Kita semua ingin dikasihi oleh keluarga, teman-teman, dan juga Allah. Sebagai umat beragama, kita telah tahu bahwa Allah mengasihi kita. Tapi, apakah Anda merasa bahwa Allah mengasihi Anda?
Al-Fatihah, dalam bait pertama dan ketiga, memuat frasa: r-rahmani r-rahim (artinya: yang paling ramah, yang paling penyayang). Umat Muslim dengan taat mengulang pernyataan Al-Fatihah sebanyak 17x dalam sembahyang mereka setiap hari. Dengan kata lain, umat Islam menyebut Allah paling rahmat dan paling penyayang sebanyak 34 kali dalam sehari. 1034 kali dalam sebulan, dan 12.410 kali dalam setahun.
Pertanyaannya: Bagaimana kita dapat mengetahui dan membuktikan bahwa Allah benar r-rahmani r-rahim? Apakah rahmat-Nya akan membawa Anda ke surga?
Ilustrasi: Hakim Yang Adil
Ilustrasi berikut mungkin dapat menolong kita mengerti bagaimana Al-Fatihah menyatakan sifat Allah yang Maha Penyayang. Katakanlah suatu hari Anda mencuri sebuah mobil mewah. Kemudian Anda tertangkap pihak berwajib, diadili, dan sekarang Anda berdiri di hadapan hakim yang akan menjatuhkan hukuman.
Hakim itu adalah ayah Anda. Dalam hatinya timbul satu dilema, sebab Anda adalah anaknya yang sangat ia kasihi. Dia tidak ingin Anda menderita di penjara dan merusak masa depan Anda.
Namun, sebagai hakim dia telah bersumpah untuk mengikuti aturan hukum yang berlaku. Hukuman pun dijatuhkan dengan adil. Anda harus mendekam di penjara selama satu tahun.
Setelah mengumumkan keputusan, hakim itu turun dari podium dan melepas jubahnya. Lalu dia mendekati Anda dan berkata akan menebus Anda dari hukuman penjara, dan dia pun membebaskan Anda. Dia menggantikan hukuman Anda.
Menurut pembaca, bagaimana perasaan Anda tentang keputusan hakim itu?
Kita membutuhkan penggantian seperti itu untuk hukuman dosa-dosa kita, sehingga kita tidak terhukum.
Hakim yang Dapat Menyelamatkan dan Membinasakan
“Belas kasih” berarti sebagai menerima apa yang tidak sepantasnya diterima. Sedangkan, “rahmat” bermakna sebagai sesuatu yang tidak layak didapatkan. Artinya manusia tidak layak untuk menerima kebaikan Allah. Dengan kata lain, manusia tidak menerima hukuman yang sepantasnya dari Allah.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Allah adalah Hakim: “. . . dan kepada Allah, yang menghakimi semua . . .” (Injil, Surat Ibrani 12:23). “Hanya ada satu pemberi hukum dan hakim, orang yang mampu menyelamatkan dan menghancurkan” (Injil, Surat Yakobus 4:12).
Allah adalah Hakim yang berkuasa menghukum manusia – termasuk saya dan Anda – karena dosa-dosanya di neraka kekal. Dia juga berkuasa menyelamatkan manusia dari hukuman dosa dengan menanggung hukuman dosa mereka. Kabar baiknya ada Hakim yang berkuasa membebaskan Anda dari hukuman kekal dosa.
Siapakah Hakim yang Benar?
Tahukah Anda, Isa Al-Masih juga Hakim yang berkuasa untuk menyelamatkan? Sebab Isa, Kalimatullah, sehakikat dengan Allah. Dia tahu bahwa manusia berdosa tidak dapat menyelamatkan diri dari dosa dan hukumannya.
Karena sangat mengasihi manusia, Isa Al-Masih Kalimatullah rela menjelma menjadi manusia untuk membebaskan manusia dari hukuman dosa.
Isa Al-Masih adalah Hakim yang suci dan rela mati di kayu salib lebih dari 2000 tahun lalu. Dia wafat untuk memikul dosa seluruh manusia yang hidup di masa lalu dan juga mereka yang belum lahir. Setiap kita ingin bebas dari hukuman dosa, bukan?
Bukti Allah Paling Rahmat dalam Kitab Allah
Kitab Allah bersaksi, “Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Yesus Kristus” (Injil, Surat Roma 6:23). Hidup yang kekal adalah hadiah gratis bagi siapa saja yang mau menerimanya.
Injil Allah menegaskan, “Karena Allah sangat mengasihi isi dunia ini, sehingga diberikan-Nya Anak-Nya [Isa Al-Masih] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Itulah bukti rahmat dan kasih terbesar Allah kepada manusia dalam Isa Al-Masih.
Bagaimana Anda dapat bebas dari hukuman kekal?
Ketika Anda beroleh rahmat terbesar Isa Al-Masih di atas, Anda akan menikmati bahagia abadi. Sebab Anda beroleh pengampunan dosa, kebebasan dari hukuman di neraka dan masuk surga-Nya.
Karena itu, berimanlah sekarang kepada Isa Al-Masih. Dia, Hakim alam semesta yang telah menggantikan hukuman dosa manusia pasti membebaskan Anda dari hukuman di neraka. Dia pasti merahmati Anda dengan kebahagiaan kekal di surga-Nya.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Rahmat Allah Terbesar Yang Menyelamatkan
- Cara Mukmin Dapat Tenang Ketika Menghadap Isa Hakim Adil
- Kisah Muslim Mendapat Hidayah dan Rahmat Allah
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa manusia pasti akan dihukum ketika di pengadilan Allah?
- Mengapa manusia memerlukan penggantian hukuman dosa-dosanya?
- Bagaimana Isa membebaskan manusia dari penghukuman dosa di neraka? Lalu seperti apakah sikap kita yang benar kepada-Nya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Fatihah menyatakan Allah adalah Paling Rahmat, Paling Penyayang”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
*
Allah maha pengasih dan penyayang. Kasih Allah diberikan kepada semua mahluk-Nya, dan penyayang hanya diberikan kepada yang taat kepadanya saja (sorga).
Allah memilih dilahirkan oleh Maria? Betapa rendahnya Tuhan di mata anda! Isa Al-Masih memang ditiupkan oleh Allah melalui kandungan Mariam, hanya untuk menunjukan kekuasaan Allah.
~
Injil, Surat Roma 5:8 menunjukkan kepada kita bagaimana tentang demonstrasi kasih Allah kepada manusia berdosa. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”.
Kasih Allah ini dinyatakan kepada manusia melalui Kristus (Isa Al-Masih). Dia telah mati untuk kita bukan ketika kita telah melakukan perbuatan baik atau ketika kita sudah bisa menyembah dan memberikan amal dan sedekah. Tetapi sebaliknya, “ketika kita masih berdosa”.
Kalau kita menyadari tentang fakta ini, kita patut bersyukur bahwa Allah yang maha mulia rela menjadi manusia melalui Maria untuk menyelamatkan manusia berdosa.
~
SL
*
“Sebab upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Yesus Kristus” (Injil, Surat Roma 6:23). Berarti orang Kristen berdosa, semua berada dalam maut, dan tidak mempunyai hidup kekal walaupun sudah dalam Isa Al-Masih.
Orang yang percaya juga binasa. Bagaimana ayat-ayat demikian bisa diterima? Allah mengingatkan apakah kamu tidak berakal?
~
Dalam ayat ini dosa dikiaskan sebagai pribadi yang membayar upah. Sehingga kalau kita “menyerahkan anggota-anggota tubuh kita menjadi budak kecemaran” maka dosa menjadi tuan kita, dan memberikan upah maut kepada kita.
Maksud dari ayat ini bukan membicarakan tentang keselamatan melainkan untuk mendorong orang Kristen (sudah selamat) supaya mereka tidak berdosa lagi. Ayat ini, menegaskan bahwa kita yang sudah diberi, secara cuma-cuma diberi, tidak layak mengusahakan apa yang dapat membawa maut.
~
SL
*
Ilustrasi: Hakim Yang Adil,
Seorang hakim yang adil tetap kepada aturan UU yang berlaku. Sekalipun anaknya yang bersalah kemudian dijatuhi hukuman, maka itu keputusan yang tepat. Si bapak tidak perlu menebus kesalahan anaknya dengan cara membebaskan.
Sedangkan Nabi Muhammad bersabda: ”seandainya putriku Fatimah mencuri, akan kupotong tangannya”.
~
Saudara Copy,
Isa Al-Masih sebagai Hakim tidak hanya menghakimi manusia berdosa, tetapi Dia juga mengasihi manusia. Maha Adil dan Maha Kasih adalah sifat Allah yang tidak boleh diabaikan. Allah yang adil tidak akan kompromi dengan dosa. Setiap orang yang berdosa harus dihukum, sebab upah dosa adalah maut.
Tetapi Allah yang adil itu juga Maha Kasih. Dia tidak ingin manusia ciptaan-Nya mati binasa akibat dosa. Untuk itulah, Allah mengutus Firman-Nya dalam diri Isa Al-Masih ke dunia. Sebagai tebusan Allah, orang yang percaya kepada Isa Al-Masih tidak binasa.
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8).
~
SL
*
Sekali lagi anda menggunakan hukum yang dibuat manusia untuk mengingkari sifat Allah SWT.
Sadarlah kita ini ciptaan-Nya. Jangan samakan hukum Allah SWT dengan hukum buatan manusia.
~
Saudara Raka,
Allah itu kasih sehingga Ia ingin mengampuni orang berdosa. Akan tetapi, Allah itu juga suci, kesucian Allah membuat Dia harus menghukum dosa dan menegakkan hukum-Nya yang benar. Allah tidak dapat melanggar hukum-Nya sendiri atau mengingkari sifat-Nya sendiri.
Bagaimana caranya Allah memenuhi tuntutan kedua sifat Allah itu? Untuk memuaskan kedua sifat-Nya ternyata Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Isa Al-Masih untuk dikorbankan mati disalib sebagai ganti manusia berdosa.
Allah di sorga yang melihat dosa sudah dihukum di kayu salib Isa Al-Masih, menjadi puas karena tuntutan dan keadilan-Nya dipenuhi. Dan melalui salib itu juga Allah dapat mengampuni dan menyelamatkan manusia dari hukuman neraka, yang berarti tuntutan kasih-Nya dipenuhi!
Jadi tuntutan kedua sifat besar dari Allah yaitu mahasuci dan maha kasih, kedua-duanya terpenuhi tanpa harus saling merusakkan satu sama lain pada salib Isa Al-Masih. Dengan kata lain “kasih dan keadilan Allah berciuman” pada salib Isa Al-Masih.
“Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman” (Zabur Kitab Mazmur 85:11).
~
SL
~
Seorang hakim itu harus memiliki otoritas tunggal karena dia harus independen. Dengan dasar itulah dia bisa mengambil suatu keputusan dengan adil dan bijaksana.
Bagaimana Yesus bisa dikatakan sebagai “hakim” padahal dia tidak memiliki otoritas tunggal karena pribadinya ada di dalam Trinitas?
~
Saudara Widodo,
Seorang hakim yang mempunyai otoritas, jelas berhak menentukan bagaimana dia menjatuhkan hukuman kepada terdakwa, bukan?
Demikianlah yang dilakukan oleh Allah. Karena Dia adalah Hakim, maka Dia berhak menentukan bagaimana manusia dihukum atas dosa mereka. Kedatangan Kalimatullah atau Yesus ke dunia adalah wujud kasih dan kebijaksanaan Allah. Karena Allah mengasihi saya dan Sdr. Widodo, Allah tidak ingin kita binasa di neraka akibat dosa-dosa kita.
Apakah karena Yesus adalah Pribadi dari Allah Tritunggal sehingga Dia tidak dapat menjadi Hakim? Nabi umat Muslim memberi jawaban yang tegas untuk pertanyaan ini “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa Anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu, Dia akan menjadi Hakim yang adil” (HSM 127, HSB 1090).
~
Saodah
~
Tuhan itu (Allah) berdiri sendiri (independen). Ia Maha Pengampun. Ia maha adil lagi maha bijaksana (99 nama Allah). Berserahlah kepada-Nya (aslama) karena Dialah jalan yang lurus.
~
Saudara Wiwiek,
Terimakasih untuk komentar yang saudara berikan. Kami setuju dengan saudara bahwa Allah kekal, maha pengampun, adil dan maha bijaksana.
Karena Allah adil, maka semua dosa harus dihukum. Tapi, karena Allah maha bijaksana maka Dia mengambil cara-Nya sendiri untuk menghukum dosa itu. Yaitu dengan cara mengutus Kalimatullah ke dunia dan wafat di kayu salib. Agar melalui pengorbanan-Nya Dia dapat menebus manusia dari ikatan belenggu dosa.
Itulah sebabnya ketika Sang Kalimatullah masih berada di dunia, dengan tegas Dia menyatakan tentang diri-Nya kepada semua orang: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6)
~
Saodah
~
Dear admin IDI yang baik, maaf agak melenceng dari topik, dari dulu belum tanya soalnya. Admin IDI basiknya Katholik atau Protestan?
Allah SWT adalah arrahman, arrahhim juga al muntaqim yaitu yang Maha Memberi Hukuman atau Siksaan, umat Muslim sudah sangat memahami Sifat Allah SWT adalah Yang Maha Tiada Tandingan. Apakah admin IDI mengamati alam sekitar, itu adalah bukti kasih Allah SWT kepada hamba-Nya.
Mengapa Tuhan harus turun menyalikan diri-Nya untuk menebus dosa hamba-Nya? Itu sudah pemikiran keliru. Semua ada jalurnya. Isa Al-Masih hanyalah seorang rasul utusan Allah. Itu saja kalian terima, pasti ajarannya sama dari Adam sampai Muhammad.
~
Saudara Wahyu,
Katholik atau Protestan tidak ada pengaruhnya dengan keselamatan. Karena yang menyelamatkan bukan agama atau gereja. Yang menyelamatkan manusia adalah Kasih Karunia Allah melalui penebusan Isa Al-Masih.
Mengapa Kalimatullah harus turun ke dunia, wafat disalib untuk menembus dosa manusia? Alasannya hanya satu. Karena Allah adalah ar-Rahman dan ar-Rahim. Allah yang Maha Pemurah dan Penyayang tidak akan “menyesatkan umat-Nya” (Qs 35:8). Dia juga tidak akan membuat “ketetapan bahwa siapa saja, tanpa terkecuali akan mendatangi neraka” (Qs 19:71).
Allah yang ar-Rahman dan ar-Rahim tidak akan membuat umat-Nya menjadi “penghuni kekal neraka” (Qs 2:81).
Lalu, bagaimana agar manusia dapat terhindar dari hal-hal di atas? Satu-satunya cara adalah Kalimatullah datang ke dunia, menjadi “Jalan” bagi setiap orang untuk mendapatkan kembali Kasih Karunia Allah yang hilang akibat dosa.
“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Saodah
~
Luar biasa sekali umatnya nabi Isa as setelah beliau wafat semua dosa umatnya sudah ditebus oleh beliau. Makanya para kaum sesat dan ingkar berbuat dosa seenaknya saja karena sudah ada yang menanggung dosa tersebut.
Apa yang manusia perbuat di dunia maka dia sendirilah yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt. Tidak ada dosa manusia dilimpahkan ke manusia lain. Yesus itu bukan tuhan tapi bagian dari tuhan sama halnya umat manusia di dunia ini. Semuanya bagian dari tuhan yaitu Allah Swt
~
Saudara Guntur,
Jelas itu tindakan dan pemikiran yang salah. Penebusan yang diberikan Isa Al-Masih bukan ijin untuk bebas berdosa! Perlu Sdr. Guntur ketahui bahwa iman yang benar akan menghasilkan buah pertobatan yang menghasilkan perbuatan benar.
”Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (Injil, Surat Rasul Petrus 2:24). Jadi jika sudah beriman kepada Isa Al-Masih maka akan ada perubahan hidup. Bukan justru hidup dalam dosa saudaraku!
Memang tidak ada dosa manusia dilimpahkan ke manusia lain. Sebab keduanya adalah manusia berdosa. Jelas, hanya pribadi merdeka yang dapat membebaskan orang yang terpenjara dalam dosa. Dan Isa Al-Masih adalah Pribadi suci. Karena itu, hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa.
Bila dosa tidak dihukum, dapatkah Allah disebut maha adil? Kami ingin tahu bagaimana keadilan Allah ditegakkan pada manusia berdosa menurut Al-Quran dan menurut saudara?
~
Daniar
~
To admin…
Klaim dalam Al Fatihah tidak hanya Allah paling Rahmat dan paling Penyayang saja, tetapi Allah adalah “paling segalanya”. Coba telaah lagi arti ayat-ayat dalam Al Fatihah niscaya di dalamnya banyak ke Mahaan dari Allah SWT.
~
Saudara Guns,
Terima kasih atas komentar sdr di atas.
Pertanyaanya: Bagaimana sdr dapat mengetahui dan membuktikan bahwa Allah benar r-rahmani r-rahim?
~
Daniar