Al-Fatihah adalah surah pertama Al-Quran. Surah ini diturunkan di Mekkah dan merupakan surah yang turun secara lengkap di antara surah-surah lain dalam Al-Quran.
Nama Lain Surah Pertama Al-Quran, Al-Fatihah
Nama lain Al-Fatihah adalah Ummul Qur’an (induk Al-Quran) atau Ummul Kitab (induk Al-Kitab). Karena Al-Fatihah merupakan induk dari semua isi Al-Quran.
Al-Fatihah juga disebut Pembuka, sebab surah ini membuka Al-Quran. Juga orang menyebutnya As Sab’ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang), karena jumlah ayatnya ada tujuh dan para Mukmin membacanya berulang-ulang ketika sholat.
Surah Pertama Al-Quran Dalam Bahasa Indonesia
Bahasa Arab adalah bahasa umat Muslim. Seorang Muslim tidak akan pernah menggunakan bahasa ibunya ketika sholat. Walau demikian, bukan berarti Al-Fatihah surah pertama Al-Quran ini tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Terjemahan Al-Fatihah ialah:“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau anugerahkan nikmat kepada mereka. Bukan (jalan ) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Ayat Pembuka Taurat dan Injil
Berbeda dengan Al-Quran, ayat pembuka Kitab Taurat dan Injil bukan sebuah doa yang harus diucapkan berulang-ulang. Ayat pertama Kitab Allah menjelaskan bagaimana awalnya Allah menciptakan alam semesta. “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” (Taurat, Kitab Kejadian 1:1-2).
Allah membuka Injil dengan ayat ini: “Pada mulanya adalah Firman [Kalimat]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah [Kalimatullah]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Allah Menyatakan Hubungan-Nya dengan Ciptaan-Nya
Sangat jelas perbedaan yang ditunjukkan kedua surah, surah pertama Al-Quran, Al-Fatihah “Pembuka” dengan Taurat (Al-Quran dan Alkitab) di atas. Seseorang yang baru membaca Kitab Taurat, dapat mengetahui bagaimana awalnya Allah menciptakan alam semesta dan memberi kehidupan. Juga dalam Kitab Injil, pembaca dapat melihat bagaimana Kalimatullah berada dalam kekekalan sebelum Dia menjelma dan masuk dunia sebagai seorang manusia.
Injil – Aku Jalan Lurus, Al-Quran – Tunjukilah Jalan Lurus
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau anugerahkan nikmat kepada mereka” (Al-Fatihah 6). Orang Muslim mengucapkan penggalan doa ini dalam setiap sembahyangnya.
Isa Al-Masih dalam Kitab Suci Injil dengan jelas mengatakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa Al-Masih adalah satu-satunya Jalan Lurus. Hanya lewat Dia seseorang dapat sampai ke sorga Allah. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Bila ada keselamatan yang sudah pasti, mengapa masih harus bertanya-tanya?
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, mengapa surah pembuka Al-Quran berbeda dengan surah pembuka dalam Taurat dan Injil?
- Menurut saudara, mengapa ayat pembuka Al-Quran merupakan doa yang harus diulang-ulang?
- Apa pendapat saudara tentang isi surah Al-Fatihah di atas. Mengapa umat Muslim harus mengucapkannya berulang-ulang saat sembahyang?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apa Kaitan Surah Pertama Al-Quran dan Ayat Pembuka Taurat dan Injil?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Al-Fatihah bukan ayat yang pertama turun, yang turun pertama kali adalah Al Alaq (segumpal darah) merujuk kepada penciptaan manusia yang berawal dari segumpal darah. Mengapa manusia yang diutamakan bukan penciptaan alam semesta seperti dalam Alkitab. Karena manusia adalah “Kalifah” dan tanpa manusia alam semesta ini tidak ada gunanya. Bukankah Tuhan anda juga seorang “manusia”?
~
Saudara Widodo,
Kami tidak mengatakan Al-Fatihah ayat yang pertama turun. Pada artikel di atas kami menulis Al-Fatihah surah pertama dalam Al-Quran, dan surah pertama yang turun secara lengkap. Tidak setengah-setengah seperti surah lainnya.
Al-Fatihah adalah ayat yang dibaca umat Muslim secara berulang-ulang ketika sholat. Sebagai seorang Muslim, dapatkah Sdr. Widodo menjelaskan mengapa surah ini merupakan doa yang harus diulang-ulang?
~
Saodah
~
Umat Muslim sudah ada dalam kepastian dalam penyerahan diri kepada-Nya (aslama). “Ihdinash shiratal mustaqim” adalah perkataan Allah yang diletakkan Jibril didalam mulut hamba-Nya sebagai bentuk penyerahan diri-Nya kepada Allah. Bersediakah anda mengikuti jalan yang lurus ini?
~
Sdr. Wiwiek,
Ijinkan kami bertanya, “jalan lurus” yang manakah yang saudara tawarkan kepada kami?
Setahu kami “Ihdinash shiratal mustaqim” artinya “tunjukilah kami jalan yang lurus.” Bentuk kalimat ini bukan suatu pernyataan, melainkan kalimat tanya! Artinya: Seseorang yang membaca kalimat tersebut sedang bertanya tentang “jalan lurus”
Membaca komentar Sdr. Wiwiek di atas membuat kami bingung. Bagaimana mungkin saudara mengatakan bahwa “Ihdinash shiratal mustaqim” adalah kepastian masuk sorga?
Bandingkanlah dengan perkataan Yesus berikut ini: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6) Dengan tegas Yesus mengatakan bahwa Dia adalah “Jalan, Kebenaran, dan Hidup.”
Bukankah lebih baik mengikuti yang sudah pasti?
~
Saodah
~
Mazhab Syafei (contoh NU) mengklaim ayat “Bismillah” diucapkan Allah dalam Al-Fatihah.
Mazhab Hanafi, Maliki dan sebagian Hanbali mengklaim Allah tidak pernah berucap ayat “Bismillah” pada surah Al-Fatihah.
(Catatan: bagi ulama dan imam-imam di Mekah, Allah tidak pernah mengucapkan “Bismillah” dalam Al-Fatihah).
Ini artinya salah satu pihak pasti kafir. Entah karena mendustai seolah Allah berucap “Bismillah” pada sura Al-Fatihah, atau mendustai karena menganggap Allah tidak berucap “Bismillah” pada Al-Fatihah.
Pendustaan terhadap ayat Al-Quran itu kafir hukumnya. “Dan orang-orang yang mendustkan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui” (Qs 7:182).
~
Saudara “Berpikir Sehat,”
Terimakasih untuk penjelasan saudara di atas. Jadi menurut saudara manakah yang betul. Apakah “Bismillah” itu adalah ucapan Allah dalam Al-Fatihah atau tidak?
“Bismillah” artinya adalah: Bila Allah berkehendak. Nah, dari arti ini sendiri, menurut saudara mungkinkah Allah berkata demikian? Lalu kepada siapa Allah meminta kehendak?
~
Saodah
~
Saodah,
Itu dia bu. Sesama Kaum Ahlul Sunah berselisih tentang hal ini dan tidak ada kejelasan apakah kalimat Bismilah diucapkan atau tidak oleh Allah dalam Al-Fatiha!
Al-Fatiha artinya Pembukaan. Bayangkan, baru di pembukaan saja sudah tidak jelas dan menyesatkan. Lalu buat apa mengimani keseluruhan Al-Quran?
~
Saudara “Berpikir Sehat,”
Maaf kami kurang mengerti komentar saudara di atas. Jika tidak keberatan, dapatkah saudara menjelaskan bagaimana pandangan saudara mengenai basmalah tersebut?
Sebagai umat Muslim, apakah saudara secara pribadi mengimani bahwa bismillah adalah kata yang diucapkan Allah?
Sebab dari penjelasan saudara di atas, kami melihat sepertinya saudara berada pada persimpangan jalan. Antara mengimani atau tidak.
~
Saodah
~
Shalom Staf,
Saya berpendapat dari sisi pihak yang ‘mengkritisi’ Islam (I’m 100% “washed by the Blood”) Kalimat Basmalah tidak diakui sebagai bagian Fatihah oleh semua ulama-ulama Mekah. Artinya telah terjadi kontradiksi tentang pantas tidaknya kalimat ini masuk ayat Fatihah.
Anda bisa Google: Basmalah is not part of Fatihah atau Basmalah bukan bagian Fatihah.
Banyak dibahas di website-website Muslim, malah saya harap pertentangan pendapat sesama Muslim tersebut dapat dibawa ke sini utk mematahkan jargon-jargon kosong bahwa Al-Quran terpelihara dan tidak bertentangan setiap hurufnya.
GBU
~
Saudara “Berpikir Sehat,”
Terimakasih untuk penjelasan saudara di atas. Memang benar yang saudara sampaikan. Sesama umat Muslim pun mempertanyakan apakah kata “basmalah” adalah bagian dari surat Al-Fatihah.
Mungkin teman-teman Muslim pengunjung lainnya dapat memberi penjelasan mengapa hal ini sampai terjadi.
~
Saodah
~
Alfatihah adalah puji-pujian kepada Allah sang pencipta Alam. Alfatihah jg penegasan bahwa Allah satu-satunya yang patut disembah dan meminta pertolongan. Alfatihah jg doa agar tdk tersesat dg minta ditunjukkan jalan yg lurus. Karena penyesatan dan godaan iblis setiap saat selalu ada. Jadi sangat dianjurkan utk membacanya berulang-ulang.
Muslim minimal membacanya 17 kali dlm sehari. Bukankah sangat baik memuji Allah sebanyak-banyaknya.
Koreksi utk ayat pembuka Injil yaitu Yohanes 1:1 itu bukan firman Tuhan tapi jiplakan.
Ayat-ayat Yohanes 1:1-14 berasal dari hymne Platonis yang diperkenalkan oleh Philo dari Alexandria
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Terima kasih atas penjelasannya tentang Al-Fatihah.
Memang sangat baik memuji Allah sebanyak-banyaknya. Dan hanya Allah yang patut disembah dan minta pertolongan. Lalu apakah dengan membaca Al-Fatihah berulang-ulang Sdr. Gandhi sudah diberi petunjuk jalan yang lurus dan tidak digoda iblis lagi? Bagaimana menurut pengalaman saudara?
Sebelum memberikan penilaian sebaiknya Sdr. Gandhi menyelidiki kitab saudara terlebih dahulu. Bukankah kitab Sdr. Gandhi dengan jelas memberitahukan bahwa Injil adalah firman Allah. Bagaimana saudara menyangkalnya? Selengkapnya baca di sini http://tinyurl.com/h7u8fxa
~
Daniar
*****
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Menurut saudara, mengapa surah pembuka Al-Quran berbeda dengan surah pembuka dalam Taurat dan Injil? Al-Quran kitab suci penyempurna dari kitab-kitab suci sebelumnya.
2. Menurut saudara, mengapa ayat pembuka Al-Quran merupakan doa yang harus diulang-ulang? Karena itu adalah ketetapan yang tidak boleh dibijaksanai. Kalau diubah bisa memungkinkan perubahan juga maksud dan tujuan.
3. Apa pendapat saudara tentang isi surah Al-Fatihah di atas. Mengapa umat Muslim harus mengucapkannya berulang-ulang saat sembahyang? Karena itu adalah kalimat tauhid, mengesakan Allah paling utama di dalam Islam.
*****
Saudara Farid,
Terima kasih atas jawaban-jawaban sdr di atas.
1. Tanggapan kami silakan baca dan selanjutnya diskusikan di link ini http://tinyurl.com/7dozslb
2. Sdr. Farid, kami tidak mengatakan diubah, tapi mengapa merupakan doa yang harus diulang-ulang.
3. Memang Allah itu esa. Dengan mengucapkan berulang-ulang isi surah Al-Fatihah sudah mengesakan Allah?
~
Daniar