya, waktu itu di Vatikan ada kasus Pastur sama Biarawati di asrama ya? Soalnya herankan Vatikan pusatnya Katolik.
~
Saudara Jaka Tingkir,
Terimakasih atas partisipasi saudara dalam memberikan komentar di ruang ini. Tapi saudara salah tempat untuk menanyakan hal itu. Topik di atas membahas tentang kebutuhan rohani manusia dalam Al-Fatihah seperti kedamaian, keselamatan, pengampunan dosa, dan sebagainya. Apakah saudara tidak lebih tertarik akan masalah ini? Bagaimana dengan saudara, apakah kebutuhan rohani tersebut sudah terpenuhi?
Saudara dapat mengirimkan pertanyaan di luar topik ke [email protected]
~
Daniar
~
Semua agama mengajarkan kebaikan dan mengarahkan ke jalan yang lurus. Islam, Kristen, Hindu, Budha dll adalah agama yang benar. Semua mengarah ke jalan menuju surga, akan tetapi jalan yang ditempuh berbeda-beda. Ada yang jalannya berliku-liku, ada yang lurus, tapi sama-sama akan ke tempat yang sama. Intinya semua akan ke surga, karena Allah sendiri yang mengatakan lahaula walakuwwata illabillah (tiada daya dan upaya yang bisa kita lakukan kecuali atas kehendak-Nya). Jadi bisa kita simpulkan jahat baiknya seseorang semua atas kehendak-Nya dan sudah pasti surga tempatnya.
~
Saudara Said,
Terimakasih atas komentar saudara di atas. Mengenai jalan yang lurus, mari perhatikan sabda Isa Al-Masih ini: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Untuk masuk sorga hanya melalui Isa Al-Masih.
Maaf kami tidak sependapat dengan pernyataan saudara bahwa “jahat baiknya seseorang semua atas kehendak-Nya dan sudah pasti surga tempatnya.” Rancangan Allah bukan rancangan jahat. Tapi, “demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Kitab Nabi Yeremia 29:11). Allah memberi manusia kehendak bebas, artinya Allah tidak akan melakukan apapun untuk memaksa keputusan manusia. Jadi, kejahatan yang dilakukan manusia adalah hasil dari pilihan yang salah. Sedangkan kejahatan atau dosa tempatnya di neraka.
Dengan kehendak bebas yang diberikan Allah pada kita marilah kita membuat pilihan yang benar dan tepat. Dan dengan mengetahui kelemahan kita, marilah kita datang kepada Allah yang adalah Pencipta kita. Karena hanya ada satu cara yang dapat membersihkan hati kita dari segala kejahatan dan dosa kita, yaitu Isa Al-Masih. “. . . dan darah Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
~
Daniar
~
1. Bila rohani tidak terpenuhi, ya tidak ada bedanya dengan admin artikel ini. Dia tahu dan mempelajari tentang Islam. Namun dia fasik sehingga hidayah dari alloh swt pun tak mampu dia dapatkan karena kedengkian & kezoliman di dalam hatinya.
2. Ya hanya Alloh swt yang maha kuasa atas segala-galanya. Yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Termasuk Isa Al-Masih juga adalah makhluk ciptaan alloh swt.
3. Adminkan berkomentar atas Injil yang sekarang, yang sudah banyak perubahannya. Mohon maaf, yang sudah sangat diragukan.
~
Saudara Roel,
Terimakasih telah meluangkan waktu untuk menanggapi pertanyaan fokus di ruang ini.
1. Sdr. Roel, kebutuhan rohani terpenting kami sudah terpenuhi. Anugerah keselamatan dari Isa Al-Masih telah memberikan pertolongan di akhirat. Ia menjamin umat-Nya tidak sesat dan tidak dimurkai Allah. Karena kesukaan besar itu maka dari dalam hati kami sangat mengasih orang lain.
2. Bukankah Islam mengajarkan bahwa Allah SWT menetapkan para Muslim mendatangi neraka. Mereka harus dihisab dosa-dosanya di neraka dan ditimbang amalnya. Bagaimana penjelasan saudara, apakah ketetapan Allah SWT itu memenuhi kebutuhan manusia di Al-Fatihah itu?
3. Saudara meragukan kebenaran Injil dengan berasumsi bahwa Injil sekarang sudah banyak perubahan. Atas dasar apakan saudara memberikan asumsi tersebut, silakan dijelaskan? Oh ya bagaimana dengan saudara, apakah kebutuhan rohani terpenting yaitu tidak dimurkai Allah dan menikmati keselamatan kekal di sorga, sudah terpenuhi?
~
Daniar
~
Assalamualaikum… Bismillahirrohmanirrohim,
Maaf andai penafsiran saya salah, itu berarti saya belum faham apa yang diajarkan para guru. Saya hanya menyampaikan apa yang pernah saya pelajari dari para alim ulama dan bukan dari nalar saya sendiri.
Pertama: Sangat penting memahami arti dan makna setiap ayat dalam Surat Al-Fatihah untuk meningkatkan keimanan kita kepada ALLAH. Wallahua’lam atas segala sebab akibat jika kebutuhan-kebutuhan rohani terpenting manusia dalam Al-Fatihah itu tidak dipenuhi?
Semoga kita selalu dalam perlindungan Allah dari godaan setan yang terkutuk. Semoga kita tidak menjadi salah satu umat yang dimurkai Allah, Dunia dan Akhirat. Al-Fatihah
~
Saudara Luqman,
Terimakasih telah berbagi ilmu di ruang ini. Saudara telah mempelajari tentang Al-Fatihah untuk memahami arti dan makna dalam setiap ayat. Dan mengenai kebutuhan rohani terpenting manusia dalam Al-Fatihah, yaitu tidak dimurkai Allah, Dunia dan Akhirat. Sepertinya saudara masih belum yakin mendapatkannya saat ini, benarkah, mengapa?
Kita memerlukan kepastian tidak dimurkai Allah. Terlebih lagi, kita rindu menikmati keselamatan di sorga kekal, bukan? Syukurlah, Kalimat Allah, Isa Al-Masih menjawab kebutuhan-kebutuhan itu dalam satu ayat. “Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [di sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Daniar
~
Coba saudara admin yang galau ini tanya saja sama ust Khalid Basalamah, ust Adi Hidayat, ust Abdul Somat, dan lain-lain. Atau sama dr Zakir Naik sekalian biar jelas itu langsung dengan pakar. Agar tidak berputar-putar di lingkaran yang sama.
~
Saudara Samuel Andre,
Terimakasih atas sarannya. Kami tidak galau, jadi tidak perlu dong tanya pada mereka. Justru kami ingin bertanya kepada saudara, berkaitan dengan topik di atas yaitu kebutuhan-kebutuhan rohani terpenting manusia dalam Al-Fatihah. Seperti merasa damai dan tidak takut menghadapi “hari pembalasan”, “pertolongan Allah” baik di dunia, terlebih di akhirat. “jalan yang lurus” yang menjamin ke sorga.
Pertanyaannya: Apa akibatnya jika kebutuhan-kebutuhan rohani terpenting manusia dalam Al-Fatihah itu tidak dipenuhi? Bagaimana dengan saudara, apakah kebutuhan tersebut sudah terpenuhi dalam diri saudara? Bila berkenan silakan memberikan penjelasannya, terimakasih.
~
Daniar
~
Untuk Admin yang terhormat, Al-Fatihah adalah surat Quran, bukan kitab yang lain. Jadi buatlah isi pembahasan yang relevan dengan Al-Quran, Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, Nabi Isa a.s merupakan Nabi-Nya.
Jadi hanya Allah SWT yang berkuasa atas segala sesuatu termasuk jika ingin mendapat Surga-Nya seperti tertulis dalam Al-Fatihah. Bukan Nabi Isa a.s, beliau hanya Utusan Allah SWT.
Selamat belajar kitab Al-Quran lagi ya 🙂
~
Saudara Misbah,
Terimakasih atas komentar saudara. Berkaitan dengan topik di atas yaitu kebutuhan-kebutuhan rohani terpenting manusia dalam Al-Fatihah. Seperti merasa damai dan tidak takut menghadapi “hari pembalasan”, “pertolongan Allah” baik di dunia, terlebih di akhirat, “jalan yang lurus” yang menjamin ke sorga.
Kalau boleh tahu, apakah saudara sudah yakin bahwa kebutuhan rohani tersebut sudah terpenuhi dalam diri saudara? Silakan memberikan penjelasannya!
~
Daniar
~
Berarti Yesus hanya tujuan bukan jalan, simpel. Jaman itu hanya Yesus jalannya, sesuai masanya. Yohanes 5:30 “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
Al-Fatihah (1):7, “(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” Yang sesat jelas, yang bisa mati disembah.
~
Saudara Jret,
Perhatikan sabda Isa Al-Masih ini: “… Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [di sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Dengan gamblang Isa Al-Masih mengatakan bahwa Dia dalah Jalan.
Dengan menjadi “Jalan Lurus” ke sorga, Isa Al-Masih memberikan pertolongan di akhirat. Ia menjamin umat-Nya tidak sesat dan tidak dimurk ai Allah. Jadi, Isa Al-Masih berkuasa memenuhi kebutuhan rohani terpenting manusia seperti tertulis dalam Al-Fatihah. Bagaimana dengan saudara, yakinkah kebutuhan rohani yang tertulis dalam Al-Fatihan sudah terpenuhi dalam diri saudara?
~
Daniar
~
Apakah kalian semua yakin akan masuk surga? Apa syarat masuk surga menurut almarhun Yesus? Silakan baca Markus 5 :20. Saya yakin tidak ada satupun dari Kristen di dunia ini akan masuk surga. Karena mereka tidak bisa menandingi kehidupan beragama ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Yang bisa melebih dan menandingi hanya Islam.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Pertanyaan yang bagus. Kami sangat yakin akan masuk sorga. Karena dengan percaya kepada Isa Al-Masih kita dijamin masuk surga. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Dengan menjadi ‘Jalan Lurus’ ke sorga, Isa Al-Masih memberikan pertolongan di akhirat. Ia menjamin umat-Nya tidak sesat dan tidak dimurkai Allah.
Kiranya kabar baik ini juga dapat saudara ketahui dan nikmati.
~
Daniar
~
Rekan Daniar, baiklah Yesus anda anggap sebagai jalan atau sarana infrastruktur untuk menuju Surga. Namun Yesus masih memberikan syarat untuk masuk surga itu yaitu seperti yang tertulis jelas dalam Matius 5:20. Kehidupan keagamaan Kristen harus lebih benar dari ahli Taurat dan orang Farisi kalau mau masuk surga. Bahkan dalam Injil lain Yesus tidak menjamin Kristen masuk surga meskipun sudah teriak memanggil Yesus Tuhan. Jika ayat-ayat ini asli dan sahih, saya prihatin dengan nasib rekan-rekan Kristen. Mereka sulit untuk melihat kehidupan keagamaan ahli Taurat sehingga tidak bisa tahu dalam hal ibadah untuk menyaingi. Sebab kalau tidak lebih benar dari mereka, tidak masuk surga.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Syarat masuk surga adalah sangat jelas yaitu percaya/beriman kepada Isa Al-Masih. “… supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Lagi, Isa Al-Masih berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah di surga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jelaslah bahwa jalan menuju surga dan Allah bukanlah dengan menjalankan sistem dan ritual agama! Jalan menuju surga dan Allah ialah beriman kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi.
Mengenai ahli Taurat dan orang Farisi konteknya adalah Hukum Taurat. Sedangkan Isa Al-Masih telah menggenapi tuntutan-tuntutan Hukum Taurat, yang menuntut kepatuhan sempurna.
~
Daniar
~
Alhamdulillah karena salah satu rukun iman dalam Islam adalah beriman kepada nabi-nabi. Isa Al-Masih adalah salah satu nabi utusan Allah dan wajib diimani oleh siapapun yang mengaku sebagai orang Islam. Nabi Muhammad adalah nabi penutup dari segala nabi. Dari beliau umat Islam mengenal semua nabi sebelum beliau, tak terkecuali nabi Isa alaihi salam. Semua ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa as tak ada yang disalahi oleh umat Islam. Beriman kepada nabi Muhammad secara otomatis sudah beriman kepada semua ajaran nabi-nabi. Semua nabi membawa satu syariat yang sama yaitu mengimani keesaan Allah tanpa menyekutukanNya dengan yang lain. Tiada tuhan selain Allah.
~
Saudara Donna
Terimakasih telah meluangkan waktu untuk memberikan komentar di ruang ini. Memang seharusnya mengimani Isa Al-Masih. Isa Al-Masih mengajarkan bahkan bersabda bahwa: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [di sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa Al-Masih adalah “Jalan”. Dia berkuasa memenuhi kebutuhan rohani terpenting manusia seperti tertulis dalam Al-Fatihah. Jika percaya kepada-Nya, maka Isa Al-Masih pasti menjamin menikmati sorga-Nya.
Nah, apakah saudara juga mengimani ini?
~
Daniar
~
Saya mantan Muslim, setelah saya perdalam Al-Quran ternyata tidak ada jaminan di sana untuk mendapatkan hidayah. Di sisi lain saya mendapatkan pengetahuan tentang Kristus, dimana ada banyak kebenaran dalam ajaran-Nya dan ada jaminan untuk hidup kekal.
Setelah saya tinggalkan Islam ketenangan dan kedamaian hati sempurna saya rasakan dengan menjadikan Yesus sebagai Juru selamat. Yesus adalah Tuhan yang menyertai kita di dunia dan di surga nantinya, jangan sia-siakan ibadah kita. Percayalah tiada Tuhan selain Allah dan tiada allah selain Yesus, amin.
~
Saudara Lewi Dartono,
Terimakasih telah berbagi pengalaman saudara di ruang ini. Memang ketenangan dan kedamaian hati adalah kebutuhan penting manusia. Ketenangan dan kedamaian hati akan terpenuhi jika seseorang sudah memiliki jaminan pasti selamat di akhirat (hidup kekal di surga).
Kabar baiknya setiap orang bisa mendapatkan kebutuhan penting itu di dalam Isa Al-Masih. ”. . . Aku (Isa Al-Masih) memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
Daniar
~
Saya bingung dengan pertanyaan anda, kenapa harus anda membela satu agama. Kalau anda yakin dengan agama anda silakan, jangan samakan kitab Al-Quran dengan kitab-kitab lainya. Hingga akhir zaman Al-Quran tak sedikit pun berubah makna, arti, bahkan hurufnya. Tidak ada satu manusia satu pun di muka bumi yang bisa membuat kitab semisal Al-Quran. Dalam Al-Quran pun wajib mempercayai kitab-kitab yang telah di turunkan kepada para nabi.
Jika anda percaya tuhan itu satu, lantas siapa itu Yesus, tuhan bapak, roh kudus? 1 ayat saja dalam Kitab Injil yang bisa mengatakan Tuhan itu satu, dan yang berkata itu Isa, kalau ada tunjukan ayatnya ke saya.
~
Saudara Hamba Allah,
Kami juga bingun dengan komentar saudara, kami tidak membela agama. Seperti yang saudara sampaikan bahwa dalam Al-Quran pun wajib mempercayai kitab-kitab yang telah di turunkan kepada para nabi. Jadi kebenaran di tulis dimanapun adalah tetap kebenaran bukan? Kami hanya menyampaikan kebenaran itu.
Kami percaya bahwa Tuhan itu satu. Siapa Yesus, Bapa, dan Roh Kudus silakan baca penjelasan kami di sini https://bit.ly/2EqRsg4. Kiranya saudara mendapatkan pemahaman baru dan mengerti dengan benar Allah yang kami sembah.
~
Daniar
~
Maksud bapa dalam Injil kalau itu Allab, maka Allah itu adalah Allahnya Nabi Muhammad saw dan surat Al-Fatihah memperjelas maksud tersebut. Bahwa masuk surga dengan jalan mengikuti jalan yang lurus. Aturan yang baru Al-Quran adalah aturan yang mengubah aturan yang lama Kitab Injil Nabi Isa As atau kelanjutan yang melengkapi aturan yang lama. Maka secara logika semua regulasi yang baru lah yang berlaku, bahwa yang menunjukan jalan yang lurus terbaru adalah Nabi Muhammad saw. Karena dia pelanjut utusan Allah setelah Nabi Isa As. Karena kami yakin Nabi Isa adalah utusan Allah.
~
Sauadra Tas,
Jika memang Muhammad dapat menunjukan Jalan yang Lurus, apakah Muhammad sendiri sudah dijamin bahwa ia masuk di surga? Sebab penunjuk Jalan yang Lurus, ia sendiri harus memiliki kepastian ke surga.
Dalam Kitab Injil Isa Al-Masih berkata, “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup….” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Isa adalah Jalan Lurus yang menuntun manusia pada kebenaran dan hidup yang kekal yaitu surga. Dan Isa sendiri sudah ada di surga.
~
Noni
~
Kalau boleh tahu ayat mana dalam Al-Fatihah yang menerangkan bahwa hanya Isa Al-Masih yang menjamin kebutuhan rohani dunia akhirat? Mungkinkah di ayat 6 dan 7 Al-Fatihah? Jika benar hanya Isa Al-Masih yang menjamin kebutuhan rohani untuk keselamatan umat manusia, secara logika lalu mengapa harus diutus Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa ajaran yang Rahmatan lil alamiin?
Mohon maaf, di sisi lain saya percaya bahwa 25 Nabi yang diutus Allah SWT semua membawa ajaran yang benar (itu juga bagian dari ajaran Nabi Muhammad SAW). Mohon pencerahannya, Terimakasih.
~
Saudara Insan Awam,
Dalam Al-Fatihah manusia memohon kepada Allah agar ditunjukan Jalan yang Lurus. Artinya manusia membutuhkan Jalan yang Lurus yang menuntun manusia pada sorga. Artinya umat Islam masih belum menemukan Jalan yang Lurus tersebut.
Isa Al-Masih dengan tegas mengatakan, “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup…”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa juga menyatakan diri-Nya sebagai Yang Awal dan Yang Akhir. Artinya Isa memiliki kuasa atas dunia dan akhirat.
Isa berkata, “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya. Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (Injil, Kitab Wahyu 1:17-18).
Semua nabi Allah adalah Utusan Allah. Nmaun mereka hanayalah nabi dan manusia biasa yang tidak bisa memberikan Jalan Keselamatan dan memberikan jaminan masuk sorga.
~
Noni