Sebagai Muslim, Aminudin begitu hafal dengan surat Al-Fatihah. Surah itu sebagai bagian dari ritual ibadahnya dan untuk menjalin relasi dengan Allah. Karena itu, dia sangat menghormati Surah Al-Fatihah.
Suatu kali Aminudin memahami hukum utama tentang kasih/mahabbah dalam Kitab Injil Allah. Hukum utama itu merupakan intisari Wahyu Allah/Alkitab (Taurat, Zabur/Mazmur dan Injil). Dia merasakan kedekatan dan kegembiraan yang luar biasa.
Hukum utama itu dan alasan dasarnya menolong dia memiliki relasi yang benar dengan Allah dan kegembiraan dalam beragama. Karenanya Aminudin sangat tertarik untuk mencari tahu lebih dalam tentang mahabbah dalam Islam.
Makna Al Fatihah – Ummul Kitab
Aminudin telah belajar bahwa Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Quran. Dalam bahasa Arab Al-Fatihah disebut Ummul al-Kitab. Artinya, “ibu dari al-Kitab” (Induk Al-Quran). Atau
Ummul-Qur’an, artinya “ibu dari Quran.”
Ibn Jareer at-Tabaree mengatakan bahwa penyebutan Al-Fatihah dengan Ummul-Qur’an karena seluruh Al-Quran tersimpulkan dalam Al-Fatihah. Menurut orang Arab, yang sungguh menyimpulkan atau memuat sesuatu dapat disebut Ummul.
Mahabbah dalam Islam & Hukum Utama di Wahyu Allah
Aminudin merasa aneh, sebab Alkitab/Wahyu Allah tidak ada Umm al-Kitab. Tapi, dia tertarik pada dua ayat yang memuat hukum utama menurut ajaran Isa Al-Masih. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:37-39).
Dia baru tahu bahwa fokus Wahyu Allah ialah mengasihi Allah dan sesama. Seluruh isi Wahyu Allah memuat tentang istilah kasih/mahabbah. Karena itu kesimpulan atau intisari seluruh isi Kitab Taurat, Zabur dan Injil adalah Hukum Pertama dan Kedua di atas, atau kasih.
Dia telah belajar bahwa Al-Fatihah – buku dan hukum utama menekankan bahwa Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (ar-rahmani ar-rahim). Namun yang mengherankannya ialah bahwa Al-Fatihah dan Al-Quran tidak memuat tekanan pada kasih sebagaimana dalam Injil dan ajaran Isa Al-Masih. Dengan kata lain, Aminudin tak menemukan hukum mahabbah ini dalam Islam.
Dalam hatinya timbul pertanyaan penting. “Bukankah manusia membutuhkan kasih dari sesama terlebih dari Allah?” Ya, kita membutuhkan kasih, baik untuk hidup di dunia dan di akhirat. Jika tidak mendapatkan kasih itu, maka hidup kita akan susah di dunia terlebih di akhirat.”
Seharusnyalah Kitab Suci agama banyak membicarakan kasih, bukan? Bagaimanakah pengajaran kasih Isa Al-Masih dan Wahyu Allah?
Isa Al-Masih Sumber Kasih/Mahabbah?
Aminudin pun mengerti bahwa penekanan pengajaran dan teladan Isa ialah kasih. Isa ingin setiap orang memiliki kasih-Nya.
Karena itu, salah satu ayat Injil menuliskan pentingnya kasih. “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang …” (Injil, Surat 1 Korintus 13:1).
Demikianlah setiap orang membutuhkan kasih. Memang mengasihi sesama bukan perkara yang mudah. Apalagi mengasihi orang yang telah menyakiti kita. Jelas hal itu sangat sulit.
Namun, Isa Al-Masih berkuasa memberi hati yang baru bagi manusia, yaitu hati yang penuh kasih-Nya.
Terimalah Kasih Ini Maka Anda Akan Bahagia
Mintalah Isa Al-Masih untuk membersihkan hati Anda dari rasa benci, iri hati dan dosa-dosa lainnya. “Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Injil, Surat Efesus 4:23-24).
Fakta ini mengejutkan Aminudin. Bahwa jauh sebelum Al-Fatihah membicarakan Allah Maha Pengasih dan Penyayang, Wahyu Allah telah membicarakan kasih Isa Al-Masih yang menyelamatkan. Setiap orang akan memiliki hati dan hidup baru yang penuh kasih jika beriman kepada Isa Al-Masih. Isa merupakan wujud bukti nyata hukum mahabbah yang sesungguhnya yang tak pernah ia temukan dalam Islam.
Sebab Isa Al-Masih sangat mengasihi manusia. Kasih terbesar-Nya dibuktikan dengan menggantikan hukuman dosa manusia melalui penyaliban-Nya. Maka setiap orang yang beriman kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan jaminan masuk surga.
Dari hasil pembelajarannya itu, Aminudin beriman kepada Isa Al-Masih. Kini dia sangat bahagia dan memiliki relasi yang benar dengan Allah, karena kasih dan penyelamatan Isa Al-Masih. Ia memiliki hati yang baru, yaitu dapat mengasihi Allah dan sesamanya dengan jauh lebih baik. Berimanlah kepada Isa Al-Masih dan menjadi pengikut-Nya sekarang! Agar Anda dapat menikmati kebahagiaan hidup baru di dunia, terlebih akhirat, dalam kasih Isa Al-Masih itu!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, apakah dengan membaca “induk Al-Quran” dapat menjamin keselamatan si pembacanya?
- Setujukah saudara bahwa hanya Pribadi yang Kudus yang dapat membersihkan hati seseorang dari berbagai dosa? Sebutkan alasan saudara!
- Mengapa manusia membutuhkan kasih/mahabbah Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Hukum Mahabbah dalam Islam di Surat Al-Fatihah dan Kitab Allah”. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apakah Hisab Menurut Islam Adalah Bukti Kasih Sayang Allah?
- Kasih Sayang Allah dalam Al-Quran dan Injil
- Dalam Injil dan Al-Quran – Isa Mewujudkan Kasih Allah
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Hukum Mahabbah dalam Islam di Surat Al-Fatihah dan Kitab Allah”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
“Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israel, adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan yang Esa” (Injil, Rasul Besar Markus 12:29).
Apa maksud ayat ini? Apa tidak termasuk hukum terutama juga?
~
Orang Kristen percaya bahwa hanya ada satu Allah.
Isa Al-Masih sendiri mengatakan dengan jelas bahwa hukum terutama dan utama adalah mengasihi Tuhan kita yang esa. Kitab Suci juga mengajarkan bahwa tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa … yaitu Bapa.
“Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup” (Injil, Surat 1 Korintus 8:6).
Sebagai pengikut Isa Al-Masih, orang-orang Kristen menggunakan istilah “Allah” untuk Dia yang disebut oleh Isa Al-Masih sebagai “Bapa” dan gelar “Tuhan” untuk Isa Al-Masih. Gelar ini mengindikasikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Allah.
~
SL
*
Ada ateisme, politeisme dan monoteisme.
Orang yang berkeyakinan akan Tuhan perilakunya lebih sering sama dengan yang ateis. Monoteisme lebih suka seperti orang yang politeis, tetapi tidak mau dikatakan politeis mengaku tetap monoteis.
Hal ini yang dilakukan oleh Kristen dengan Trinitasnya.
~
Saudara Adanugi,
Komentar Saudara tidak berhubungan dengan topik ini. Kalau Saudara memberi komentar mengenai topik ini kami akan menanggapinya dengan senang.
Namun jika Saudara berkenan untuk mendiskusikan tentang Allah Tritunggal, Saudara dapat membaca tentang ketauhidan Allah di url ini http://tinyurl.com/dy8j2nk atau menghubungi: [email protected]
Demikian harap makhlum dan terima kasih.
~
SL/DA
*****
1. Menurut saudara, apakah dengan membaca “induk Al-Quran” dapat menjamin keselamatan si pembacanya?
Bagaimana bisa menjamin/membri kepastian? Sedangkan bagaimana bunyi bacaan sura Al-Fatihah yang asli dari Allah saja masih belum jelas dan pasti antara sesama Muslim.
Mazhab NU klaim Basmalah diucapkan Allah dalam Al-Fatihah, sedangkan mazhab Ulama Mekah klaim Allah tak pernah ucap Basmalah dalam Al-Fatihah.
~
Kalau di Al-fatihah masih minta ditunjukkan jalan yang lurus. Padahal 600 tahun sebelumnya sudah terjawab bahwa hanya Yesus-lah jalan dan kebenaran dan hidup ( Yohanes 14:6 ).
Terserah saudara yang Muslim mau pilih yang mana. Karena Nabi Muhammad saja tidak tahu di manakah nanti ditempatkan oleh Allah. Dan sampai saat ini masih dishalawatkan oleh umatnya. Sedangkan untuk umatnya sendiri apabila sudah meninggal tidak ada bacaan sholawatnya. Kalaupun ada tahlilan, doanya justru tidak nyambung. Baca sholawat tapi untuk nabinya, bukan untuk yang meninggal. Sungguh menyia-nyiakan jaminan keselamatan yang diberikan oleh Yesus.
~
Staff I&A,
1.Yang menjamin orang masuk surga adalah orang yang menaati perintah Allah (Termasuk shalat yg di dalamnya ada bacaan Alfatihah), banyak berbuat kebajikan dan jangan melakukan kejahatan.
2. Pribadi yang Kudus tidak menjamin dapat membersihkan hati seseorang dari berbagai dosa. Buktinya saat ini di negara-negara yg mayoritas Kristen sering didengar ada pendeta yg berbuat tidak baik, demikian juga umatnya.
3. Ajaran kasih tidak hanya ada dalam Alfatihah, juga banyak ayat lain dalam Alquran yg menyatakan hal itu. Saya lihat ini sama dengan Injil yg anda akui, dimana ayat yg berkaitan dengan kasih ada pada beberapa ayat.
*****
Saudara Malikul Kudus,
Terima kasih telah menjawab pertanyaan-pertanyaan kami di atas.
1.Bagaimana dengan Sdr. Malikul, sudahkah melakukan apa yang saudara sebutkan itu? Dan sudah yakinkah saudara akan masuk sorga?
2.Menurut Sdr. Malikul apakah yang dapat membersihkan hati seseorang dari berbagai dosa?
Sdr. Malikul, seseorang yang disebut Kristen atau mengaku Kristen ataupun Pendeta tapi tidak hidup sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih. Jelas orang tersebut belum menerima Pribadi yang kudus yaitu Isa Al-Masih.
3. Sdr. Malikul, perhatikan pertanyaannya: Mengapa, menurut pandangan saudara, Al-Fatihah tidak menekankan kasih akan sesama seperti ditekankan dalam ajaran Isa Al-Masih?
~
Daniar
~
Maha pemurah lagi maha penyayang. Lebih sakral dari kasihi. Berarti Al-Fatihah sangat sakral dibandingkan dg yg lain.
~
Saudara Osik Umakmu,
Sebagai sumber kasih tentunya memiliki sifat Maha pemurah lagi maha penyayang. Lalu menurut pandangan saudara, mengapa Al-Fatihah tidak menekankan kasih akan sesama seperti ditekankan dalam ajaran Isa Al-Masih?
Apakah dengan membaca “induk Al-Quran” dapat menjamin keselamatan?
~
Daniar
*****
1. Surah Alfatihah paling utama di dalam Al-Qur`an. Tidak pernah diturunkan dalam Taurat dan Injil. Melengkapi unsur-unsur pokok syari’at Islam. Jadi Saya berkeyakinan Allah akan memberikan keselamatan bagi yang membaca dan mengamalkannya.
2. Pribadi Kudus?? Coba jelaskan?? Dalam kamus kudus artinya murni atau suci. Jadi kalau pribadi Kudus diartikan dengan pribadi yang suci atau murni. Maka Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Bersuci adalah separuh dari keimanan, …” (HR Muslim).
3. Menurut saya penekanan kasih akan sesama dalam Alfatihah jauh lebih besar dari ajaran Isa Al masih itu sendiri. Karena Surat Alfatihah ini melengkapi unsur-unsur pokok syari’at Islam. Dan merupakan pembuka yang sempurna bagi segala macam kebaikan dan keberhasilan. Dan pedoman dasar bagi segala kecerdasan hati.
*****
Saudara Guns,
Terima kasih telah menjawab pertanyaan-pertanyaan kami di atas. Kami jadikan satu kolom komentar jawaban sdr.
1. Keyakinan yang tanpa dasar adalah kesia-siaan bukan? Bagaimana sdr dapat yakin sedangkan Kitab/Allah sdr tidak memberitahukan itu?
2. Menurut sdr apa arti dari “bersuci” dari kutipan hadist tersebut?
Isa Al-Masih disebut kudus, suci atau murni karena Dia tanpa dosa! Nah, dapatkah seseorang yang berdosa membersihkah hati seseorang dari dosa, tidak bukan? Tapi pribadi yang kudus pasti bisa, bukan?
3. Ayat berapa yang menekankan kasih akan sesama, silakan ditunjukkan dan dijelaskan!
~
Daniar
~
Saya setuju dengan ajaran “Kasih” karena ajaran tersebut untuk semua orang tidak memandang agama. Dengan kasih maka:
1. Perbuatan baik akan benar
2. Mencari persamaan bukan mencari perbedaan
3. Tidak ada hujatan dan kebencian
~
Saudara Sirilus Christian,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Kasih adalah hal yang ditekankan oleh Isa untuk dimiliki setiap orang. Isa Al-Masih berkuasa memberi hati yang baru bagi kita, yaitu hati yang penuh kasih. Dan kami yakin setiap orang pasti ingin memiliki hati yang penuh kasih, bukan?
~
Daniar