Al-Quran mengajarkan bahwa Allah adalah ar-Rahmani r-Rahim. Bahkan Rahman dan Rahim adalah nama kedua dan ketiga bagi Allah dalam Asma’ul Husna. Selain itu, Allah ar-Rahmani r-Rahim merupakan perkataan yang wajib diucapkan seorang Mukmin ketika sholat. Bila dihitung, setidaknya seorang Mukmin mengucapkan kata “ar-Rahmani r-Rahim” sebanyak 34 kali saat sholat dalam sehari. Apakah ini salah satu cara bagaimana rahmat dapat mengubah hati?
Apakah Ucapan Dapat Mengubah Hati?
Ketika seseorang membaca ar-Rahman dan atau ar-Rahim, diharapkan jiwanya akan dipenuhi oleh rahmat dan kasih sayang. Saat itu rahmat dan kasih sayang akan memancar keluar dalam bentuk perbuatan-perbuatan. Bukankah perbuatan merupakan cerminan dari gejolak jiwa? (Tafsir Al-Mishbah. M. Quraish Shihab, hal. 47)
Tafsir di atas menjelaskan kepada kita, bahwa seseorang yang mengucapkan ar-Rahman dan atau ar-Rahim, maka rahmat dapat mengubah hatinya dengan kasih sayang. Sayangnya, tafsir tersebut tidak seperti fakta yang ada. Karena secara logika, seharusnya umat Muslim akan menjadi orang yang paling menunjukkan kasih sayang dibandingkan semua orang di dunia. Tetapi apakah orang Islam, yang membaca kata ar-Rahman dan ar-Rahim ratusan kali tiap bulan, menunjukkan kasih sayang lebih dari orang lain? Jelas tidak!
Hanya Isa Dapat Mengubah Hati, Bukan isi Al-Fatihah
Hati manusia tidak dapat diubah hanya dengan pembacaan kata-kata. Sekalipun ucapan tersebut terdapat dalam Al-Fatihah. Karena “segala kecenderungan hatinya [manusia] selalu membuahkan kejahatan semata-mata”(Kitab Taurat, Kejadian 6:5)
Ketika seseorang ingin hatinya bersih dan memiliki kasih sayang, yang perlu dilakukan bukanlah mengucapkan kata-kata “rahmat.” Melainkan meminta rahmat dapat mengubah hati yang baru dari Allah. Karena Allah sudah berjanji untuk hal itu, “Kamu akan Kuberikan hati yang baru” (Kitab Nabi, Yehezkiel 36:26).
Kitab Suci Allah mengatakan, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17) Dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, Ia akan memberi kita hati yang baru. Hati yang dapat memancarkan tindakan rahmat yang penuh dengan kasih dan sayang.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa mengucapkan kata-kata “rahmat” tidak dapat mengubah hati seseorang?
- Menurut saudara, dengan cara apakah hati seseorang dapat dirubah?
- Dapatkah ritual-ritual keagamaan mengubah hati seseorang?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Bagaimana Rahmat Dapat Mengubah Hati?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718