Berita wafatnya Gus Solah – tokoh NU dan adik Gus Dur – memenuhi media massa. Para Muslim menghimbau kepada lainnya untuk mengirimkan Al-Fatihah kepada beliau. Akun Husen Jafar, misalnya, mengirimkan hadiah Surat Al-Fatihah untuk almarhum.
Banyak Muslim mengirimkan doa Al-Fatihah untuk orang yang meninggal agar bermanfaat bagi dia di akhirat. Mereka tidak ingin keluarga dan orang yang mereka kasihi menderita di akhirat.
Adakah manfaat Al-Fatihah untuk orang meninggal? Bagaimana kita dapat menolong orang yang kita kasihi supaya pasti selamat di akhirat? Anda dapat menjawab salah satu pertanyaan ini di sini.
Manfaat Al-Fatihah Untuk Orang Meninggal
Ulama Islam berbeda pendapat soal itu.
Sebagian ulama Islam membolehkan mengirim doa Al-Fatihah kepada mayat/orang yang telah meninggal. Mereka percaya pahalanya sampai dan bisa bermanfaat bagi mayat.
Seandainya pahalanya bertambah, apakah orang yang sudah meninggal pasti selamat ke surga?
Sebagian ulama Islam lainnya melarang menghadiahkan Al-Fatihah kepada mayat. Alasan mereka ialah pahalanya tidak sampai, dan tidak bermanfaat bagi mayat. Menurut mereka tidak ada manfaat Al-Fatihah untuk orang meninggal.
Mengirim Doa Untuk Orang Meninggal dalam Injil
Isa Al-Masih memberikan pengajaran perihal manusia di alam kematian.
Dalam kisah Orang Kaya dan Lazarus, Isa Al-Masih mengajarkan bahwa orang yang meninggal akan mendapatkan sesuai iman dan perbuatan mereka. Ada yang menderita kekal dan ada yang masuk surga kekal bersama Allah. Kondisi mereka tidak bisa diubah oleh apapun, termasuk doa dari orang yang hidup (Injil, Rasul Lukas 16:19-31).
Kitab Allah mengajarkan, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Injil, Surat Ibrani 9:27). Jadi doa-doa dari orang yang hidup tidak dapat menolong mereka dalam penghakiman Allah.
Kunci Selamat Di Akhirat
“Seseorang yang membaca surah Al-Fatihah untuk orang yang meninggal biasanya mengajukan permohonan pengampunan dan ganjaran bagi orang yang didoakan,” terang Dr. Quraish Shihab.
Injil Allah menyaksikan jalan pengampunan yang pasti agar manusia beroleh hidup kekal. “. . . supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia [Isa Al-Masih, Kalimatullah] berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul Besar Matius 9:6). “. . . supaya setiap orang . . . yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:40).
Jadi, Isa Al-Masih berkuasa mengampuni semua dosa dan menjamin hidup kekal setiap orang yang beriman kepada-Nya. Sebab Dia telah membayar hukuman dosa melalui penyaliban-Nya.
Maka Anda dan orang-orang yang Anda kasihi harus percaya kepada Isa Al-Masih agar beroleh jaminan pengampunan dosa dan hidup kekal di surga-Nya.
Jika Anda punya pendapat/pertanyaan kirimkan di sini.
[StafIDI – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya member komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Kira-kira mengapa Saudara mengirim doa untuk orang yang telah meninggal?
- Bagaimanakah keadaan orang yang sudah meninggal menurut Injil Allah?
- Mengapa beriman kepada Isa Al-Masih beroleh jaminan pengampunan dosa dan masuk surga-Nya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Manfaat Doa Al-Fatihah Untuk Orang Meninggal?”. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apa Yang Terjadi Setelah Satu Menit Anda Meninggal?
- Pertolongan Allah SWT Dan Isa Al-Masih Di Akhirat
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Manfaat Doa Al-Fatihah Untuk Orang Meninggal?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
~
“Ulama Islam berbeda pendapat soal itu.”
Hadits nabi saja sudah sangat jelas. “Apabila manusia wafat, maka terputuslah seluruh amalnya, kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya.” Mendoakan di sini bisa berarti mendoakan biasa dalam bahasa sehari-hari, atau bisa juga mendoakan dalam arti membacakan ayat-ayat Quran dengan niat dikirimkan kepada sang mayat. Salah satu ayat di Quran yaitu Al Fatihah. Sebenarnya tidak harus Al Fatihah, surat lain pun bisa. Namun, karena Al Fatihah itu adalah surat yang bisa dibilang seluruh orang Islam pasti hafal surat ini, maka Al Fatihah yang paling populer untuk dikirimkan kepada sang mayat.
~
Saudara Wahyu,
Saudara menyampaikan pemikiran yang menarik tentang mendoakan. Mendoakan orang yang masih hidup akan memberikan manfaat bagi orang tersebut. Tetapi mendoakan orang yang sudah meninggal, apakah akan memberikan manfaat? Bagaimana saudara tahu bahwa doa itu akan membawa manfaat bagi orang yang sudah meninggal? Faktanya, Al-Quran tidak memberikan pernyataan mengenai mendoakan orang meninggal. Bahkan ayat-ayat dalam Al Fatihah tidak mengindikasikan demikian.
Itu sebabnya, mendoakan orang meninggal dengan Al Fatihah tidak berfaedah. Sebab keputusan di dunia ini yang menentukan apakah seseorang masuk sorga atau tidak. Selain tidak memberikan kepastian masuk sorga, maka mendoakan juga menjelaskan kebingungan. Bukankah demikian? Jika demikian, dari manakah saudara tahu bahwa doa saudara akan bermanfaat? Adakah ini tertulis di dalam Al-Quran? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
~
“Faktanya, Al-Quran tidak memberikan pernyataan mengenai mendoakan orang meninggal.”
Sumber rujukan hukum dalam Islam itu ada dua. Pertama, Quran. Kedua, hadits. Misal, di Quran kita disuruh solat. Tapi Quran tidak jelaskan tata cara solat bagaimana. Maka rujukan tata cara solatnya lihat di hadits. Begitu pun kalau di Quran tidak ada penjelasan, tapi di hadits ada, maka hadits tersebut yang menjadi rujukan. Tentang kirim doa kepada mayat memang tidak ada di Quran, tapi banyak terdapat di hadits. Maka, Quran dan hadits itu saling melengkapi.
~
Saudara Wahyu,
Kami senang karena saudara menyatakan kalau Al-Quran tidak pernah menjelaskan tentang doa mayat. Lagi pula, penjelasan saudara menjelaskan bahwa Al-Quran bukan kitab penyempurna. Sebaliknya, hadits yang menjadi kitab penyempurna karena menjelaskan tentang orang meninggal. Bagaimana mungkin hadits yang baru ditulis ratusan tahun setelah nabi saudara meninggal dijadikan sebagai rujukan? Bukankah ini janggal?
Bila Al-Quran yang notabene diakui sebagai firman Allah SWT tidak memberikan keterangan tentang doa untuk orang yang meninggal, mengapa saudara menyampaikan doa Al-Fatihah untuk orang meninggal? Bukankah ini artinya saudara telah keluar dari perintah Allah SWT? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Saudara Wahyu,
Kami senang karena saudara menyatakan kalau Al-Quran tidak pernah menjelaskan tentang doa mayat. Lagi pula, penjelasan saudara menjelaskan bahwa Al-Quran bukan kitab penyempurna. Sebaliknya, hadits yang menjadi kitab penyempurna karena menjelaskan tentang orang meninggal. Bagaimana mungkin hadits yang baru ditulis ratusan tahun setelah nabi saudara meninggal dijadikan sebagai rujukan? Bukankah ini janggal?
Bila Al-Quran yang notabene diakui sebagai firman Allah SWT tidak memberikan keterangan tentang doa untuk orang yang meninggal, mengapa saudara menyampaikan doa Al-Fatihah untuk orang meninggal? Bukankah ini artinya saudara telah keluar dari perintah Allah SWT? Jika demikian, dari manakah saudara tahu bahwa doa saudara akan bermanfaat? Adakah ini tertulis di dalam Al-Quran? Bagaimana menurut saudara? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Ini belajar tentang Islam atau ajaran Kristen seperti ini staff Isa? Ini mempelajari Kristen? Bicaranya tidak ada manfaatnya. Allah maha mengetahuin. Allah maha pengampun. Hanya dia yang tahu ada manfaat atau tidak. Kita bacakan untuk orangtua kita meninggal diterima atau tidak. Anak yang taat kepada Allah jangan hanya bacaan Al Fatihah. Anak penghafal Al Quran saja bisa menarik orangtuanya ke surga karena orangtuanya sudah berhasil mendidiknya, menjadi anak yang taat pada Allah.
~
Sari,
Saya bisa mengerti dan memahami pendapat Anda di atas. Memang ada pendapat yang menyampaikan bahwa memanjatkan Al-Fatihah akan menolong orang tua di akhirat. Saya mengajak Anda memikirkan hal ini lebih lanjut. Mungkinkah memanjatkan Al-Fatihah berguna bagi orang yang telah meninggal? Bukankah seseorang masuk neraka atau sorga ditentukan oleh keputusannya selama di dunia ini?
Oh ya, jika kita memerhatikan dunia saat ini di tengah covid yang terjadi, maka kematian jauh lebih dekat saat ini. Bila orangtua Anda meninggal karena covid, tidakkah Anda sedih? Apakah membacakan Al-Fatihah akan menolong orangtua Anda? Padahal Isa Al-Masih berfirman, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2). Bukankah Isa Al-Masih memberikan dan menyediakan tempat bagi manusia? Bagaimana menurut Anda?
~
Solihin
~
Benar bahwa keselamatan hanya ada di dalam Isa Al-Masih dan keselamatan itu adalah anugerah-Nya semata. akan tetapi kita tidak boleh memaksakan keyakinan kita setelah kita menyampaikan khabar baik tersebut sebab Firman-Nya juga berkata tidak seorang pun yang datang atau percaya ke pada Allah kalau bukan dipilih-Nya. Kita yang percaya kepada-Nya adalah karena kita dipilih untuk mempercayai-Nya sama seperti bangsa Israel dipilih untuk menjadi bangsa pilihan-Nya sebagai bangsa yang pertama untuk menyampaikan Kabar baik (Kabar Keselamatan)
~
Kongli,
Tepat sekali yang disampaikan oleh Anda bahwa Isa Al-Masih adalah Penyelamat dunia. Lebih menarik lagi adalah Isa Al-Masih tidak pernah memaksakan setiap orang untuk percaya kepada-Nya. Bukankah ini sikap yang amat hebat? Saya berharap banyak orang yang tertarik untuk memelajari Isa Al-Masih dari Injil. Terima kasih.
~
Solihin
~
Sedikitpun saya tidak ragu kalau allah itu satu (bukan ada tiga) dan Muhammad saw utusan allah yang terakhir.
~
Mail,
Tenang! Saya pun mengakui bahwa Allah esa, bukan tiga. Saya tidak mengakui Allah adalah tiga. Sebab hal itu bertentangan dengan Injil dan logika. Mengapa? Jika Allah tiga, maka siapakah di antara yang tiga itu adalah Allah? Bukankah demikian? Namun, jika kita memikirkan hal ini dan mengaitkan hal tersebut dengan memanjatkan Al-Fatihah untuk orang meninggal, maka mengapa Allah SWT tidak menunjukkan jalan yang lurus? Mengapa nabi saudara pun tidak menunjukkan jalan yang lurus hingga akhir hayatnya? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
~
Assalamu’alaikum,
Untukmu agamamu dan untukku agamaku.
Wassalam
~
Saudara Abu Muhammad,
Kami sangat menghargai ssaudara sebagai seorang Muslim. Jika berkenan kami sangat senang jika bisa berdiskusi dengan saudara.
Dalam doa yang ssaudara panjatkan setiap hari, apakah saudara telah menemukan Jalan yang Lurus yang menuntun saudara pada keselamatan?
~
Noni
~
Wah, nampaknya banyak cara yang dilakukan para misionaris untuk memikat hati para pemeluk agama Islam yah, salah satunya melalui website ini.
~
Saudara Havid,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Kami beryukur kepada Tuhan apabila ada orang yang tertarik dengan situs ini. Tetapi kami tidak mengharapkan pembaca hanya sekedar tertarik, sebab bukan itu tujuan kami.
Adapun harapan dan doa kami supaya para pembaca artikel-artikel kami dapat mengerti fakta yang ada, bahwa ada kebenaran Allah yang diizinkan-Nya untuk kita kenali dan percayai.
Namun hanya mereka yang memiliki keterbukaan hati dan pikiran yang diarahkan kepada Allah yang akan menerima rahmat dari kebenaran Allah itu. Isa Al-Masih berkata, “Akulah, jalan, kebenaran dan hidup tidak seorang pun yang sampai kepada Bapa (Allah) kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Apakah saudara mau mengenal kebenaran Allah?
~
Noni
~
Artikel :
Kitab Allah menyaksikan bahwa karya dan janji Rabb Isa Al-Masih adalah dasar bersyukur dengan hati tentram dan bahagia.
Respon: Saya tidak percaya hati anda tentram dan bahagia dengan janji surga Isa Al-Masih. Semua manusia yang percaya pada kehidupan akhirat tidak akan merasa tenteram di dunia ini. Tiada siapa yang tahu kepercayaannya benar-benar menjadi realita di alam sana. Penyataan anda adalah bohong semata. Bisakah anda membuat pengakuan di forum ini atas nama Tuhan anda bahwa anda 100% tenteram dan bahagia dengan kepercayaan anda? Tiada keraguan sedikit pun! Saya ingin mendengarnya. Dan kutukan Tuhan Isa Al-Masih jika anda berbohong.
~
Saudara Debu Suci,
Kami memahami maksud baik dan positif dari tantangan saudara. Artinya bahwa saudara pun mempercayai adanya kuasa Allah, sehingga kita tidak boleh sembarangan membuat pengakuan. Jadi pengakuan kami sebagai pengikut Isa Al-Masih atau Tuhan Yesus Kristus bahwa kami sudah tentram, damai dan selamat menerima sorga. Jadi kami tidak lagi mencari-cari jalan ke sorga sebab kami sudah pasti menerimanya. Bukan karena amal dan ibadah tetapi karena kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih.
Firman Allah berkata: “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Isa Al-Masih, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” (Injil, Rasul Besar 1Yohanes 5:13). Apakah saudara mau menerima ketentraman yang sama seperti yang kami peroleh? Jika Debu Suci berkenan mendiskusikan hal ini lebih lanjut, silakan hubungi SMS/WA 0812-8100-0718 kita dapat berdiskusi bersama.
~
Noni
~
Semuanya sok tahu saja padahal semua agama sama saja.
~
Saudara Papih,
Terimakasih atas komentar saudara. Kami paham maksud saudara agar masing-masing orang saling menghargai agama dan kepercayaan setiap orang. Sikap seperti ini yang perlu kita jaga tentunya. Namun harus kita pahami apakah benar semua agama sama. Faktanya banyak hal yang berbeda dari masing-masing agama. Terutama mengenai apa yang disebut sebagai kebenaran. Karena perbedaan kebenaran itulah maka ada banyak agama yang berbeda. Sedangkan kebenaran itu sendiri harus tunggal dan tidak bertentangan, bahkan dengan dirinya sendiri.
Dari semua kebenaran agama terdapat kontradiksi. Hanya Isa Al-Masih yang tidak terdapat kontradiksi di dalam-Nya. Isa Al-Masih berkata, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang sampai kepada Bapa (Allah) kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Apakah saudara mau menerima Isa Al-Masih?
~
Noni
~
Di awal anda membahas tentang Alfatiha, ternyata situs anda untuk percaya Isa Al-Masih. Anda saja berbohong untuk menarik pembaca artikel. Kalau anda meragukan apa fadilah baca Alfatiha sampai mayat atau tidak, coba saja nanti kalau anda sudah ada dalam barzah, apa sampai tidaknya kan belum ke sana, jadi belum tahu betul.
Atau salahnya dengan hal-hal yang terjadi di alam kubur, hal-hal yang nyata di dunia saja masih banyak yang belum tahu penjelasan nya baik dari ahli dan saintist. Cuma saya juga bertanya karena menurut anda semua dosa umat Kristiani sudah ditanggung saat Isa Al-Masih disalib apakah cuma dengan satu orang dianiaya dengan disalib mampu menghapus dosa manusia yang milyaran bahkan dosa yang belum lahir kita beda jalur jangan paksakan di satu jalur.
~
Saudara Rahma,
Terimakasih atas pertanyaan yang saudara ajukan. Kami setuju dengan pendapat saudara bahwa memang kita patut bersyukur sebab Allah sudah memberikan kita jalan melalui satu jalan bagi semua umat manusia. Yaitu Isa Al-Masih yang telah mati dan bangkit untuk melunasi aib najis dosa manusia.
Itu sebabnya di dalam Qs 3:45 dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah yang terkemuka di dunia maupun di akhirat. Artinya bahwa Isa Al-Masih berkuasa atas alam semesta ini termasuk menyelamatkan kita. Jadi apakah saudara mau percaya akan keselamatan di dalam Isa Al-Masih ini? Jika berkenan kunjungi juga artikel kami lainnya di https://tinyurl.com/ejystepe
~
Noni
~
Kalau saja , saya sampaikan kalau saja waktu Isa AS masih hidup banyak yang percaya apa yang disampaikan. Tentu Nabi Muhammad SAW tidak akan ada. Tetapi karena waktu Isa AS masih hidup banyak yang tidak percaya apa yang sampaikan. Maka Tuhan mengutus Nabi Muhammad SAW untuk menyenpurnakan ajaran Tauhid (ketuhanan). Paham ajaran Isa AS sangat tinggi banyak perumpaan yang tidak mudah dipahami manusia biasa. Seperti ajaran Syeh Siti Jenar maupun Ajaran Nabi Muhammad SAW yang khusus (bukan umum).
~
Saudara Sunarno,
Terimakasih telah berbagi pandangan. Benar sekali bahwa saat Isa ada di dunia ini, Ia menyampaikan banyak pengajaran dan ada pihak yang menolak pengajaran-nya. Nmaun bukan karena pengajaran isa sulit dipahami. Sebab kita bisa melihat dalam Kitab Injil bahwa orang-urang yang mendengar pengajaran Isa saat itu banyak orang biasa dari latar pendidikan biasa. Para murid Isa pun ada yang nelayan dan orang biasa.
Pengajaran yang paling mudah dipahami yang diajarkan Isa adalah Hukum Kasih yaitu mengasihi Allah dan sesama. Metode mengajar isa ssanagat kreatif. Isa menggunakan alam, perumpamaan untuk mengajar. Perumpamaan yang Isa ajarkan justru membawa orang berpikir dan lebih mudah memahami pengajaran Isa.
Orang-orang yang merasa diri benar yaitu para Ahli Taurat dan orang Farisi , merekalah yang menolak ajaran Isa karena kesombongan mereka.
Apakah saudara sudah menegnal Isa Al-Masih? Siapakah Isa Al-Masih menurut saudara?
~
Noni
~
Saya yakin apa yang disampaikan para Nabi adalah kebenaran, tapi hanya pada masanya. Fakta bicara, umat Kristen berkembang ketika Isa AS sudah tidak ada puluhan dan ratusan tahun kemudian. Beda dengan Nabi Muhammad SAW yang berkembang terus sejak mulai mulai menyampaikan waktu pertama dari 1 – 2 -3 – 4 dst sampai 10.000 lebih bahkan ratusan ribu ketika beliau masih ada dan terus berkembang sampai jutaan. Fakta bicara bukan bicara fakta . Kenapa ? Silakan direnungkan.
~
Saudara Sunanrno,
Benar sekali bahwa pengajaran Isa Al-Masih dan Muhammad menyebabkan pengikutnya mengalami perkembangan jumlah hingga saat ini. Nmaun perkembangan yang ada tidak emnjadi tolak ukur tentang fakta kebenaran Allah. Sebab siapapun bisa memberikan pengajaran dan pengikutnya sangat banyak, seperti Syeh Baba.
ingga saat ini pengikut Syeh Baba sangat banyak dan terus berkembang. Namun apakah pengajarannya benar? Apa yang ia ajarkan sesat, namun tetap memiliki pengikut yang banyak.
Kebenaran Allah tidak ditentukan oleh seberapa besar perkembangannya dan jumlahnya.
~
Noni
~
Saya Muslim tapi saya yakini kebenaran apa yang disampaikan Alkitab dalam Surat Matius 7 ayat 1 s/d 29 , sedang lainnya belum menemukan yang 100% benar dalam 1 surat . Di Al-Quran setiap ayat pertama ada kalimat ” bismi-llāhi ar-raḥmāni ar-raḥīmi ” artinya “Dengan nama Alloh yang Maha Pengasih dan Penyayang ”.
Jika bisa merasakan maka yang membaca mengatasnamakan Alloh Tuhan Yang Esa . karena sesungguhnya ” Manusia Tidak bisa membaca tanpa pertolongan Tuhan , manusia tidak bisa menulis tanpa pertolongan Tuhan , manusia Tidak bisa melihat tanpa pertolongan Tuhan dstnya” . Salam damai .
~
Saudara Sunarno,
Kami menghargai keyakinan saudara sebagai seorang Muslim. Sangat baik jika saudara meyakini Alkitab, namun mengapa hanya beberapa bagian saja yang saudara yakini sebagai kebenaran Allah? Karena seluruh isi Alkitab saling bwerkaitan satu sama lainnya. Jika saudara membaca dan mempelajarinya secara keeluruhan, maka saudara akan melihat keajaiban Allah.
Alangkah baiknya jika saudaar membaca Alkitab dan menggalinya secara keseluruhan. Jika berkenan kita dapat saling berdiskusi , silakan hubungi kami di WA 0812-8100-0718.
~
Noni