Siapakah yang membutuhkan rahmat? Apakah hanya orang yang di penjara seperti pencuri, pemerkosa atau pembunuh? Memang mereka akan menerima hukuman yang panjang dan menyedihkan.
Tetapi, bagaimana dengan orang yang hidupnya tidak jahat? Yaitu orang yang ‘hanya’ memiliki kenajisan batin. Seperti melihat film porno di internet atau berdusta pada orang tua. Mungkin juga iri hati dan sombong, atau membenci.
Apakah orang-orang ini juga memerlukan rahmat? Mengapa Isa Al-Masih adalah rahmat dari Allah?
Pakar Islam Bicara Soal Rahmat Allah
Quraish Shihab menulis: “Ketika Anda berdoa seperti yang diajarkan, ‘. . . Anugerahkanlah bagi kami dari sisi-Mu rahmat’ (Qs 3:8), kata rahmat di sini merupakan sesuatu yang dicurahkan Allah, bukan merupakan sifat Dzat Allah, karena sifat Dzat tidak dapat dianugherahkan” (Tafsir Al-Mishbah, hal. 44).
Umat Islam yakin bahwa rahmat berkaitan dengan asma Ar-rahman Ar-rahim, dalam surah Al-Fatihah.
Rahmat adalah bukti kasih Allah. Kasih-Nya tak terbatas, maka Allah dapat mencurahkan rahmat-Nya, tanpa mengurangi Dzat-Nya.
Rahmat Diperlukan Setiap Orang
Isa Al-Masih bersabda,“Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang” (Injil, Rasul Markus 7:20-23).
Nah, pernahkah salah satu dosa ini terlihat dalam hati dan kehidupan kita? Jika pernah, berarti kita tidak suci. Kitab Allah menyatakan, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).
Maka, bukan hanya orang jahat yang di penjara yang memerlukan rahmat. Setiap insan di muka bumi ini berdosa, dan sangat memerlukan rahmat Allah.
Tanpa rahmat dari Allah tidak seorangpun dapat menikmati hidup kekal di surga. Setujukah Anda? Kirimkan pendapatmu dan alasannya di sini.
Al-Quran: Isa Al-Masih adalah Rahmat dari Allah
Menariknya Al-Quran mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah
“. . . rahmat dari Kami (Allah)” (Qs 19:20-21). Wahyu Allah [Taurat, Zabur/Mazmur dan Injil] menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Firman Allah. Dia se-Dzat/sehakekat dengan Allah dan sekaligus rahmat-Nya.
Injil Allah menekankan bahwa rahmat datang dari Allah dan Isa Al-Masih. “Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus [Isa Al-Masih] . . .” (Injil, Surat 2 Yohanes 3). Isa Al-Masih menjadi rahmat terbesar karena Dia berkuasa menjamin penyucian dosa, kebebasan dari murka/hukuman dosa-dosa kita, dan menikmati hidup kekal di surga-Nya.
Manusia pasti akan binasa kekal di neraka karena dosa-dosanya. Maka kita sangat membutuhkan rahmat terbesar Isa Al-Masih itu agar selamat di surga-Nya.
Jadi Isa Al-Masih adalah rahmat Allah yang terbaik bagi umat manusia. Karena itu berimanlah kepada-Nya.
Jika Anda ingin mendalami pokok ini, emaillah kami di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa semua orang membutuhkan rahmat Allah?
- Mengapa Isa Al-Masih adalah rahmat dari Allah?
- Apakah wujud rahmat terbesar Isa Al-Masih bagi manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Dzat Allah Adalah Rahmat Yaitu Isa Al-Masih”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
~
Saya memahami rahmat, pemberian yang seharusnya kita terima namun tidak diberikan Tuhan. Contoh, kematian kekal akibat dosa. Sebaliknya kasih karunia, peberian Tuhan yang tidak sepatutnya kita terima, bukan karena siapa kita, perbuatan baik kita, dsbnya.
“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpakannya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita, oleh kasih karunia kamu diselamatkan. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Ef 2:4-5; 8-9).
~
John,
Anda menyampaikan pendapat yang tepat sekali. Memang manusia diselamatkan karena rahmat Allah, bukan karena perbuatan. Hal ini sesuai dengan ayat yang dituliskan oleh Anda. Ayat itu memberikan pengertian kepada kita bahwa tidak ada kesalehan atau perbuatan apapun dari manusia yang mampu menolong manusia dari neraka. Terima kasih untuk tanggapan Anda.
~
Solihin