Di antara semua kata di Al-Fatihah, kami paling tertarik pada Ar-Rahman ar-Rahim. Bahkan kami sungguh senang nama-nama Allah ini diulang dua kali.
Bagaimanakah kaitan Ar-Rahman ar-Rahim, rahmat Allah dan keselamatan kita?
Qs 19:21 Menyatakan Rahmat dari Allah
Dua nama itu mengingatkan kami akan Qs 19:21, dimana Isa Al-Masih disebut “Rahmat dari Allah.” “. . . ‘Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya [Isa Al-Masih] suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami . . .’”
Ayat Al-Quran di atas menyatakan satu rahasia besar, bahwa Isa Al-Masih adalah rahmat dari Allah. Kita patut bertanya, mengapa Isa Al-Masih disebut rahmat dari Allah? Apakah Wahyu Allah (Taurat, Zabur, dan Injil) menerangkan hal itu? Apakah maknanya pernyataan itu bagi umat manusia?
Nasrani juga setuju kalau Isa Al-Masih adalah rahmat dari Allah. Sebab Kitab Allah banyak membicarakan rahmat Isa Al-Masih.
Nabi Musa, Isa Al-Masih dan Rahmat Allah
Injil Allah menyaksikan, “Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus [Isa Al-Masih]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:16).
Ayat itu menjelaskan bahwa Isa melebihi Musa. Karena Musa hanya memberi Hukum Taurat, sedangkan Isa Al-Masih, Kalimat Allah, membawa kasih karunia/anugerah/rahmat.
Apakah Wujud Rahmat Isa Al-Masih Itu?
Ayat Kitab Allah lainnya menyaksikan akan rahmat Isa Al-Masih. “Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus [Isa Al-Masih], untuk hidup yang kekal” (Injil Surat Yudas 1:21). Rahmat Isa Al-Masih adalah hidup kekal di sorga.
Isa Al-Masih adalah Firman Allah, yang memiliki rahmat hidup kekal. Maka, Dia berkuasa menganugerahkan rahmat hidup kekal. Apakah pendapatmu akan hal itu? Jelaskan di email ini.
Rahmat Hidup Kekal dan Cara Kita Mendapatkannya
Manusia sangat membutuhkan rahmat Allah baik untuk hidup di dunia, terlebih lagi untuk hidup kekal, bukan? Kita membutuhkan rahmat Allah berupa matahari, oksigen, makanan dan lainnya. Kita juga membutuhkan rahmat pengampunan dosa dan hidup kekal.
Isa Al-Masih telah rela wafat menggantikan hukuman dosa manusia. Maka manusia yang percaya kepada-Nya tidak dihukum di neraka karena dosa-dosanya. Sebaliknya, mereka beroleh pengampunan dosa dan menjamin hidup kekal.
Jadi, Isa Al-Masih sangat bersifat Ar-Rahman ar-Rahim. Karena Dia berkuasa mengampuni dosa dan menganugerahkan rahmat hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Percayalah kepada-Nya, Anda pasti beroleh rahmat hidup kekal dari Dia.
Isa Al-Masih rela mati disalib bagi pengampunan dosa, apakah itu bukti bahwa Dia sangat Ar-Rahman Ar-Rahim kepada manusia? Jawablah dengan alasannya di sini.
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Fatihah.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa manusia membutuhkan rahmat Allah untuk keselamatannya?
- Menurut artikel di atas, adakah bukti bahwa Isa Al-Masih melebihi para nabi lainnya? Berikan alasannya!
- Menurut Saudara, mengapa Isa Al-Masih berkuasa memberikan rahmat hidup kekal?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
~
Saudara Man In Black,
Terima kasih telah memberikan komentar di sini. Maaf kami menghapus beberapa komentar saudara, karena komentar lebih dari satu kolom.
Allah menciptakan segala sesuatu dengan baik/sempurna karena Allah, di dalam kesucian-Nya, tidak dapat menciptakan sesuatu yang berdosa. Salah satunya adalah makhluk yang bebas.
Adalah kehendak Allah bahwa tidak seorangpun menjadi binasa.
“Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (Injil, Surat 2 Petrus 3:9).
Namun faktanya manusia berdosa (diantaranya zalim dan bodoh), artinya memilih untuk tidak menaati Allah. Jadi harus menerima akibatnya yaitu murka Allah, masuk neraka kekal.
“Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).
Jadi untuk dapat selamat kita membutuhkan rahmat Allah, bukan? Bagaimana menurut saudara?
~
Daniar
~
Selamat beristirahat semua admin-admin tersayang,
Saya ada cerita menarik untuk kalian. Cerita dari buku “THE FIVE GOSPELS (Injil Kanonik Matius, Lukas, Markus dan Yohanes serta Injil Tomas)” yang diterbitkan oleh Harper San Fransisco.
~
Saudara Sang Suria,
Terima kasih telah bergabung dan memberikan komentar di situs ini. Tapi maaf kami menghapus komentar saudara karena tidak sesuai dengan topik yang dibahas. Bila saudara ingin membahas tentang Kitab Suci Allah silakan bergabung di sini https://tinyurl.com/yd6aq73m.
Terima kasih atas waktu dan perhatiannya.
~
Daniar
~
Kami Muslim beriman kepada Isa Al-Masih adalah rasul Allah tidak lebih.
Tidak ada pribadi yang Esa kecuali hanya 1 pribadi Allah.
Hanya ada 1 pribadi Allah yang disembah semua ciptaan Allah yaitu Allah yang kekal, tidak berubah (tidak menjadi manusia), Allah yang perkasa (tidak makan minum, mengantuk), Allah yang pengampun, pengasih lagi penyayang.
~
Saudara Hamba,
Terima kasih komentar saudara di atas.
Kami juga percaya Allah seperti yang saudara sebutkan sifat-sifat-Nya di atas. Agar saudara memiliki pemahaman yang benar tentang Allah yang kami sembah silakan baca di sini https://tinyurl.com/ya6jt5q8 juga ini https://tinyurl.com/ybp9pb6c
Menurut Saudara, mengapa Isa Al-Masih berkuasa memberikan rahmat hidup kekal?
~
Daniar
~
Puisi ‘kasih’ untuk Daniar tersayang,
Kasih sejati hanyalah mencintai Ilahi
Pencipta dirimu Yang kekal abadi
KepadaNya kamu akan kembali
Menyerah diri untuk diadili
Menjadi saksi atas perbuatan sendiri
Apabila neraka tegak berdiri
Kasih yang lain berlalu pergi
Tiada lagi kasih sesama sendiri
Malah berkelahi saling membenci
Sakitnya hati tidak terperi
Di mana pergi Juruselamat dinanti
Apakah ilusi apakah mimpi
Al-Masih cuma seorang saksi
Bukan Tuhan bukan triniti
Itulah hakikat benar terjadi
Di negeri akhirat yang kekal abadi
Salam kasih!
~
Salam Saudara Sangsuria,
Terima kasih atas puisinya yang indah.
Kabar baik bagi kita semua, Isa Al-Masih berkuasa menganugerahkan rahmat hidup kekal. Dia juga adalah seorang saksi. Dia akan menjadi Hakim, yang akan menghakimi manusia pada hari kiamat. Selengkapnya baca di sini https://tinyurl.com/ycuvncfs
~
Daniar
***
Bapak Ibu Admin,
Menjawab pertanyaan pertama. Tidak hanya manusia yang membutuhkan rahmat dari Allah, tapi semua makhluk di alam semesta ini membutuhkan rahmat-Nya. Tanpa kecuali.
Menjawab pertanyaan ke-3.
Nabi Isa Al-Masih adalah salah satu dari beberapa nabi yang namanya diabadikan dalam Al Qur’an. Beliau tidak pernah menjanjikan memberikan hidup kekal. Hidup dan mati bukan wewenang nabi. Oleh karena itu, Nabi Isa Al-Masih tidak berkuasa memberikan rahmat hidup kekal itu.
***
Saudara Andys,
Terima kasih telah menanggapi pertanyaan fokus di atas. Berikut ini tanggapan kami.
1. Menurut saudara mengapa manusia membutuhkan rahmat Allah untuk keselamatannya?
3. Silakan baca janji Isa Al-Masih dalam Injil. Berikut kami kutip janji Isa Al-Masih. “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
~
Daniar
~
Tante Daniar,
“Silakan baca janji Isa Al-Masih dalam Injil. Berikut kami kutip janji Isa Al-Masih. “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:15).”
Tante menyebut nama Isa Al-Masih, tapi ayat yang dikutip Yohanes 3:15. Tidak konsisten. Maaf, agaknya Tante ikut terkena sindrom tidak PD terhadap nama Yesus dalam perbincangan ini, meski nama itu resmi tercantum di Kitab Suci.
Pertanyaan:
(1) Jika hidup kekal itu di akhirat, bukankah di sana tidak ada lagi kematian, mengapa masih harus dijanjikan?
(2) Jika hidup kekal diartikan surga, apakah memang tidak ada janji yang lebih eksplisit?
(3) Yakinkah bahwa Tuhan-nya Tante tidak berani menghukum orang berdosa?
~
Saudara Andys,
Terima kasih telah menanggapi dan memberikan pertanyaan. Kami perhatikan saudara sangat senang untuk belajar kebenaran firman Allah. Kiranya kami tidak salah menilai. Namun sebelum kami menanggapi pertanyaan saudara di atas, kiranya saudara dapat menjawab pertanyaan kami no 1 dulu.
~
Daniar
~
Tante Daniar,
Agaknya Tante belum siap menanggapi balik. Kami sabar menunggu.
Mengapa manusia membutuhkan rahmat Allah untuk keselamatannya?
Mengulang tanggapan saya paling awal yang memperoleh tiga bintang. Tidak hanya manusia yang membutuhkan rahmat Allah. Semua makhluk membutuhkan rahmat-Nya. Tanpa kecuali. Lebih dari itu, manusia yang membutuhkan rahmat-Nya dunia-akhirat. Mengapa? Karena pada dasarnya manusia itu makhluk yang lemah, baik dalam ibadah, amaliah, maupun aqidah/tauhid. Mereka membutuhkan pertolongan-Nya untuk mendapatkan keselamatan dunia-akhirat. Rahmat yang sebenarnya hanya bisa diperoleh dari penguasa alam semesta, yaitu Allah SWT, bukan dari sesama manusia.
~
Saudara Andys,
Terima kasih telah menjawab pertanyaan kami. Menurut saudara, manusia membutuhkan rahmat Allah untuk keselamatannya karena manusia mahkluk yang lemah. Bukankah manusia diciptakan Allah dengan sempurna, mengapa sdr sebut mahkluk yang lemah? Apa karena manusia berdosa begitu?
Lalu sudah yakinkah saudara mendapat rahmat keselamatan akhirat? Silakan dijelaskan!
~
Daniar
~
Tante Daniar,
“Bukankah manusia diciptakan Allah dengan sempurna, mengapa sdr sebut mahkluk yang lemah?” Apakah Tante merasa makhluk yang kuat secara mandiri tanpa pertolongan Allah?
Apa karena manusia berdosa begitu? Allah menciptakan manusia dalam keadaan suci. Manusia berdosa karena perbuatannya sendiri yang melanggar ketentuan Nya, baik mengenai amaliah, ibadah dan aqidah (salah satunya adalah syirik, mempertuhankan makhluk). Oleh karena itu, selayaknya manusia memohon rahmat-Nya setiap waktu.
“yakinkah saudara mendapat rahmat keselamatan akhirat?” Sangat yakin. Bukankah Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang dan Maha Pengasih? Allah akan memberi ampunan kepada orang beriman yang memohon.
~
Saudara Andys,
Tepat sekali manusia memerlukan pertolongan Allah. Manusia membutuhkan rahmat pengampunan dosa dan hidup kekal. Ayat Al-Quran di atas menyatakan satu rahasia besar, bahwa Isa Al-Masih adalah rahmat dari Allah. Rahmat Isa Al-Masih adalah hidup kekal di sorga.
Keyakinan saudara akan mendapat keselamatan akhirat adalah atas dasar sifat Allah yaitu pengampun, pengasih, dan penyayang. Bagaimana dengan keadilan Allah yaitu menghukum dosa, dimana berlaku kekal di neraka. Bukankah orang beriman juga adalah orang berdosa?
Silakan direnungkan lagi!
~
Daniar
~
Tante Daniar,
Setelah saya renungkan secara mendalam:
1. Salah satu ciri Tuhan yang sesungguhnya adalah Allah yang Maha Adil dan berkuasa menghukum orang berdosa serta mengampuni orang beriman yang mohon ampun. Bukan tuhan yang kalah menyerah kepada orang berdosa dan tidak percaya. Tipe tuhan seperti ini dipastikan bukan tuhan sebenarnya.
2. Benar, bahwa Isa Al-Masih adalah rahmat dari Allah. Justru karena itu, selayaknya manusia mengharapkan Rahmat dari Allah SWT, bukan mendambakannya dari manusia yang diberi Rahmat.
3. Orang beriman juga adalah orang berdosa. Maka dari itu Allah menyuruh agar manusia bertobat dan selalu memohon ampun. Bukannya mengharapkan dosanya dipikul oleh orang lain.
~
Saudara Andys,
1. Tepat sekali, orang beriman juga orang berdosa maka Allah yang Maha Adil pasti menghukumnya bukan?
2. Rahmat adalah pemberian dari Allah yang harus kita terima bukan? Karena kita membutuhkan rahmat pengampunan dosa dan hidup kekal. Sedangkan Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa dan menganugerahkan rahmat hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.
3. “Orang beriman juga adalah orang berdosa.” Sedangkan orang berdosa harus dihukum itulah keadilan Allah, bukan?
~
Daniar
~
Tante Daniar,
“Orang beriman juga orang berdosa maka Allah yang Maha Adil pasti menghukumnya bukan?” Apakah anda takut dengan Allah yang Maha Adil? Anda pikir bahwa dengan keadilan anda akan dirugikan?
“Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa dan menganugerahkan rahmat hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.” Setiap orang harus percaya bahwa Isa Al-Masih adalah seorang nabi, tentu tidak punya kuasa mengampuni dosa. Jika dia memberitahu bahwa seseorang telah “diampuni; Matius 9:2”, hal itu adalah ciri kenabian, tahu hal-hal gaib. Matius 6:14-15, 18:35 memberitahu bahwa Yesus tidak bisa mengampuni dosa. Hidup kekal telah menjadi ketetapan Allah SWT, bahwa di akhirat tidak ada kematian.
~
Saudara Andys,
Baca kembali komentar saudara di atas. Ini kami kutip yang menjadi penekanannya. No. 1, “Allah yang Maha Adil dan berkuasa menghukum orang berdosa”. No. 2, “Orang beriman juga adalah orang berdosa.” Nah, bukankah Allah berkuasa menghukum orang berdosa? Bagaimana menurut saudara?
Memang Isa Al-Masih adalah seorang Nabi, tapi Dia juga adalah Allah yang berkuasa mengampuni dosa. “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul Besar Matius 9:6).
~
Daniar
~
Tante Daniar,
Matius 9:6, “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu — : “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!.”
Matius 6:9, 12, 14-15, “Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, . . . dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;. . . Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Apa penjelasan anda tentang Matius 9:6 dan Matius 6:9, 12, 14-15 di atas?
~
Saudara Andys,
Terima kasih saudara selalu merespon tanggapan kami. Tapi bagaimana dengan pertanyaan kami, silakan dijawab, kami tunggu tanggapan saudara!
Agar apa yang kita diskusikan tetap fokus pada topik di atas, terima kasih.
~
Daniar
~
Tante Daniar,
Tapi bagaimana dengan pertanyaan kami, silakan dijawab, kami tunggu tanggapan saudara! Pertanyaan mana lagi, belum saya tanggapi.
Akar utama artikel di atas adalah penuhanan Yesus dan mencari pembenarannya pada Al Qur’an. Ibaratnya, artikel itu hanya ranting-ranting saja. Jika akar masalahnya berhasil kita gali dan urai, maka artikel itu terjawab. Bagaimana terjawab, jika anda miskin khasanah tentang Bibel? Dua PR mudah, yakni sebutkan ayat yang menjanjikan sorga secara eksplisit dan Yesus adalah pemilik sorga belum kunjung tiba. Terkait Mat 9:6 dan 6:9, 12, 14-15 sebagai klarifikasi kredibilitas Yesus mampu mengampuni dosa, perlu mikir keras. Ayo tunjukkan kredibilitas Yesus.
~
Saudara Andys,
Untuk mempermudah dan mengingatkan kembali berikut saya kutip pertanyaannya: “Baca kembali komentar saudara di atas. Ini kami kutip yang menjadi penekanannya. No. 1, “Allah yang Maha Adil dan berkuasa menghukum orang berdosa”. No. 2, “Orang beriman juga adalah orang berdosa.” Nah, bukankah Allah berkuasa menghukum orang berdosa? Bagaimana menurut saudara?”
Silakan dibaca kembali kolom komentar sebelumnya. Dan silakan menanggapi pertanyaan kami tersebut, terima kasih.
~
Daniar
~
Tante Daniar,
Terbukti sudah, Yesus tidak mampu mengampuni orang berdosa sebagaimana diidolakan dan dipromosikan (Matius 6:9, 12, 14-15). Lalu apa yang bisa diharapkan lagi? Penjaga gawang forum ini pun kelu lidah tidak berdaya untuk berkomentar.
Artikel yang dengan gempita merujuk Al-Quran untuk memperoleh pembenaran, tidak bisa menutupi kenyataan, bahwa Yesus tidak mampu mengampuni dosa. Meski dikaruniai mukjizat, dia tetap manusia yang menyembah Allah SWT. Tidak ada manusia yang berubah menjadi Tuhan, kecuali dipertuhankan.
Orang beriman yang melakukan perbuatan dosa, Allah SWT ingatkan untuk bertobat dan mohon ampun, karena Allah SWT Maha Pengampun dan Penerima Taubat (Qs 110:3, 49:12).
~
Saudara Andys,
Bukankah sudah kami kutip ayat yang menyatakan dengan jelas bahwa Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa. Saudara benar, tidak ada manusia yang berubah menjadi Tuhan. Tetapi Tuhan dapat menjadi manusia, bukan?
Allah Maha Adil, maka dosa dihukum. Saudarapun setuju bahwa orang berimanpun berdosa, maka orang berimanpun tidak luput dari hukuman Allah, bukan? Nah, bagaimana saudara menjelaskan ini, bagaimana mendapatkan rahmat Allah?
~
Daniar
~
Mengapa manusia membutuhkan rahmat Allah untuk keselamatannya?
Tentu membutuhkan rahmat Allah, tapi kalau Allah tidak ridho celakalah manusia tersebut. siapakah manusia yang celaka? Yaitu manusia yang ingkar kepada Allah, yang kafir, yang menyekutukan Allah. Maka tidak berlaku rahmat Allah, tapi manusia yang beriman rahmat Allah menantinya. Jangankan yang banyak dosanya, apalagi yang taat dan bertakwa, karena rahmat Allah mendahului murka-Nya. Dan dosa tidak dapat ditebus dengan kematian. Menebus satu manusia saja belum tentu diterima apalagi menebus manusia berdosa seluruh alam dunia, ya pastinya tidak bisa.
~
Saudara Anzen,
Terima kasih telah memberikan tanggapan atas pertanyaan fokus di atas. Menurut saudara untuk selamat kita membutuhkan rahmat Allah. Kami sependapat dengan saudara. Namun ada 2 hal yang ingin kami tanyakan pada saudara.
1. Apakah saudara termasuk dalam golongan orang yang diridhoi Allah sehingga yakin mendapat rahmat
keselamatan?
2. Memang Allah pemberi rahmat sehingga kita dijamin bebas dari murka-Nya. Bagaimana dengan keadilan Allah, apakah Allah membiarkan dosa begitu saja tidak dihukum, bahkan orang berdosa tidak dapat ditebus dengan kematian? Bagimana saudara menjelaskan keadilan dan kasih sayang Allah dinyatakan dalam hal ini?
Saudara benar manusia berdosa tidak dapat ditebus dengan kematian. Karena hukuman dosa adalah kekal di neraka. “… barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81). “Sebab upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).
Isa Al-Masih menjadi rahmat ketika Dia rela mati menggantikan hukuman dosa yang seharusnya manusia tanggung. Melalui kematian-Nya, Ia menganugerahkan pengampunan dosa dan jaminan hidup kekal, “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] . . .beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Daniar