Apa yang terjadi setelah satu menit saya meninggal? Pernahkah pertanyaan ini muncul dalam benak saudara?
Sebuah buku berjudul “One Minute After You Die” atau dalam bahasa Indonesia, “Satu Menit Setelah Anda Meninggal” ditulis oleh seorang pendeta bernama Erwin W. Lutzer. Buku ini menyajikan satu topik menarik perihal kematian. Penulis memberikan kesan bahwa kematian bukanlah momok yang menakutkan, tetapi seharusnya sesuatu yang dinanti-nantikan.
Ihdina s-sirat al-mustaqim adalah doa yang dinaikkan oleh mereka yang membutuhkan jalan lurus dari Allah. Sebab ada banyak orang yang tidak yakin akan keselamatan jiwanya. Hal itu menyebabkan mereka takut berbicara bahkan membayangkan tentang kematian.
Apa yang Terjadi Sesudah Mengambil Nafas Terakhir?
Tidak seorangpun tahu apa yang terjadi setelah satu menit anda meninggal. Syukur, Kitab Allah memberikan gambaran tentang situasi yang terjadi setelah kita meninggal. Hanya ada dua pilihan di akhir hidup manusia yaitu surga atau neraka. Menurut ayat Al-Quran, mereka yang hidup dalam dosa, neraka adalah tempat setelah kematiannya, “Dosa mengakibatkan manusia tidak dapat masuk ke surga, tahta Allah yang suci. “Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam” (Qs 20:74).
Ada beberapa istilah yang digunakan dalam Alkitab untuk menerangkan sebuah tempat tinggal setelah kita meninggal. Taurat dan Para Nabi menggunakan istilah sheol yang berarti kuburan/liang kubur, neraka ataupun sebuah tempat yang gelap. Sementara Injil menggunakan istilah hades yang berarti alam maut atau satu tempat sementara ketika seseorang meninggal.
Baik sheol ataupun hades adalah sebuah tempat sementara di mana akan banyak orang-orang berkumpul untuk menantikan penghakiman terakhir.
Sebuah kisah menarik digambarkan dalam Injil Lukas 16:19-31, tentang seorang kaya dan seorang bernama Lazarus yang miskin. Kedua orang ini (baik orang kaya dan Lazarus yang miskin) sama-sama meninggal. Lazarus pergi ke pangkuan Ibrahim (kata metafora untuk sorga) sementara si orang kaya berada dalam alam maut.
Alam maut adalah sebuah tempat kediaman jiwa-jiwa orang mati sambil menantikan kebangkitan tubuh pada hari kiamat untuk penghakiman terakhir.
Alam maut dibagi menjadi dua. Bagian pertama untuk orang-orang mati untuk menantikan penghakiman terakhir yang akan disiksa selama-lamanya. Bagian kedua untuk orang-orang mati yang menantikan penghakiman terakhir tetapi terjamin hidup kekal dalam keselamatan.
Kematian Kedua Menantikan Sebagian Manusia
Penghakiman terakhir pun segera dimulai. Nama yang tidak tertulis dalam “Kitab Kehidupan” akan dilemparkan ke dalam lautan api selama-lamanya.
“Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu” (Injil, Kitab Wahyu 20:14-15).
Nama yang tertulis dalam “Kitab Kehidupan” akan menikmati surga kekal. Di sana tidak ada lagi kesusahan, kertak gigi dan air mata. Sebab surga adalah tempat yang begitu indah, khusus untuk manusia pilihan Allah yang diselamatkan Isa Al-Masih.
Tentu surga adalah tempat tinggal Allah yang suci dan kudus sebab tidak ada lagi dosa di sana. Dan hal yang sangat menarik adalah surga diciptakan agar Allah dan manusia dapat tinggal bersama-sama.
Inilah janji yang pernah dikatakan oleh Isa Al-Masih kepada umat-Nya. “. . . Di tempat di mana Aku [Isa Al-Masih] berada, kamu pun berada” (Injil Yohanes 14:3). Hanya orang-orang yang percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat akan tinggal di surga. Ambil keputusan sebelum memikirkan apa yang terjadi setelah satu menit anda meninggal!
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, apa yang membuat seseorang takut membayangkan kematian?
- Menurut saudara, bagaimana seseorang dapat yakin akan masuk sorga setelah dia meninggal?
- Apakah yang perlu diperhatikan seseorang agar siap menghadapi kematian?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di:[email protected].
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apa Yang Terjadi Setelah Satu Menit Anda Meninggal?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Hanya Allah lah yang tahu, tidak ada yang lebih mengetahui selain Allah. Jadi ini tidak perlu dibahas
untuk mengetahui lebih jelas tunggu saja sampai ajal menjemput. Biar tahu siapa yang lebih berkuasa. Kematian kepunyaan Allah tidak ada yang berhak.
~
Justru hanya Allah saja yang mengetahui apa yang terjadi setelah kita mati, maka Allah berkenan memberitahukan akan hal ini kepada kita sekarang ini. Kalau kita menanggapinya setelah kita mati, itu sudah terlambat.
Allah memberitahukan bahwa kehidupan kita di bumi adalah gladi-bersih sebelum pelaksanaan yang sesungguhnya. Kita akan menghabiskan lebih banyak waktu di dalam kekekalan, daripada waktu di bumi ini. Kehidupan sekarang ini adalah persiapan untuk menghadapi kehidupan berikutnya.
Hubungan kita dengan Allah di bumi ini akan sangat menentukan hubungan kita dengan-Nya di dalam kekekalan. Jika kita mengasihi dan mempercayai Isa Al-Masih, maka kita akan menghabiskan kekekalan bersama Dia. Sebaliknya, jika kita menolak-Nya maka kita akan menghabiskan kekekalan terpisah dengan Allah selamanya.
“Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Injil, Surat Efesus 2:6).
~
Slamet
~
Yang saya rasakan bukan takut, tetapi saya masih ingin menikmati dunia ini. Seraya melaksanakan tugas panggilan dalam mendampingi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saya. Bagi saya mati bukan ketakutan, yang menakutkan adalah prosesnya, seandainya harus merasa sakit berkepanjangan.
~
Saudara Ybsap,
Kami sependapat dengan komentar saudara, bagi yang telah menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat, kematian tidaklah menakutkan lagi. Sudahkah saudara sungguh percaya kepada-Nya?
Bagi kita yang berjalan dengan iman dalam pemeliharaan Allah, kita akan mati menurut jadwal Allah. Kematian kita sudah direncanakan oleh Allah seperti kematian Isa Al-Masih. Tidak ada orang jahat, penyakit, ataupun kecelakaan yang bisa membunuh kita selama Allah masih menginginkan kita bekerja untuk-Nya.
Kesedihan dan dukacita memang bisa terjadi ketika kita mengalami transisi dari kehidupan yang fana menuju kehidupan yang kekal. Namun kita dapat memohon kekuatan dari Allah. Oleh sebab itu kita harus bersandar kepada Allah sepenuhnya sementara tubuh kita masih punya kekuatan. Supaya kalau tubuh kita sudah lemah, kita akan bisa menahan penderitaannya dengan tetap beriman kepada Allah.
~
Slamet
~
Semua agama berusaha mencari keselamatan termasuk dalam Islam namun kepastian untuk masuk surga tidak ada di Al-Quran bahkan Muhammad sendiri tidak bisa menyelamatkan putrinya Fatimah, bapaknya bahkan ibunya.
Umat Muslim pun diwajibkan bershalawat untuk keselamatan Muhammad. Lalu siapa yang akan mendoakan muslim yang meninggal sementara nabi mereka sendiri belum tentu selamat dan masih harus didoakan?
Gelar SAW dibelakang Muhammad artinya adalah Semoga/kiranya Allah menyelamatkannya. Muhammad satu-satunya “nabi tuhan” yang belum selamat dan bergelar SAW sementara nabi-nabi lain bergelar AS yang artinya sudah diselamatkan.
Kalau saya seorang Muslim, saya akan berpikir ribuan kali untuk mengikuti seseorang yang menyelamatkan dirinya sendiri tidak mampu.
~
Saudara Yestoya,
Terima kasih untuk komentar yang sudah saudara berikan. Semoga bermanfaat bagi saudara kita umat Muslim
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang keselamatan di dalam Isa Al-Masih, kita dapat membaca penjelasan yang lebih mendalam pada artikel ini: http://www.isadanislam.org/isa-al-masih/.
Namun bila ingin berbagi dengan staf kami, saudara dapat mengirim melalui: [email protected]
~
Slamet
~
Pembaca yang Terhormat,
Kami berterimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami juga memberikan komentar. Namun maaf, dengan terpaksa kami harus menghapus komentar-komentar saudara karena tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.
Saran kami, sebelum saudara memberi komentar, kiranya saudara dapat membaca aturan yang telah kami taruh di bawah setiap artikel yang ada. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini kami tuliskan kembali aturan tersebut.
Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masukan harus berhubungan dengan uraian diatas.
3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5. Tidak memakai singkatan-singk atan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].
Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.
Demikian, kiranya saudara dapat maklum.
~
Slamet
~
Menurut saya, kita bisa yakin masuk surga karena kita sudah ditebus dengan darah yang mahal oleh Tuhan Yesus Kristus. Itu yang pertama.
Dan yang kedua, jika kita melakukan firman Allah dalam hidup kita, pastilah kita masuk sorga. Kenapa? Saya yakin karena saya percaya kepada Tuhan Yesus yang mengatakan “Akulah jalan kebenaran dan kehidupan” Dan kita kalau taat kepada perintah Tuhan pasti masuk surga.
~
Dalam iman kekristenan diajarkan bahwa keselamatan diperoleh karena kasih karunia Tuhan melalui iman kepada Yesus Kristus. Tapi, kehidupan kekristenan tidak berhenti sampai di situ saja. Sebagai wujud dari pengakuan bahwa Yesus adalah Juruselamat, seseorang harus menyerahkan hidup sepenuhnya dalam kehendak-Nya. Dengan kata lain, hidup sesuai kebenaran firman Allah. Inilah yang disebut buah dari pertobatan.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
Bagaimana dengan orang Kristen yang hidupnya tidak sesuai dengan firman Tuhan atau masih berdosa? Firman Allah mengatakan “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
Seseorang yang ingin mendapatkan hidup kekal, pertama yang harus dilakukan adalah menerima dan mengimani Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat dalam dirinya. Setelah itu, hidup dalam pertobatan atau hidup sesuai kebenaran firman Allah
~
Saodah
~
Apa yang membuat seseorang takut membayangkan kematian?
Tidak ada yang ditakuti, Darah Kristus sudah menebus saya, yang ada malah sukacita sebab bisa menyembah dan memuliakan Tuhan non-stop untuk selamanya.
Bagaimana seseorang dapat yakin akan masuk sorga setelah dia meninggal?
Tidak ada orang yang layak masuk surga, tetapi Tuhan sangat mengasihi manusia sehingga Dia menganugerahkan keselamatan yang kekal melalui penebusanNya di kayu salib.
Apakah yang perlu diperhatikan seseorang agar siap menghadapi kematian?
Hidup benar dan kudus, sebab Tuhan adalah kudus. Siapa yang mengasihi Tuhan pasti akan membenci juga yang Dia benci. Kita nggak akan pernah bisa mengenal Tuhan dengan personal selama kita masih berkompromi dengan dosa kita.
~
Keadaan orang kafir (non-Muslim) di akhirat:
“Orang-orang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim” [QS.al Hijr:2].
“Dikatakan kepada orang-orang Kafir): “Makanlah dan bersenang-senanglah kalian (di dunia dalam waktu) yang pendek. Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang berdosa.” [QS.al Mursalaat: 46].
“Biarkanlah mereka (orang-orang Kafir) (di Dunia ini) makan dan bersenang- senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat Perbuatan mereka)” [QS.al Hijr: 3].
Isa Al-Masih sebagai juru selamat umat Kristen hanyalah angan-angan (kosong) bagi umat Kristen.
~
Saudara Annisa,
Perhatikanlah ayat berikut ini: “Hai Isa Al-Masih, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
Menurut Al-Quran, pengikut Isa Al-Masih akan dijadikan Allah di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat.
Bukankah ayat ini sudah cukup membuktikan bahwa pengikut Isa Al-Masih tidak perlu khawatir akan keselamatan mereka? Sebab semua itu bukan hanya angan-angan kosong. Karena Al-Quran sendiri sudah berkata demikian.
Nah, Sdr Annisa, bagaimana dengan keselamatan saudara. Apakah sdr sudah yakin pasti selamat pada hari kiamat?
~
Saodah
~
Jawaban untuk tiga pertanyaan di atas:
1. Karena dosa dosa yang kita perbuat.
2. Asalkan kita yakin,percaya dan melakukan perintahnya. Tuhan Yesus yang penuh kasih Dia tidak perna mngingkari janji-Nya. Sebab janji-Nya seperti fajar di pagi hari.
3. Menurut saya yang harus diperhatikan yaitu iman seseorang. Karena dari iman yang kita miliki menunjukan kesetian dan keyakinan seseorang kepada Tuhannya.
~
Saudara Yakuza,
Terimakasih sudah berusaha menjawab tiga pertanyaan fokus yang kami berikan. Semoga jawaban saudara dapat menjadi satu pencerahan bagi pengunjung yang lain.
Kiranya Tuhan selalu memberkati saudara.
~
Saodah
*****
1. Yang takut kematian pasti karena banyak dosanya atau dosanya tidak terampunkan (dosa menyembah Tuhan selain Allah).
2. Ini yang masuk sorga, “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (Qs 33:35).
3. Beriman tiada Tuhan selain Allah dan taqwa.
*****
Saudara Xucinxgaronx,
1. Masalah utama manusia adalah dosa. Upah dosa adalah binasa selama-lamanya (Injil, Surat Roma 3:23;6:23). Ini merupakan fakta yang tidak bisa dielakkan oleh manusia siapapun juga. “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81). Apakah sdr bukan orang berdosa?
2. Menurut kami ayat Qs 33:35 yang saudara kutip tidak mengatakan tentang “sorga.” Sebaliknya, bagaimana pendapat saudara tentang ayat ini dalam Qs 2:81 yang kami cantumkan pada point pertama di atas?
3. Kita beriman kepada Allah dan juga kepada Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1). Karena semua usaha manusia tidak dapat memperoleh kehidupan kekal di sorga (Injil, Surat Efesus 2:8).
~
Endang
~
Apakah Anda pernah memikirkan sorga itu dimana, lalu neraka di mana? Mengapa Anda menginginkan surga dan menakuti neraka?
Bila surga dan neraka ternyata tidak ada, masihkah Anda mau ber-Tuhan?
~
Saudara Hery,
Kami percaya akan adanya sorga dan neraka. Karena demikianlah yang tertulis dalam Kitab Suci Allah. Dan kami percaya, setiap umat beragama percaya akan adanya sorga dan neraka. Juga, setiap mereka tentu lebih menginginkan sorga daripada neraka.
Umat Islam (mungkin termasuk Sdr. Hery) setiap hari sholat lima kali. Juga, mereka berpuasa dan beramal. Tujuannya hanya satu, supaya mereka mempunyai banyak pahala. Karena menurut ajaran Islam, siapa yang pahalanya lebih banyak daripada dosa (walaupun secara logika hal ini mustahil) maka dia akan masuk sorga.
Bila sorga dan neraka tidak ada, tentu kami masih tetap percaya pada Tuhan. Karena Tuhan yang kami sembah adalah Tuhan yang hidup, Dia selalu menyertai kami setiap saat. Bukan Tuhan yang hanya dapat “disogok” dengan amal agar memperbolehkan Anda masuk sorganya.
Nah, bagaimana dengan Tuhan yang sdr sembah?
~
Saodah
~
Anda tidak tahu surga dimana tapi Anda yakin masuk surga? Anda bilang Yesus naik turun dari surga, tapi Anda tidak diberitahunya di mana surga itu?
Ibaratnya, Anda mau ke Jakarta tapi Anda tidak tahu Jakarta dimana. Pakai apa ke sana, berapa jauh, dan sialnya Anda tidak bawa bekal pula, apa mungkin sampai?
Ya, dalam Islam seorang pendosa tidak akan mungkin masuk surga, sekalipun dia rajin sholat, beramal dan ibadah. Dia harus juga berkelakuan baik, tidak menyusahkan orang tua, orang lain dan dirinya sendiri. Jadi tidak bisa disogok seperti kata Anda.
~
Saudara Hery,
Karena saya tidak tahu bagaimana cara ke sorga, makanya saya mengikut Yesus. Sebab Yesus berkata. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Untuk bisa sampai ke Jakarta, maka saya harus pergi bersama orang yang tahu ke Jakarta. Orang yang sudah pernah ke Jakarta, dan orang yang tinggal di Jakarta. Sehingga saya pun tidak akan tersesat.
Yesus datang dari sorga. Berasal dari sorga. Dan saat ini tinggal di sorga. Jadi saya yakin, Dia dapat membawa saya ke sorga.
Bagaimana dengan Muhammad? Dia berasal dari dunia, belum pernah ke sorga dan saat ini pun dia tidak berada di sorga, tetapi di kuburannya.
Jadi, bagaimana mungkin saya menyerahkan nasib saya kepada orang yang dia sendiri tidak pernah ke tempat yang saya ingin tuju?
~
Saodah
~
Anda harus belajar Islam dengan baik dan benar, agar anda tahu surga di mana, bukan hanya janji.
Selama hidupnya Muhammad telah berulangkali masuk ke sorga. Dan hebatnya Muhammad mengajak umatnya untuk mengunjungi surga selagi masih hidup. Itu diwariskan hingga hari ini. Jadi bagi Muslim sejati surga bukanlah hal yang aneh atau hanya khayalan tetapi sesuatu hal biasa saja.
Karena masih ada nikmat yang jauh lebih nikmat dari sekedar surga. Anda masih perlu belajar tentang asal-usul manusia. Apakah betul manusia berasal dari dunia? Apakah betul kuburan tempat tinggal manusia mati?
~
Benarkah Muhammad selama hidupnya berulangkali masuk ke sorga? Adakah Tuhan memberi kesaksian tersebut, atau hanya pengakuan sepihak saja?
Bila benar Muhammad semasa hidupnya sering keluar masuk sorga, mengapa ketika wafat dia tidak masuk sorga, tapi menunggu pengadilan dari Tuhan di kuburannya?
Bila orang mati tempatnya tidak di kuburan, mengapa jutaan umat Muslim, dengan mempertaruhkan nyawanya, pergi ke Arab hanya untuk ziarah ke kuburan Muhammad? Bukankah karena mereka tahu bahwa Muhammad ada di dalam kuburan tersebut?
~
Saodah
~
Apakah selepas meninggal seseorang itu harus melalui api penyucian dahulu jika dalam masa hidupnya ada berbuat dosa-dosa kecil menurut orang Katolik? Mohon pencerahan. Terimakasih.
~
Saudara Elijah,
Menurut apa yang kami ketahui, Tuhan tidak pernah membeda-bedakan dosa. Dosa kecil atau dosa besar. Firman Allah berkata, bahwa semua dosa adalah pelanggaran di hadapan Allah. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
Pada artikel di atas sudah dijelaskan, bahwa menurut Kitab Suci Allah, jiwa orang-orang mati akan berkumpul di tempat sementara yang dikenal dengan nama sheol atau hades, atau dikenal juga dengan nama alam maut.
Alam maut dibagi menjadi dua. Bagian pertama untuk orang-orang mati untuk menantikan penghakiman terakhir yang akan disiksa selama-lamanya. Bagian kedua untuk orang-orang mati yang menantikan penghakiman terakhir tetapi terjamin hidup kekal dalam keselamatan.
Dari penjelasan di atas kita dapat mengambil kesimpulan, Kitab Suci Allah tidak pernah berkata bahwa setelah meninggal, seseorang akan masuk api penyucian karena melakukan dosa-dosa kecil.
~
Saodah
*****
Saya jawab:
1. Kematian merupakan salah satu jalan kembali menuju Allah. Jika seseorang belum tahu jalan menuju Allah, sudah pasti dia takut menghadapi kematian, karena dia tidak tahu alamat kembalinya ia setelah mati.
2. Sebagai Muslim, saya berharap bisa kembali kepada Allah, bukan masuk surga maupun neraka, sesuai dengan Inna lillaahi wainna ilaihi roji’uun (kita berasal dari Allah, dan kembali kepada Allah).
3. Persiapan menghadapi mati. Nabi Muhammad bersabda “mutuu qobla an tamuutu” artinya matikan dirimu sebelum kamu mati. Supaya tahu bagaimana keadaan kita setelah mati yang sebenarnya nantinya.
*****
Sdr. Tauhidsufi,
Terimaskasih sudah berusaha menjawab tiga pertanyaan yang kami berikan.
Jadi, menurut sdr apa yang harus kita lakukan agar ketika kita meninggal, kita yakin masuk sorga atau diterima Allah? Juga, apakah yang perlu kita perhatikan agar kita siap menghadapi kematian?
~
Saodah
~
Aku percaya, Bapaku di surga tidak akan pernah meniggalkan anak-anak-Nya dalam sebuah lembah dosa. Karena aku yakin Yesus adalah Jalan dan Kebenaran Sejati. Kasih Kristus bersertamu.
~
Sdr. Paulus Tedy,
Terimakasih untuk komentarnya. Benar yang sdr katakan, bahwa Yesus adalah “Jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Yesus.”
Sayangnya, tidak sedikit umat beragama menolak “Jalan” itu. Dan tugas kita, termasuk Sdr. Paulus Tedy berdoa bagi mereka. Agar Tuhan mencelikkan mata mereka, sehingga mereka dapat melihat Kebenaran itu.
~
Saodah
~
Jika Nabi Isa sudah menetapkan dirinya adalah Tuhan, dan dia disalib, setelah disalib dia diangkat, harusnya cukup. Lantas mengapa ia menceritakan akan ada orang seperti dia, ialah Muhamad. Untuk apa?
Saya akan percaya argumen saudara, jikalau tidak ada penambahan dan revisi.
~
Saudara Tian benar, Isa Al-Masih adalah Tuhan, Dia disalib, mati dan bangkit, kemudian naik ke sorga.
Pertanyaan kami: Dimanakah Sdr. Tian mendapat cerita bahwa Isa Al-Masih bercerita akan ada orang seperti Dia, ialah Muhamad?
Lalu apa maksud dari Sdr. Tian percaya argumen kami, jika tidak ada penambahan dan revisi?
Seperti topik di atas, apa yang terjadi setelah satu menit saya meninggal? Pernahkah pertanyaan ini muncul dalam benak saudara?
Kiranya pertanyaan-pertanyaan kami dapat dijelaskan, terima kasih.
~
Daniar
~
1. Terputusnya kesenangan duniawi dan harus menghadapi fakta yang dulu ia sepelekan dan ingkari.
2. Hak untuk memasukan makhluk ke dalam surga hanyalah milik Allah swt semata.
3. Iman dan Islam.
~
Saudara Rheinmetall,
Terima kasih atas jawaban-jawaban saudara.
1. Masuk akal apa yang saudara sampaikan. Terputus dengan kesenangan duniawi, namun bila yakin masuk sorga bukankah kesenangannya lebih lagi? Dulu menyepelekan dan mengikari atau kami sebut dosa, benar setelah kematian tidak ada kesempatan untuk bertobat. Nah, kalau boleh tahu bagaimana dengan Sdr. Rheinmetall apakah saudara takut membayangkan kematian?
2. Setuju, karena Allah adalah Hakim yang adil, benar tidak saudara?
Kabar baik bagi kita semua, Allah telah menjanjikan dalam Injil bahwa setiap orang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pasti ke sorga. “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil Rasul Yohanes 3:15).
Dengan demikian kita dapat yakin masuk sorga. Kiranya saudara tidak berkeberatan mempertimbangkan keselamatan yang ditawarkan oleh Isa Al-Masih! http://tinyurl.com/cy279xv
3. Iman dan Islam yang bagaimana menurut Sdr. Rheinmetall, dapatkah saudara menjelaskan? Terima kasih.
~
Daniar
~
Mengapa mengutip surah Alfatihah dicomot-comot. Itu ayat ada terusannya, tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang engkau ridhoi bukan engkau murkai. Cari jemaat sampai berbohong.
~
Saudara Joni,
Terima kasih atas komentarnya. Sdr sudah salah sangka pada kami. Perlu sdr ketahui kami tidak bertujuan untuk mencari jemaat dan berbohong.
Tapi forum ini untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan. Dan di sini kami menyampaikan kebenaran tentang Isa Al-Masih yang diajarkan dalam Kitab Suci Allah.
~
Daniar
~
Saya melihat tanggapan Staff Isa dan Alfatihah, disitu terkutip:
“# Staff Isa dan Al-Fatihah 2013-11-06 08:51
~
Saudara Ybsap,
Kami sependapat dengan komentar saudara, bagi yang telah menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat, kematian tidaklah menakutkan lagi. ”
Apabila seorang pengikut Yesus yang percaya Dia Juruselamat dan Tuhan adalah seorang pendosa, pencuri, perampok, pemerkosa, apakah mereka otomatis masuk surga? Diselamatkan Yesus?
Saya bukan Kristen/Islam, saya netral 🙂
~
Saudara Unknown,
Terima kasih telah mengikuti diskusi dan memberikan komentar di sini.
Sdrku, bukan orang sehat yang memerlukan dokter, betul? Demikian Isa Al-Masih datang untuk orang berdosa. Bagi mereka yang bertobat dan percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi maka dia memiliki jaminan pasti masuk sorga.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Isa Al-Masih] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Bagaimana dapat diselamatkan? Selengkapnya baca di https://tinyurl.com/yaoqw7em
Bila ingin bertanya lebih dalam silakan hubungi kami di [email protected]
~
Daniar
~
Tertulis dalam Injil Lukas 16:19-31, mengapa disebutkan yang miskin dalam pangkuan Ibrahim, mengapa bukan pangkuan Yesus?
Pertanyaan kedua, ada pendeta di Kalimantan Barat mati mendadak ketika sedang berzina dengan pelacur di hotel. Saya yakin dia tidak sempat bertobat. Apakah dia tetap masuk surga? Jika tidak, tentunya dia kekal di neraka. Karena menurut ajaran Kristen orang yang masuk neraka tidak akan pernah bisa keluar lagi.
Satu lagi, orang yang percaya Yesus tidak otomatis dia jadi orang baik. Banyak orang Kristen yang jadi penjahat. Bahkan dikalangan pastur/pendeta. Saya yakin Yesus tidak suka dengan mereka ini. Dan pasti tidak akan masuk surga selama-lamanya. Masih mending Islam meski dia penjahat, asal tidak menduakan Allah, pasti masuk surga setelah dicuci dosanya.
~
Saudara Gandhi,
Terima kasih telah membaca artikel di atas dan memberikan komentar. Pertanyaan yang bagus, mengapa bukan pangkuan Yesus? Perhatikan kembali penjelasan dalam artikel di atas. Mereka berada di Hades yaitu tempat sementara ketika seseorang meninggal bukan di sorga tempat Isa Al-Masih berada.
Bagaimana diselamatkan? Keselamatan adalah anugerah Allah melalui iman kepada Isa Al-Masih. Saudara benar, di neraka tidak ada kesempatan untuk selamat. Sedangkan orang Kristen yang sejati tidak akan terus menerus hidup dalam dosa. Tapi mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui.
Kitab Allah mengatakan, “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu” (Injil, Surat Kolose 3:5, 8).
Adalah sangat jelas bahwa Isa Al-Masih tidak suka dengan perbuatan jahat. Tapi syukur Isa Al-Masih mengasihi manusia berdosa dan mengampuni dosa orang yang beriman kepada-Nya.
~
Daniar
~
Kalau anda percaya keyakinanmu, kenapa memaksakan pandanganmu dengan bawa-bawa istilah-istilah Islam seperti ihdinas Shirothol Mustaqim biar Muslim bingung? Yang ikut paling Muslim rendahan dan nalar rendah. Nabi Isa kenapa akhir jaman turun lagi baru setelah itu wafat? Dia harus bertanggungjawab terhadap kondisi keimanan manusia penyembahnya dan harus meluruskannya. Dia nanti akan shalat yang diimami Imam Mahdi untuk menunjukkan bahwa dia manusia biasa bukan Tuhan.
Kalau Tuhan, kenapa harus pakai acara mati yang menunjukkan punya sifat lemah, secara manusiawi saja kita tidak mungkin tega anak sendiri harus celaka apalagi ini katanya anak Tuhan. Mengapa pakai mati segala untuk menyelamatkan umat penyembahnya tinggal sim salabim saja.
~
Dani,
Kmai bisa memahami pemikiran Anda. Tetapi kami tidak memaksakan pandangan kami. Sebab setiap orang pasti mengalami kematian. Demikian juga saudara dan kami. Bila kita tahu bahwa dunia ini bukan akhir singgah kita, mengapa saudara tidak memikirkan kepastian tempat tinggal di akhirat? Bukankah saudara setiap hari memohon ditunjukkan jalan yang lurus? Apakah saat ini saudara sudah menemukan jalan lurus itu? Mengapa Allah SWT tidak membiarkan saudara menemukan jalan lurus itu? Mohon pencerahan.
~
Solihin