Kanker adalah salah satu penyakit yang sangat menakutkan. Pada tahun 2020, sekitar 400ribu orang di Indonesia mengidap kanker. 250 ribu orang diantaranya meninggal dunia.
Tidak heran jika banyak orang rela menghabiskan seluruh hartanya untuk kesembuhan. Mereka pergi ke rumah sakit termahal, meminum obat terbaik.
Bahkan, ada yang pergi mencari kesembuhan dari “orang pintar.”
Memiliki tubuh yang sehat memang dambaan setiap orang. Tetapi yang lebih penting dari itu adalah memiliki jiwa yang sehat. Jiwa yang tidak sehat membuat Anda merasa jauh dari Allah, penuh dengan ketakutan, dan kesepian.
Adakah solusi yang dapat menjadi penyembuh jiwa agar bisa pulih dan tenang? Mari, simak pembahasannya.
Pentingnya Kesehatan Jiwa
Saat ini ada banyak kasus bunuh diri di sekitar kita. Selain itu, banyak juga kekerasan terjadi karena masalah kesehatan mental/jiwa. Itulah sebabnya kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Jiwa yang sehat dapat membuang pikiran-pikiran negatif. Juga memampukan kita untuk berpikir lebih jernih. Sehingga, kita mampu menangani tekanan yang muncul dengan tenang.
Bagaimana cara mengatasi jiwa yang tidak sehat?
Apakah Al-Fatihah Doa Sakti?
Banyak orang menganggap Al-Fatihah sebagai doa sakti yang dapat menyelesaikan setiap masalah. Seperti mengucapkan mantra serba bisa.
Sayangnya, sebanyak apapun Anda membaca Al-Fatihah, penyakit tidak semudah itu sembuh. Masalah tidak semudah itu pergi. Buktinya, bahwa jutaan orang Muslim mengucapkan surat Al-Fatihah 17 kali sehari tapi masih memiliki masalah dan penyakit.
Apakah tujuan membaca Al-Fatihah untuk memberi kenikmatan di dunia ini? Tidak!
Satu ulama dan ahli filsafat Islam yang terkemuka, Imam Al-Ghazali, menjelaskan tujuan membaca Al-Fatihah. Dia mengatakan, “Tujuan membaca Al-Fatihah . . . bukan untuk memperoleh harta atau kenikmatan di dunia semata, karena kebahagiaan hakiki hanya dapat diperoleh dengan beribadah kepada Allah SWT dengan ikhlas dan taqwa” (Imam Al-Ghazali).
Perhatikanlah ayat lima dalam Al-Fatihah. “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan” (Qs 1:5).
Ayat tersebut adalah sebuah penyembahan dan permohonan kepada Allah. Jelas bahwa yang berkuasa menyembuhkan hanyalah Allah. Tidak ada sumber pertolongan lain selain Allah.
Jadi, hanya Allah bisa menyembuhkan tubuh kita. Apakah Al-Fatihah penyembuh jiwa kita?
Al-Fatihah dapat Menenangkan Hati?
Mukmin percaya bahwa dengan membaca Al-Fatihah, seseorang dapat menjadi lebih tenang. Tetapi, kita hanya akan merasa tenang jika yakin bahwa Allah melindungi kita. Juga, jika tahu bahwa kita berada di jalan yang lurus.
Masalahnya, Mukmin mengucapkan ayat enam dari surah Al-Fatihah, “tunjukilah kami jalan yang lurus” beberapa kali setiap sehari. Dan ada banyak Mukmin yang masih belum merasa tenang. Kalau begitu, apakah Al-Fatihah dapat menenangkan hati?
Hati manusia yang penuh dosa selalu ingin mendapatkan kebahagiaan untuk dirinya sendiri. Manusia beribadah dan berdoa kepada Allah karena ingin berkat dari Allah. Jadi, seringkali kita takut bahwa Allah akan menghukum kita.
Kabar baiknya, Allah yang sumber segala pertolongan memberikan jalan keluar.
Isa Al-Masih Memberi Hati yang Baru
Karena hati kita penuh dengan dosa, kita perlu hati yang baru. Hanya Allah yang berkuasa untuk mengubah hati kita. “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu . . .” (Taurat, Yehezkiel 36:26).
Dengan hati yang baru, orientasi doa kita berubah. Bukan lagi hanya berharap pada kesembuhan jasmani. Hati kita yang merupakan pintu jiwa pun dapat menyembah Allah dengan ikhlas dan taqwa.
Apakah setiap orang boleh mendapatkan hati baru ini?
Isa Al-Masih dapat Mengubah Hati Siapa Saja
Pada zaman Isa Al-Masih, ada seorang pemungut cukai bernama Zakeus. Dia sangat dibenci oleh orang-orang di sekitarnya. Suatu hari ia bertemu dengan Isa Al-Masih. Isa memanggil dia dengan namanya. Ia merasa tersentuh karena kebaikan Isa padahal semua orang membenci dia.
Saat Isa mengunjungi rumah Zakeus, ia berjanji akan mengembalikan empat kali lipat dari apa yang ia curangi. Zakeus ingin hidup dengan taat di jalan yang benar. Dan Isa telah menjadi penyembuh jiwa Zakeus.
Demikianlah Isa berkuasa mengubah hati manusia untuk bertaubat dan berbalik dari cara hidup yang salah.
Kitab Injil berkata bahwa hanya orang-orang yang percaya pada Isa Al-Masih yang akan mendapatkan hati yang baru.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus [Isa Al-Masih], ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
Hanya Isa Al-Masih yang dapat menjadi penyembuh jiwa kita. Berimanlah kepada Isa dan Anda akan mengalami kesembuhan dan kebahagiaan yang kekal!
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Al-Fatihah, Asy-Syfa, dan Isa Al-Masih
- Cara Membersihkan Hati Agar Dapat Berkenan Di Hadapan Allah
- Pembersihan Hati yang Kotor dengan Dosa
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah tujuan Saudara menghafal doa Al-Fatihah?
- Menurut Saudara, siapa yang penyembuh jiwa? Allah, Al-Fatihah, Isa Al-Masih atau yang lain?
- Jelaskan pendapat Saudara mengenai manusia membutuhkan hati yang baru agar dapat berdoa dengan rendah hati.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silahkan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Menurut saya Al-Fatihah bukanlah doa sakti. Allah tidak memberi “doa sakti” pada manusia. Bila Al-Fatihah merupakan “doa sakti” yang menyembuhkan (asy-Syafiyah), maka semua orang akan disembuhkan.
Kalau anda mau menganggap ajaran anda paling benar, itu hak anda. Tapi tidak perlu mengatakan Al-Fatihah itu bukan Doa sakti. Mau sakti apa tidak, itu ayat yang terdapat di dalam Al-Quran. Dan Al-Quran itu kitab saya, kitab orang Islam.
~
Saudara Hendra Permana,
Kami menghormati kepercayaan dan Kitab sdr. Apakah salah bila kami memiliki pendapat demikian? Bagaimana menurut sdr, apakah Al-Fatihah adalah doa sakti?
~
Daniar
~
Untuk penyembuhan suatu penyakit harus ada emosi kedekatan dengan Sang Pencipta. Caranya dengan menggunakan energi dzikir yang intensif. Ini pengalaman saya pribadi.
~
Saudara Widayanto,
Terima kasih sudah membagikan pengalaman pribadi sdr. Yang menyembuhkan sdr energi dzikir atau Allah?
Lalu bagaimana dengan penyembukan jiwa apakah sdr juga memiliki pengalaman? Bila berkena silakan bagikan di sini?
Terima kasih.
~
Daniar
~
Coba artikan lagi dengan seksama arti dari semua ayat yang ada pada Al-Fatihah. Lalu selami tiap ayatnya.
1. “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang;
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam;
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang;
4. Yang menguasai di hari Pembalasan;
5. Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan;
6. Tunjukilah Kami jalan yang lurus;
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Bukan mantra.
~
Saudara Guns,
Seperti yang diuraikan dalam artikel di atas bahwa Al-Fatihah bukan doa sakti. Sehingga bila dibaca berulang-ulang tidak dapat menyembuhkan. Yang dapat menyembuhkan adalah Allah sendiri, betul tidak?
Dan penulis menekankan agar jangan menganggap doa seperti mantra yang memiliki kuasa tersendiri di dalamnya. Bagaimana menurut Sdr. Guns?
~
Daniar
~
Al-Fatihah ayat 5 “Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan”.
Meminta pertolongan jelas sekali bukan kepada Tuhan yang lain. TUHAN nya umat Muslim adalah Allah yang maha Esa, tempat bergantung segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
~
Saudara Guns,
Kami sependapat dengan sdr, meminta pertolongan hanya kepada Tuhan.
Isa Al-Masih berkuasa menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, dan dapat memberi hati yang baru bagi kita. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
Karena Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Kalimat Allah kekal, satu dengan Allah, yaitu Allah itu sendiri.
~
Daniar
~
Asslamualaikum, shalom,
Sangat setuju dengan pengobatan Al-Fatihah, karena Al-Fatihah itu pembawa ketenangan, tapi jika dijalankan Al-Fatihahnya bukan sekedar dibaca, kita menjalani rohman rohim. Kasih dan sayang sesama yang hidup, maka ketika hati tenang, maka kalimat dari diri akan menjadi obat dan itulah yang disebut doa sakti yang hakiki, kebahagiaan berasal dari ketenangan.
~
Irman,
Saya menghargai pendapat Anda yang menyatakan bahwa Al-Fatihah adalah pembawa ketenangan. Barangkali hal itu bisa saja diyakini, tetapi apakah dalam prakteknya Al-Fatihah membawa ketenangan? Bukankah banyak orang yang sakit dan akan meninggal tidak mengalami ketenangan sekalipun telah dibacakan Al-Fatihah? Lagi, menjadikan Al-Fatihah pembawa ketenangan telah menggantikan Allah SWT. Artinya ini musyrik, bukan?
Oh ya, setiap orang akan mengalami kematian, termasuk saya dan Anda. Di penghujung hidup Anda, apakah Anda akan bergantung pada Al-Fatihah? Mengapa? Dapatkah Anda membantu saya menjelaskan hal ini?
Saya teringat pada firman Isa Al-Masih yang membawa ketenangan, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2). Isa Al-Masih memberikan ketenangan dengan firman-Nya tersebut, bukan?
~
Solihin