Menurut agama, umat Islam dan Kristen wajib bertobat dari dosa-dosanya. Islam mengajarkan konsep taubat nasuha/taubatan nasuhaa. Sedangkan Kristen mengajarkan tobat kepada Isa Al-Masih.
Manakah yang pasti menjamin sorga?
Taubat Nasuha Menurut Al-Quran
Umat Islam percaya bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Maka Ia pasti mengampuni segala dosa orang yang bertobat.
Al-Quran menuliskan, “. . . bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa. Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah . . .” (Qs 66:8).
Menurut KSI Al-Khoirot, ada 3 syarat agar Allah menerima taubatan nasuhaa. Pertama, berhenti dari dosa itu seketika itu juga. Kedua, menyesali perbuatannya. Dan ketiga, tidak mengulanginya lagi.
Apakah Problema Taubatan Nasuhaa?
Pertama, mustahil manusia tidak mengulangi dosa yang sama. Dapatkah kita tidak lagi berbohong, bergosip, membenci sesama/kafir, iri hati, dan sebagainya?
Kedua, meskipun telah menghentikan dosa lama, kita pasti berbuat dosa yang baru.
Ketiga, bagaimana dengan dosa baru yang kita perbuat menjelang kematian? Maka kita tidak sempat bertobat saat itu. Kita akan menderita siksaan kekal di neraka karena dosa-dosa kita.
Keempat, Allah tidak adil karena tidak menghukum dosa, tapi hanya mengampuni dosa. Maka perintah dan larangan Allah tidak berguna, sebab semua pelanggaran diampuni-Nya. Bukankah kecuali Maha Pengampun, Allah juga Maha Adil, yaitu menghukum dosa?
Kelima, ketetapan Allah SWT, semua Muslim mendatangi neraka.“Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Semua Muslim harus mendatangi neraka dulu, dan dihisab dosanya. Maka mereka tidak pasti masuk sorga. Jika ada jaminan masuk sorga dalam ajaran Islam, sampaikan kepada kami di sini.
Bertobat kepada Isa Al-Masih, Apakah janji-Nya?
Isa bersabda, ” . . . Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, . . . akan hidup walaupun ia sudah mati, dan . . . tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”(Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
Isa Al-Masih, Kalimatullah telah turun dari sorga, menjadi manusia. Karena kasih-Nya, Ia rela mati tersalib guna menanggung hukuman dosa manusia. Supaya manusia tidak menderita hukuman kekal di neraka.
Melalui kematian-Nya itu, tuntutan keadilan dan kasih Allah terpenuhi. Adil, karena Allah menghukum dosa dengan kematian Isa Al-Masih. Kasih, karena Ia mengampuni setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih.
Jika Anda masih ragu atau tidak percaya akan kuasa penebusan Isa Al-Masih, sampaikan kepada staff kami di sini.
Manakah Tobat Yang Menjamin Sorga?
Jelaslah, bukan taubatan nasuhaa, melainkan tobat kepada Isa yang menjamin sorga.
Isa Al-Masih menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal. Jika kita menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa taubatan nasuhaa tidak menjamin keselamatan kekal di sorga?
- Apakah Saudara tahu ajaran yang menjamin sorga melebihi jaminan Isa Al-Masih? Berikan satu contohnya!
- Bagaimana tobat kepada Isa Al-Masih menjamin masuk sorga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Taubat Nasuha Atau Taubat Kepada Isa Yang Menjamin Sorga?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
~
Saudara Daniar,
Maaf. Jika Tuhan menjadi manusia maka berarti Tuhan anda seperti ciptaan. Apakah Tuhan menciptakan Tuhan?
Tentang taubat nashuha di atas yang mengatakan kalau masih berbuat dosa setelah mereka bertaubat. Maka kita diwajibkan utk bertaubat lagi itu pun sesuai dengan hadith shahih. Taubat nashuha merupakan taubat dengan cara menyesali bertekad untuk tidak mengulanginya mengembalikan hak orang yang kita dustai jika bisa. Bertekad itu artinya sebisa mungkin tidak melakukan dosa itu lagi. Jika melakukan lagi maka kita diwajibkan untuk taubat lagi.
Maka dari itu dalam bahasa Arab hati bernama Qalbu yang artinya berbolak balik itulah sebabnya orang kafir bisa bertaubat dari kekafirannya dan sebaliknya. Dan Al-Quran 19:71 itu bukan untuk Muslim saja tapi admin web ini juga.
~
Saudara Ar,
Isa Al-Masih tidak diciptakan, tapi Dia adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia.
Dari penjelasan sdr tentang taubat nashuha, jelas itu tidak memberi kepastian keselamatan. Pertama, tidak ada manusia yang dapat melakukan dengan sempurna segala perintah dan larangan Allah. Agar selamat manusia mutlak membutuhkan pertolongan Allah.
Kedua, Allah tidak adil karena tidak menghukum dosa, tapi hanya mengampuni dosa. Maka perintah dan larangan Allah tidak berguna, sebab semua pelanggaran diampuni-Nya. Bukankah kecuali Maha Pengampun, Allah juga Maha Adil, yaitu menghukum dosa?
Jadi, hanya bertobat kepada Isa Al-Masih kita mendapat kepastian masuk sorga. Karena melalui kematian-Nya, tuntutan keadilan dan kasih Allah terpenuhi. Adil, karena Allah menghukum dosa dengan kematian Isa Al-Masih. Kasih, karena Ia mengampuni setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
Asslamualaikum wr.wb,
Coba sebelum beragumen Qs 19:71 dibaca ayat sebelum dan sesudahnya. Yang berhak mendapatkan neraka Allah pasti tahu jawabannya. Jangan sepoton- sepotong ya.
Waalaikumsalam wr.wb
~
Salam Sdr Ahmed,
Terima kasih atas masukannya. Bila menurut sdr pemaparan dalam artikel di atas tidak benar, silakan sdr memberikan penjelasannya.
~
Daniar
~
Pertanyaan anda yang Allah menampakkan diri kepada Nabi Musa.
“Engkau sekali kali tidak akan mampu melihatku, tetapi arahkanlah pandangan engkau ke gunung itu. Maka jika ia masih ada ditempatnya, niscaya engkau dapat melihatku, Tatkala tuhanya menampakkan diri kepada gunung itu, di jadikannya gunung itu hancur luluh, dan Musa pun jatuh pingsan
Allah SWT menjelaskan bahwa nabi musa tidak akan dapat melihat Allah karena tidak akan mampu. Namun Allah menunjuk sebuah gunung dimana jika gunung tersebut masih berdiri kokoh ketika Allah menampakkan diri maka Nabi Musa bisa melihat sang pencipta ini. Ketika Allah menampakkan diri kepada gunung itu. Menjadi hancur luluh lah gunung tersebut. Akhirnya Nabi Musa bertobat dan memohon ampun karena permintaannya terlalu melampaui batas.
~
Saudara Ahmed,
Terima kasih atas jawaban sdr tentang Allah menampakkan diri kepada Nabi Musa.
Kalau boleh tahu dimanakah alamat ayat yang sdr jelaskan di atas?
~
Daniar
~
Ada-ada saja staf Isa ini. Katanya Allah maha adil tapi orang berbuat dosa, Isa yang dihukum untuk menebus dosa!
Katanya Yesus mengampuni dosa. Mana pengakuan Yesus, bahwa dia bisa mengampuni dosa!!! Katanya Yesus adalah Allah. Mana ayatnya pengakuan Yesus adalah Allah!
Katanya Yesus mati di kayu salib untuk menebus manusia berdosa. Tunjukkan ayatnya pengakuan Yesus tersebut!
Menolong dirinya dari kayu salib saja dia tidak mampu apalagi menolong kalian. Itu cuma tafsiran kalian aja. Yesus itu menyembah Allah. Mana ada perintah menyembah Yesus. Kalian saja mengarang. Tuhan kok bisa mati. Haaaaa.
~
Saudara TiadaTuhanSelainAlla,
Tanpa pengorbanan Isa Al-Masih yang telah menggantikan hukuman dosa kita maka manusia pasti binasa. Melalui kematian-Nya itu, tuntutan keadilan dan kasih Allah terpenuhi. Adil, karena Allah menghukum dosa dengan kematian Isa Al-Masih. Kasih, karena Ia mengampuni setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih.
Sehingga, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Injil, Surat Roma 8:1).
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sdr yang lainnya kiranya sdr membaca penjelasan kami pada kolom komentar sebelumnya. Atau sdr email kami di [email protected]
Kalau boleh tahu bagaimana ajaran keadilan dan kasih Allah dinyatakan dalam kepercayaan sdr?
~
Daniar
~
Hehe… lakum diinukum waliyadiin
~
Saudara Manyu,
Kami kira tidak dilarang bukan bila kita mempelajari dan mempertanyakan ajaran yang kita percaya? Jadi kita dapat memiliki keyakinan yang kuat dan mengerti kebenarannya.
Bagaimana menurut sdr dengan problema taubatan nashuhaa? Dapatkan sdr menjelaskannya?
~
Daniar
*****
1. Taubat nasuha bisa menghapus seluruh dosa-dosa yang pernah dilakukan dan terbebas dari segala azab. Sehingga taubat nasuha bisa menjamin seseorang selamat sampai masuk surga
2. Ya ajaran Islam, yang paling sempurna. Dibanding ajaran lainnya termasuk jaminan Isa Al-Masih. Sebenarnya jaminan Isa Al-Masih palsu semata.
3. Tobatlah kepada Allah SWT. Isa Al Masih tidak bisa menjamin masuk surga. Hanya Allah yang menjamin hamba-Nya masuk surga, jika mereka patuh dan taat kepada-Nya.
*****
Saudara Bani Hafizi,
Terima kasih telah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.
1. Bagaimana dengan problema taubat nasuha yang dipaparkan dalam artikel di atas?
2. Mari perhatikan dan renungkan janji Isa Al-Masih akan keselamatan yang diberikan!
Isa bersabda, ” . . . Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, . . . akan hidup walaupun ia sudah mati, dan . . . tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?“(Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26). Apakah menurut sdr Isa Al-Masih pembohong, sehingga sdr menyebut jaminan-Nya palsu?
3. Kami setuju, hanya Allah yang dapat menjamin setiap orang masuk sorga. Demikian Isa Al-Masih, yaitu Kalimat Allah yang adalah Allah itu sendiri. Sehingga dapat menjamin setiap orang yang percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan juruselamat masuk surga.
~
Daniar
~
Bisakah anda tunjukkan dalam Kitab Injil anda bahwa Yesus pernah berkata Akulah Tuhan Maka Sembahlah Aku. Mohon anda tunjukkan.
~
Saudara Deby Satria,
Tidak ada dalam Kitab Injil Isa Al-Masih mengatakan Akulah Tuhan Maka Sembahlah Aku. Namun banyak bukti melalui perbuatan-Nya secara tidak langsung mengklaim bahwa sebenarnya Dia adalah Allah yang layak disembah.
Dalam artikel ini https://tinyurl.com/yctkhuz9 penjelasan dari perbuatan-Nya silakan dibaca!
~
Daniar
~
Deby Satria (2018-01-03 14:50) menulis:
“Bisakah Anda tunjukkan dalam Kitab Injil Anda bahwa Yesus pernah berkata, “Akulah Tuhan Maka Sembahlah Aku”. Mohon Anda tunjukkan”.
Ada, Admin kurang membaca. Mari kita baca bersama Kitab Nabi Hosea 13:4 “Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku”.
~
Sdr. John Kudus,
Yang dimaksud Sdri. Daniar “Tidak ada dalam Kitab Injil …” adalah pernyataan Isa seperti: “Akulah Tuhan maka sembahlah Aku”. Tentu pernyataan sedangkal ini tidak akan diucapkan-Nya, bukan? Sebab bukankah hanya “tuhan palsu” yang butuh pengakuan dan penyembahan tanpa pernah bisa menunjukkan ciri dan bukti keilahiannya?
Nah, link artikel yang Sdri. Daniar sarankan justru menunjukkan bukti-bukti keilahian Isa lewat firman-Nya, mujzat-Nya, dan teladan hidup-Nya.
Mengenai ayat firman Tuhan dalam Kitab Nabi Hosea 13:4, benar bahwa ratusan tahun sebelum Isa menyelesaikan karya penyelamatan bagi kita manusia berdosa, Allah sudah menyatakan diri-Nya sebagai Juruselamat. Itu artinya Allah menepati firman-Nya, dan semakin nyata bahwa Isa Sang Juruselamat itulah Allah yang berfirman.
~
Yuli
~
Ya komentar saya banyak yang dihapus ya?
~
Saudara Asep Sulaiman,
Kami mengucapkan terima kasih atas komentar-komentar saudara. Mengapa komentar saudara kami hapus? Silakan perhatikan aturan dalam memberi komentar, di bagian bawah artikel.
Kiranya dapat mengerti dan terima kasih atas perhatiannya.
~
Daniar
~
Tobat kepada Yesus hanya modal percaya? Waduh… Mau bejat, membunuh, memperkosa, menipu, zinah, asal percaya Yesus masuk surga. Sulit diyakini. Ahok mengatakan ajaran Kristen ngawur. Dalam Islam tobat itu tidak hanya bersyahadat saja, tapi hijrah, dari selalu berbuat dosa dengan selalu berusaha melakukan perbuatan yang benar menurut ajaran Islam.
Syarat tobat dalam Islam memang berat. Itulah syarat untuk menjadi orang benar. Jika berpatokan dengan artikel di atas yang mempertanyakan manusia tidak bisa lepas dari dosa, saya jadi semakin yakin bahwa Kristen tidak ada yang masuk Surga. Karena menurut Yesus menginginkan hal jelek dalam hati saja sudah dosa. Masa jadi hapus dengan hanya percaya Yesus?
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Bagaimana dapat diselamatkan (bagaimana iman yang menyalamatkan) sudah berulangkali kami jelaskan, silakan dibaca dan direnungkan kembali!
Saudara Gandhi, setelah bertobat, menerima dan mengimani Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Juruselamat dalam dirinya. Maka orang percaya tidak akan hidup semaunya atau tidak hidup terus dalam dosa. Tetapi mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui, hidup sesuai kebenaran firman Allah, itulah yang dinamakan buah bertobat.
Kitab Allah mengatakan, “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu” (Injil, Surat Kolose 3:5, 8). Bahkan Isa Al-Masih mengajarkan bahwa pikiran jahat/jelak adalah dosa.
Maka bertobat kepada Isa Al-Masih kita mendapat kepastian masuk sorga. Karena melalui kematian-Nya, tuntutan keadilan dan kasih Allah terpenuhi. Adil, karena Allah menghukum dosa dengan kematian Isa Al-Masih. Kasih, karena Ia mengampuni setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
Daniar, apakah kalian yakin setelah percaya Yesus tidak pernah melakukan dosa lagi? Beberapa kasus besar malah dilakukan oleh Pastur/Pendeta. Tidak diragukan bahwa mereka pasti sangat percaya Yesus. Jika mereka mati saat melakukan dosa (kasus Pendeta di Pontianak mati saat setelah melakukan zina dengan pelacur di hotel). Apakah dia tetap masuk surga? Selain itu saya yakin tidak ada manusia yang suci, meski hanya membenci dalam hati atau menginginkan seseorang yang bukan istri kita atau pegawai yang melakukan korupsi atau kesalahan (bergosip, mencela dan lain-lain). Apakah tetap masuk surga hanya dengan modal percaya Yesus?
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Terima kasih telah menanggapi komentar kami. Saudaraku, selama kami masih di dunia tentu masih dapat jatuh dalam dosa. Tapi tidak hidup terus di dalam dosa, ini yang perlu digaris bawahi. Jadi ada keubahan hidup, hidup sesuai kebenaran firman Allah. Allah sendiri tahu bahwa kita tidak akan hidup sempurna. Yang dirindukan Allah supaya dengan tulus kita berusaha menaati-Nya. Apabila kami kurang dari apa yang diharapkan kami diberi satu janji lagi.
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Rasul I Yohanes 1:9).
Percaya kepada Isa Al-Masih masuk sorga, artinya bersandar kepada Sang Juruselamat yaitu Isa yang telah menjalani hukuman dosa kita di atas kayu salib untuk membawa kita ke sorga dan bukan bersandar kepada usaha, perbuatan baik kita.
Saudara mengatakan bahwa tidak ada manusia yang suci. Artinya tidak ada manusia yang dapat melakukan dengan sempurna segala perintah dan larangan Allah. Lalu, dengan tobat nasuha dapatkah menjamin saudara masuk sorga?
~
Daniar
~
Cukup lama tidak melihat artikel ini. Daniar, konsep tobat menurut Islam dan Kristen itu berbeda, yang paling realistis adalah Islam. Yang perlu taubat nasuha itu dosa-dosa besar. Misalnya zina, membunuh, durhaka pada orang tua. Kalau dosa-dosa kecil, cukup kita beristigfar setiap saat sambil menyesali dosa itu. Kesempatan beristigfar bagi Muslim itu setiap saat, lebih baik lagi ketika selesai sholat. Kalau Kristen mengaku dosa kepada pendeta. Pendetanya saja berdosa. Dalam Islam bertaubat tidak melalui perantara cukup kita sendiri. Mengenai sorga dan neraka, bahkan Yesus tidak bisa menjamin muridnya akan masuk surga hingga ia masih perlu berdoa di Yohanes 17:3 (Konteks Doa Yesus untuk murid-muridnya).
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Terimakasih atas kesetiaan saudara dalam mengikuti artikel-artikel kami. Kami maklumi bila saudara mempunyai asumsi bahwa tobat yang paling realistis adalah Islam. Pertama, karena saudara percaya dan beragama Islam. Kedua, saudara memiliki pemahaman yang keliru tentang pertobatan Kristen. Kristen tidak mengaku dosa kepada Pendeta tetapi kepada Allah.
Sdr. Gandhi, Allah menentang kita karena adanya dosa. Allah membenci dosa, dan dosa menghalangi hubungan kita dengan-Nya. “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Kitab Nabi Besar Yesaya 59:2). Dan hukuman dosa adalah kematian jasmani dan kekekalan dalam neraka. Jadi perbuatan baik kita sebanyak dan sebaik apapun tidak dapat membenarkan diri kita di hadapan Allah yang kudus. Tetapi di dalam Isa Al-Masih kita sebagai orang berdosa yang telah diampuni dikarenakan oleh kematian Isa Al-Masih sebagai ganti kita.
Bagaimana penjelasan saudara akan problema taubat nasuha yang dipaparkan dalam artikel di atas? Silakan beri tanggapan saudara!
~
Daniar