Melalui artikel ini, kita akan membahas apakah Al-Fatihah, doa Islam atau mantera? Pernahkah Anda mendengar seseorang membaca mantera? Menurut Kamus Bahasa Indonesia, mantera adalah perkataan atau ucapan yang dapat mendatangkan daya gaib (misal: dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dll) dan biasanya mantera diucapkan berulang-ulang.
Bukan hanya orang kafir saja yang mempercayainya. Umat beragama pun tidak sedikit yang percaya pada kuasa mantera.
Al-Fatihah, Al-Rugyah dan Mantera
Nama lain untuk Al-Fatihah dalam bahasa Arab adalah al-Rugyah. Buku yang memperkenalkan nama ini menterjemahkan al-Rugyah sebagai mantera.
Dari definisi “mantera” di atas, maka penyebutan nama lain dari Al-Fatihah sebagai al-Rugyah atau mantera tidak sepenuhnya salah. Faktanya, tidak sedikit umat Muslim yang percaya bahwa ayat-ayat tersebut dapat mendatangkan daya gaib ketika dibaca berulang-ulang.
Tentu hal seperti ini sangat mengecewakan Allah, bukan? Al-Fatihah, doa Islam ternyata adalah suatu mantera.
Mantera Tidak Mempunyai Kuasa
Isa Al-Masih mengajarkan, setiap mantera tidak mempunyai kuasa atau tempat dalam agama Allah. Bahkan Isa Al-Masih menegur dengan keras siapa saja yang mengucapkan doa hafalan berulang kali. “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah [orang kafir]. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 6:7-8).
Cara seperti itu adalah cara yang dipakai suku-suku bangsa yang tidak mengenal Allah. Jika seseorang datang kepada Bapa dengan mengucapkan kalimat yang diulang-ulang sungguh aneh, bukan? Masuk akalkah jika Al-Fatihah, doa Islam diucapkan berulang-ulang? Apakah Allah sungguh tidak mendengar doa kita, sehingga harus diucapkan berulang kali?
Penghambat Doa Adalah Dosa
Ketika doa-doa yang Anda naikkan tidak kunjung dijawab Allah, jelas penyebabnya bukan karena doa hafalan yang saudara naikkan. Melainkan karena dosa yang masih mengikat hidup saudara.
Firman Allah mengatakan “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Kitab Nabi Yesaya 59:2).
Rindukah doa Saudara dijawab Allah? Lepaskan ikatan dosa yang membelenggu Saudara. Isa Al-Masih mati disalib untuk membebaskan kita dari belenggu dosa. Sehingga kita layak datang dihadapan Allah.
“…..dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Al-Fatihah adalah doa hafalan yang diucapkan secara berulang-ulang. Setujukah saudara bila ayat-ayat ini disebut sebagai mantera? Sebutkan alasan saudara!
- Menurut saudara, mengapa ada orang-orang Islam yang beranggapan bahwa ayat-ayat Al- Fatihah mempunyai daya gaib bila diucapkan berulang-ulang?
- Percayakah saudara bahwa Allah akan mendengar doa saudara? Doa yang bagaimanakah yang didengar Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Fatihah – Doa Islam Atau Mantera?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-071
~
Setiap kalimat yang diucapkan berulang-ulang untuk mendatangkan kekuatan gaib, ini merupakan ritual yang dipakai oleh para pemantra. Jadi saya setuju kalau Al-Fatihah merupakan sebuah kalimat mantera.
~
Saudara Melky Nenobais,
Terima kasih untuk komentar saudara, semoga dapat memberikan pencerahan bagi umat Muslim.
Bukan mantera yang dapat memberikan pertolongan dan perlindungan, melainkan kuasa Allah.
“Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir, adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan, sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub” (Taurat, Kitab Bilangan 23:22-23).
~
Slamet
~
Doa itu hanya alat, tujuannya tergantung manusia yang menggunakannya. Al-Fatihah diletakkan Tuhan sebagai doa bagi manusia.
Kenapa umat Kristen merekayasa doanya sendiri dan tidak diletakkan oleh Tuhan Yesus untuk umat-Nya? Tuhan Yesus belum menyelamatkan umat-Nya.
~
Saudara Widodo,
Doa adalah berbicara kepada Allah. Sungguh aneh, apabila ada seseorang berbicara kepada yang lain tetapi menggunakan kata-kata yang diulang-ulang,bukan?
Umat Kristen tidak menggunakan doa hafalan, melainkan doa yang keluar dari “tempat tersembunyi” yaitu hati yang paling dalam.
“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 6:6).
~
Slamet
~
Al-Fatihah merupakan doa pembuka di dalam Al-Quran. Dan surat tersebut bukan sebuah mantra melain doa yang di tunjukan kepada Allah SWT. Atas dasar apa kalian mengatakan surah tersebut sebagai mantra.
~
Sebagaimana penjelasan artikel di atas, mantera adalah kata atau ucapan yang mengandung hikmah dan kekuatan gaib.
Walaupun umat Muslim menolak, Al-Fatihah disebut mantera, namun tidak sedikit umat Muslim yang percaya bahwa ayat-ayat dalam Al-Fatihah dapat mendatangkan daya gaib ketika dibaca berulang-ulang, bukan?
Bahkan dalam ilmu gaib “aliran hikmah” yang berkembang di pondok pesantren diwajibkan menggunakan mantera dalam bahasa Arab yang diambil dari Al-Quran.
Dan mantera ini harus diawali dengan mengucapkan basmalah dan diakhiri dengan “lailaha illallah Muhammadarrasulullah.”
~
Slamet
~
@Indri,
Kalau tanya dasarnya dari mana kepada Admin tidak mungkin Admin bisa memberikan dasarnya. Karena apa yang ada di artikel tersebut hanyalah pandangan orang-orang yang ingin memurtadkan kaum Muslimin saja.
~
Kami tidak bermaksud memprovokasi agar umat Muslim meninggalkan Islam. Kami hanya menyampaikan kebenaran yang diajarkan Isa Al-Masih dalam Injil, yang selama ini “mungkin” tidak diketahui oleh umat Muslim.
“Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran…”(Injil, Surat 2 Korintus 4:2).
~
Slamet
~
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (Qs 5: 5)
Islam adalah kebenaran yang nyata.
Mantra dalam Kamus Indonesia berarti
1. perkataan atau ucapan yang memiliki kekuatan gaib (misal dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dsb) (nomina)
2. susunan kata berunsur puisi (seperti irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain; (nomina).
Bisakah anda membuktikan Al-Fatihan merupakan mantra dengan dasar-dasar yang jelas(Al-Quran dan As-Sunnah)?
~
Umat Muslim sering mengatakan bahwa menggunakan Al-Fatihah sebagai mantera adalah dosa. Namun faktanya, tidak sedikit umat Muslim yang percaya bahwa ayat-ayat tersebut dapat mendatangkan daya gaib ketika dibaca berulang-ulang?
Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah diwaktu sahur (tengah malam) sebanyak 41 kali maka Allah s.w.t. akan membukakan pintu rezekinya dan Dia akan memudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan.
Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya Engkau bukakan bagiku pintu-pintu rahmatMu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezekiMu yang banyak lagi berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas setiap sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, berikan apa yang kuhajati.”
Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi didalam kitab ‘Qaddasallaahusirrahu.’
~
Slamet
~
Amalan dan mantra tentu berbeda, sejatinya Al-fatihah memiliki banyak manfaat. Saya rasa Admin paham bahwa Muslim tiap hari berdoa dengan melafalkan Surat Al-Fatihah.
Mantra sendiri dilarang oleh Nabi Muhammad, karena pada dasarnya semua mantra itu meminta pertolongan kepada selain Allah. Sebagai makhluk ciptaan Allah tidak pantas kita menyamakan sesuatu dengan Allah.
Berdoa dan meminta pertolongan hanya kepada Allah, Tuhan yang Mahakuasa.
*****
Saudara Rian,
Bila tidak keberatan, dapatkah saudara menjelaskan manfaat dari Al-Fatihah yang saudara maksud?
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, mantra adalah perkataan atau ucapan yang biasanya diucapkan berulang-ulang. Hal ini sama seperti surah Al-Fatihah yang wajib dibaca umat Muslim setiap sholatnya. Bahkan kalau tidak salah, surah ini wajib dibaca 7 kali setiap sholat. Sama dengan 35 kali dalam lima waktu sholat wajib.
Merujuk pada arti kata “mantra” di atas. Menurut Sdr. Rian, apakah Al-Fatihah dapat juga dikategorikan sebagai mantra?
Sebuah ayat dalam Kitab Allah menuliskan, “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah [orang kafir]. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 6:7-8).
Doa yang diinginkan Allah adalah doa yang lahir dari hati yang tulus. Bukan doa hafalan atau doa yang bertele-tele.
*****
Saodah
~
Al-Fatihah dan ayar-ayat Al-Quran adalah kalimat Allah. Bukan mantra yang mengandung kebaikan untuk kehidupan manusia. Karena itu berasal dari Al-Quran wahyu yang dikaruniakan ke pada Nabi Muhammad.
Bukan Injil yang dikarang manusia dan tidak ada hakekatnya untuk manusia kecuali Injil asli yang dimana itu adalah wahyu yang dikaruniakan kepada Nabi Isa. Yang didalamnya terdapat kisah Nabi Muhammad dan berisi faedah seperti Al-Quran.
Bukan Injil sekarang yang dipalsukan dan dijadikan kitab suci umat Nasrani yang akhirnya akan menjadi umat yang berada dalam kerugian yang nyata, karena berfaedah sama kitab suci buatan manusia.
~
Saudara Sandy,
Maaf, kami tidak menuduh Al-Fatihah adalah mantera. Dalam hal ini kami hanya ingin bertanya. Apakah Al-Fatihah dapat disebut juga sebagai mantera. Karena menurut bahasa Arab, nama lain untuk Al-Fatihah adalah “al-Rugyah.” Yang artinya adalah “mantera.”
Selain itu, bila melihat pada defenisi dari kata “mantera,” yaitu perkataan yang diucapkan berulang-ulang. Bukankah Al-Fatihah juga diucapkan secara berulang-ulang tiap sholat?
Nah, dari penjelasan dari atas, setujukah Sdr. Sandy bila Al-Fatihah disebut sebagai mantera? Mengapa?
Kiranya Sdr. Sandy tidak keberatan untuk memberi pandangan. Terimakasih!
~
Saodah
~
Hai Saodah bukannya Anda pernah sekolah SD menghafal Al-Fatihah selama 6 tahun dan mengikuti pelajaran agama Islam. Bagaimana cara anda menghafal Al-Quran dan surah lainnya. Dan apakah benar sebelum memulai pelajaran melantunkan Al-Fatihah?
~
Saudara Usop,
Maaf bila sebagian komentar saudara kami hapus. Karena menurut kami komentar tersebut sedikit kasar.
Tentang pertanyaan saudara di atas. Ibarat pepatah mengatakan “ala bisa karena biasa” maksudnya, kebiasaan dapat membuat kita mampu melakukan sesuatu.
Demikian juga dengan saya. Selama enam tahun sekolah di sekolah Islam, bukan hal yang sulit bagi saya menghafal surat Al-Fatihah, karena setiap pagi sebelum memulai pelajaran kami melantunkannya.
Bahkan hingga saat ini saya masih hafal surat tersebut.
Menghafal ayat-ayat Al-Quran bukankah memang diwajibkan bagi umat Muslim? Tapi apakah mereka mengerti dengan apa yang dihafalnya itu? Apakah hanya menghafal sebuah doa mempunyai kuasa dihadapan Allah? Inilah yang perlu kita renungkan, bukan?
~
Saodah
~
Islam berdoa dengan Al-Fatihah. Nasrani berdoa dengan nyanyian, tapi Yesus tidak suka bernyanyi. Alkitab tidak ada penjelasan tentang nyanyian.
~
Saudara Julian
Ada dua cara yang dilakukan oleh orang Nasrani ketika berkomunikasi dengan Tuhan mereka. Pertama, adalah dengan cara berdoa. Lewat doa ini, mereka berbicara/berkomunikasi dengan Allah layaknya seorang anak berkomunikasi dengan bapanya. Itu sebabnya dalam umat Nasrani tidak ada doa hafalan seperti Al-Fatihah dalam agama Islam. Karena dalam doa, mereka dapat menyampaikan hal apa saja. Termasuk tentang masalah hidup, bersyukur atas berkat-berkat yang Dia berikan, bahkan berdoa untuk orang lain.
Cara yang kedua adalah memuji Tuhan Allah lewat nyanyian. Dan hal ini sudah dilakukan pada zaman nabi-nabi jauh sebelum Isa Al-Masih datang ke dunia. Bahkan dalam Kitab Nabi-Nabi dicatat “Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap” (Kitab Nabi 2 Samuel 6:5)
Nah, Sdr. Julian sendiri, dengan cara bagaimanakah berkomunikasi kepada Tuhan saudara? Apakah lewat doa-doa hafalan yang diajarkan dalam agama saudara?
~
Saodah
*****
1. Apa itu mantra? Bukankah semua doa adalah mantra? Bahkan setiap ucapan juga mantra.
2. Sepertinya penulis patut melakukan perjalanan spiritual, buka perjalanan akal.
3. InsyaAlloh sangat percaya, yakni doa yang disertai kata batin.
*****
Saudara Imam,
Terimakasih atas usaha saudara menjawab 3 pertanyaan focus yang kami sampaikan. Berikut tanggapan kami untuk 3 jawaban yang saudara berikan.
1. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, mantera adalah perkataan atau ucapan yang dapat mendatangkan daya gaib (misal: dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dll) dan biasanya mantera diucapkan berulang-ulang. Sedangkan doa adalah meminta sesuatu yang baik dari Allah. Maka menurut kami, doa bukanlah mantra, demikian juga setiap ucapan tidak dapat dikatakan sebagai mantra.
2. Maaf, kami kurang mengerti dengan jawaban saudara ini. Dapatkah saudara menjelaskan apa maksud saudara dengan perjalanan spiritual? Dan apa hubungan antara perjalanan spiritual dengan Al-Fatihah?
3. Arti kata “InsyaAlloh” adalah “mudah-mudahan.” Mudah-mudahan tentu tidak dapat dikatakan sebagai kepastian. Dengan demikian, kami menyimpulkan bahwa setiap pernyataan yang diawali dengan kata “InsyaAlloh” tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah kepastian. Demikian juga keyakinan saudara atas doa yang saudara naikkan.
Demikian tanggapan kami atas komentar saudara.
~
Saodah
~
Selamat malam…
Kami umat Muslim memahami bahwa doa adalah salah satu komunikasi horizontal dengan Pencipta-Nya. Doa bisa dilafalkan dengan berbagai bahasa. Namun yang paling mempunyai faedah adalah doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan para ulama. Bahasa Arab adalah bahasa yang ada di dalam Al-Quran yaitu bahasa ibu dari umat Muslim.
Jadi apa ada yang salah jika membaca Al-Fatihah berulang kali. Coba baca Al-Fatihah dengan khusuk pasti rasa tenang akan ada dalam diri kita. Apakah admin pernah membaca Alfatihah dengan khusuk?
~
Saudara Guns,
Selamat malam, terima kasih atas komentar sdr.
Benarkah doa yang paling mempunyai faedah adalah doa yang diajarkan oleh nabi sdr dan para ulama, adakah ayat yang menyatakan demikian?
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, mantra adalah perkataan atau ucapan yang biasanya diucapkan berulang-ulang. Hal ini sama seperti surah Al-Fatihah yang wajib dibaca umat Muslim setiap sholatnya.
Merujuk pada arti kata “mantra” di atas. Menurut Sdr. Guns, apakah Al-Fatihah dapat juga dikategorikan sebagai mantra?
Isa Al-Masih mengajarkan: “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah [orang kafir]. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 6:7-8).
Doa yang diinginkan Allah adalah doa yang lahir dari hati yang tulus. Bukan doa hafalan atau doa yang bertele-tele.
~
Daniar
~
Adakah larangan dalam Al-Quran dan Injil untuk tidak boleh mengulang doa? Kalau ada coba share. Apakah mengulang doa itu pasti definisi dalam Arabic nya mantera? Doa dalam Islam sebenarnya tidak dibatasi cara pengungkapannya, kecuali dalam syariat tertentu.
Justru dengan Al-Fatihah(inti Al-Quran) doa kami jadi tidak bertele-tele. Pasti admin tahu benar kandungan surat Al-Fatihah ini, kenapa bisa di baca tiap hari.saya bukan ahli agama jadi saya tidak bisa sebut dalilnya.
~
Saudara Aga,
Terima kasih telah bergabung dalam room ini dengan memberikan komentar. Maaf kami menghapus 2 kolom komentar sdr. Silakan memberi komentar sesuai dengan petunjuk di atas.
Sdr Aga, menurut Kamus Bahasa Indonesia, mantera adalah kata atau ucapan yang mengandung hikmah dan kekuatan gaib.
Dari definisi “mantera” tersebut, maka penyebutan nama lain dari Al-Fatihah sebagai al-Rugyah atau mantera tidak sepenuhnya salah. Faktanya, tidak sedikit umat Muslim yang percaya bahwa ayat-ayat tersebut dapat mendatangkan daya gaib ketika dibaca berulang-ulang, bukan?
Bagaimana menurut sdr?
~
Daniar
~
Salam sejahtera buat admin.
Masalah ada kekuatan ghaib dalam surat Al-Fatihah. Bagi kami umat Muslim percaya dengan catatan bahwa pelafalan tersebut hanya cara bukan menjadi penolong. Karena sumber Penolong tersebut hanya Allah S.W.T. Jadi saya cukupkan bahwa pemahaman kita tentang pengulangan doa sangat amat jauh konteksnya.
Jadi marilah kita berdialog dalam kesamaan jangan karena perbedaan. Karena perbedaan tidak menghasilkan apa-apa kecuali untuk lebih saling memahami.
~
Salam sejahtera Saudara Aga,
Kami sependapat dengan sdr bahwa sumber penolong kita adalah Allah. Juga berdialog untuk lebih saling memahami. Sehingga kita dapat manfaat yaitu mendapat pemahaman baru.
Nah, merujuk pada arti kata “mantra” yang dituliskan dalam artikel di atas. Menurut Sdr. Aga, apakah Al-Fatihah dapat juga dikategorikan sebagai mantra?
~
Daniar
~
Al-Fatihah menurut saya Kalamullah. Kalau menurut Admin mantera ya silakan. Karena kita punya pemahaman yang sangat jauh berbeda konteks dari kata-katanya, doa, mantera. Secara agama kita jelas berbeda jadi tidak akan ada titik temu terlebih masalah akidah. Dasar kita pun berbeda dalam melihat konteks mantera itu.
Jadi sampai ke ujung Greenwich pun kita tidak akan sependapat. Karena sudut pandang kita berbeda. Jadi tidak usah saya jelaskan lagi kenapa saya tidak sependapat dengan admin.
~
Saudara Aga,
Terima kasih atas komentar-komentar sdr. Bila sdr tidak bersedia menjelaskan untuk berbagi pengetahuan atau pandangan tidak apa-apa.
Kiranya sdr mendapat hikmat dan menjadi spektis sebab Allah memberi kita kemampuan berpikir dan menyelidiki. Jika sdr ada pertanyaan silakan hubungi kami di [email protected]
~
Daniar
~
Saudaraku, arti bismillah yaitu menyebut nama Allah. Ini adalah kalimat perintah. Perintah inilah yang pertama kali diterima oleh nabi Muhammad (bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu).
Yang harus anda pahami adalah bahwa keimanan itu ada tingkatannya. Bukan berarti setelah seseorang beriman setan akan menjauhinya. Sampai ajal seseorang menjemput iblis akan terus menggoyahkan keimanan seseorang dengan berbagai cara.
~
Saudara Syamsul Bahri,
Kami menjadikan satu kolom komentar sdr. Terima kasih atas paparan sdr pada komentar di atas.
Kami sependapat dengan saudara, bahwa setelah seseorang beriman hingga ajal menjemput pun iblis masih tetap menggoyahkan keimanan seseorang dengan berbagai cara.
Al-Fatihah adalah doa hafalan yang diucapkan secara berulang-ulang. Setujukah saudara bila ayat-ayat ini disebut sebagai mantera? Sebutkan alasan saudara!
~
Daniar
~
Al-Quran itu isinya suhuf Ibrahim Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran. Di setiap firman Injil yang asli pasti ada dalam Quran. Karena Quran bukan menjiplak Injil atau Kitab sebelum Injil tapi menyempurnakan semua kitab yang sudah diwahyukan sebelum rasulullah termasuk Nabi Isa as. yang kami cintai.
Intinya artikel ini milik orang kafir, kami haram mempercayainya. Untuk mu agama mu untuk ku agama ku. Bagaimana kalau saya balik bertanya kenapa Tuhan kalian mati? Bagaimana mungkin Tuhan bisa mati? Mengapa manusia dikatakan Tuhan? Mengapa Injil setiap beberapa tahun ada perubahan? Pola pikir macam apa seperti itu.
Semoga di beri hidayah.
~
Saudara Adhi,
Terima kasih telah bergabung dan memberikan komentar di sini. Berikut tanggapan kami.
Menurut saudara wahyu Allah tidak sempurna begitu, sehingga perlu disempurnakan? Untuk menanggapi dan mendiskusikan topik ini silakan bergabung di sini https://tinyurl.com/y8hpgdx8
Mengapa Tuhan mati? Bagaimana mungkin Tuhan mati? Pertanyaan yang bagus. silakan baca penjelasannya dan diskusikan di sini https://tinyurl.com/ydx5x7ex
Mengenai siapa Isa Al-Masih silakan pelajari dan baca penjelasannya di sini https://tinyurl.com/y8dbw6bm
Mengapa Injil setiap beberapa tahun berubah? Sdrku, Injil tidak berubah dari dulu hingga sekarang tetap sama isi dan maknanya. Selengkapnya baca di sini https://tinyurl.com/yawyadjz
Kiranya penjelasan-penjelasan kami pada link yang kami berikan dapat memberikan pemahaman baru bagi saudara. Sehingga saudara memiliki pemahaman yang benar dan mengetahui kebenaran dari pertanyaan saudara di atas.
~
Daniar
~
To: Admin/staf beserta jajaranya,
Shalom semua,
Mohon kerja samanya. Ijinkan saya bertanya saudaraku. Jadi do’a Bapa kami bukan do’a hafalan? Satu lagi: berfirmanlah ya Tuhan. Tolong dikonfirmasi pertanyaan saya. Memohon untuk tidak di bully untuk pertanyaan saya.
~
Saudara Edwardo,
Doa Bapa kami bukan sebuah hafalan, sekalipun banyak pengikut Isa Al-Masih yang hafal doa Bapa kami. Doa Bapa kami menunjukkan sebuah relasi yang baik sekali. Itu sebabnya, doa Bapa kami amat berbeda dengan Al-Fatihah. Doa Bapa kami memberikan ketenangan dan kepastian akan hubungan dengan Allah. Sedangkan Al Fatihah mendorong kita untuk mencari tahu jalan yang lurus. Uniknya, jalan yang lurus tidak kunjung diberitahu hingga saat ini.
Kalau boleh tahu, mengapa saudara menanyakan hal itu? Adakah yang menggelisahkan hati saudara berkenaan dengan doa?
~
Solihin
~
Itulah kehebatan Al-Fatihah, seperti mantra yang akan memusnahkan pengikutmu secara gaib maka berhati-hatilah karena sebentar lagi keturunanmu akan mempercayai Al-Fatihah.
~
Saudara M. Ilmi Aziz,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Kami setuju dengan saudara bahwa beberapa kelompok Islam memang melihat ayat dalam Al-Quran itu memiliki daya mistik. Banyak orang Islam yang meyakini dan mempraktikannya. Kekuatan mistik tersebut digunakan untuk peruntungan, mencelakai musuh, kesuksesan dalam berbagai hal. Hal ini buat sebagian orang memang menarik. Tetapi aroma mistik disini identik dengan kuasa gelap.
Apakah Allah yang suci dan agung harus seperti itu? Jika saudara ingin mengenal Allah yang maha kuasa dan kudus yang menyelamatkan manusia tanpa bantuan mistik, silakan lihat artikel kami lainnya di https://tinyurl.com/yc2kpcec
~
Noni