Anda pasti memiliki dosa favorit. Meskipun sadar bahwa Anda sedang berdosa, Anda tetap melakukannya. Beberapa contohnya adalah malas, bergosip, marah dan iri hati.
Tidak jarang dosa-dosa itu merusak relasi atau berdampak buruk bagi diri sendiri. Kita semua ingin lepas dari dosa. Tetapi, sangat sulit untuk tidak mengulangi dosa yang sama.
Begitu banyak orang yang berupaya mengubah kecenderungan hatinya yang berdosa. Banyak akhirnya menyerah karena merasa tak ada lagi harapan. Beberapa memanjatkan doa untuk mengubah hati.
Doa seperti apa yang berkuasa mengubah hati? Doa yang kita panjatkan berulang-ulang? Atau apakah Allah yang bisa membolak-balikkan hati manusia?
Mari melihat pembahasan dalam artikel ini.
Mukmin: Al-Fatihah dapat Mengubah Hati
Al-Fatihah, surat pembuka Al-Quran, adalah salah satu syarat sah sholat. Umat Islam membaca Al-Fatihah setidaknya 17 kali dalam sehari. Para ulama menganjurkan untuk membaca Al-Fatihah dalam setiap peristiwa penting. Seperti pernikahan, mendamaikan orang-orang, saat kesusahan, hingga kemalangan.
Tentu saja bukan tanpa alasan Mukmin melakukannya. Bagi Mukmin, Al-Fatihah memiliki kuasa yang besar. Mengucapkannya terus menerus mampu mengubah hati.
Umat Islam percaya bahwa dengan sering membaca Al-Fatihah:
- Allah akan membuka hati mereka
- Hati mereka akan menjadi lebih tenang
- Hati mereka akan penuh rasa syukur
Mukmin mengucapkan ar-Rahman dan/atau ar-Rahim paling sedikit 34 kali dalam sehari saat sholat. Tetapi, apakah ada jaminan langsung bahwa hatinya akan berubah menjadi penuh rahmat dan kasih?
Sebenarnya, perubahan hati tidak dapat terjadi hanya karena mengucapkan kata-kata atau doa-doa tertentu. Mengapa demikian?
Hati Manusia yang Suka Berdosa
Hati adalah pusat segala tingkah-laku manusia. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari menyatakan bahwa, “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati” (Imam Bukhari).
Selanjutnya, Kitab Taurat, Kejadian 6:5 menjelaskan, “. . . bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata.”
Kejahatan telah memerangkap hati manusia. Sehingga, perbuatan maupun pikirannya selalu berdosa.
Misalnya, tidak ada orang tua yang mengajarkan anaknya berbohong. Tetapi, ada masa di mana anak-anak berbohong, baik itu kecil maupun besar. Mereka cederung berbohong karena dosa dalam hati mereka.
Ini adalah salah satu perangkap dosa. Manusia perlu keluar dari perangkap dosa agar dapat memiliki hati yang bersih. Lalu, adakah cara khusus yang dapat mengubah hati yang berdosa?
Manusia Tidak Dapat Mengusahakannya Sendiri
Manusia, secara natur, selalu mencari penyelesaian atas masalah yang muncul. Tetapi, tidak semua masalah dapat selesai dengan kekuatan kita sendiri. Masalah membolak-balikkan hati salah satunya.
Hanya Allah memiliki kuasa untuk mengubah hati manusia yang berdosa. “Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini” (Zabur, Amsal 21:1).
Ketika salah satu organ kita rusak dengan kanker, kita butuh dokter untuk melakukan operasi. Bahkan seorang dokter pun tidak dapat mengoperasi dirinya sendiri. Demikian pula dengan hati rohani kita.
Hati kita yang suka berdosa perlu menerima transplantasi hati yang baru. Tetapi, kita tidak dapat melakukannya sendiri. Kita butuh Allah untuk mengganti hati kita agar menjadi baru.
Bagaimana cara Allah melakukan “operasi” hati rohani?
Hati yang Baru adalah Rahmat Allah kepada Manusia
Mengucapkan kata-kata “rahmat” tidak dapat membuat hati menjadi bersih dan memiliki kasih. Kita perlu meminta rahmat dari Allah, Dokter dari segala dokter. Allah mampu membolak-balikkan hati kita yang berdosa menjadi bersih.
Kabar baiknya adalah Allah sudah berjanji untuk hal itu. “Kamu akan Kuberikan hati yang baru . . . dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat” (Taurat, Yehezkiel 36:26).
Hati yang baru Allah berikan melalui Isa Al-Masih. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus [Al-Masih], ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
Isa Al-Masih telah mati untuk melepaskan manusia dari perangkap dosa. Ia berhasil mengalahkan kematian untuk membuktikan bahwa kuasa-Nya lebih besar daripada dosa kita. Dengan demikian, setiap orang yang percaya kepada-Nya mengalami tranformasi hati dari dosa kepada kebenaran.
Allah melalui Isa mampu membolak-balikkan hati Anda dan memberikan kelegaan. Dengan demikian, Anda mampu meninggalkan kebiasaan hidup Anda yang lama. Anda yang dulunya terikat oleh dosa, dapat hidup dalam penguasaan diri, kesetiaan, kasih, suka cita, dan damai.
Datanglah pada Allah dan terimalah rahmat-Nya yang mampu membersihkan hati dari dosa.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Apakah Al-Fatihah Penyembuh Jiwa Terbaik Kita
- Mencari Ketenangan Hati Melalui Al-Fatihah dan Kitab Zabur
- Cara Mukmin Pasti Mendapat Ketenangan Hati Sejati!
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa mengucapkan kata-kata “rahmat” tidak dapat mengubah hati seseorang?
- Menurut saudara, dengan cara apakah hati seseorang dapat dirubah?
- Dapatkah ritual-ritual keagamaan mengubah hati seseorang?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silahkan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini , silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718