Sila kelima dari Pancasila adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Berdasarkan sila tersebut, orang yang melanggar hukum harus dihukum. Ada hukuman denda, kurungan, dan mati. Tetapi keadilan di negara kita, seperti di negara-negara lain tidak sempurna, karena masih ada koruptor yang tidak dihukum. Atau pun taipan yang ngemplang pajak!
Bagaimana dengan keadilan Allah? Tentunya keadilan-Nya Maha sempurna, bukan? Tidak seperti keadilan di bumi. Bagaimana Allah berlaku adil sementara Ia Pengasih? Islam mengajarkan, Ia adalah Al-‘Adlu (Maha Adil), di sisi lain Ia adalah Ar-Rahman (Maha Pengasih). Keadilan dan Rahmat-Nya Maha sempurna. Bagaimana kedua hal tersebut bekerja? Apakah Ia mengurangkan keadilan-Nya agar Ia dapat mengasihi? Atau pun Ia mengurangi kasih-Nya, agar Ia menjadi adil?
Islam Mengajarkan Rahmat Mengalahkan Amarah Allah
Dalam Islam, sebuah Hadits mengajarkan, “Sesungguhnya rahmat-Ku mengatasi / mengalahkan amarah-Ku” (HR. Bukhari dan Muslim dan Abu Hurairah). Hal ini karena rahmat Allah terlebih dulu ada sebelum murka-Nya. Hadits qudsi ini sungguh menarik. Terlihat Allah lebih mengasihi, ketimbang adil! Kita dapat melihat konflik antara rahmat Allah dan keadilan Allah. Bayangkan, jika ada orang yang mencuri uang ratusan juta, tetapi tidak dihukum dengan adil. Tentunya Anda akan sangat kecewa, bukan?
Kekristenan: Pengorbanan Isa Bukti Allah Maha Pengasih dan Penyayang
Menurut Kekristenan, Keadilan Allah atas pelanggaran adalah penghukuman. Penghukuman Allah adalah maut. “… upah dosa adalah maut” (Injil, Roma 6:23). Kemahasucian Allah menghanguskan setiap orang yang berdosa. Lalu siapakah dari kita yang luput dari api neraka? Karena kita adalah makhluk berdosa? Tak ada seorang pun, bukan? Karena kita berbohong, memfitnah, menggosip, dll.
Tetapi karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang, Allah mengutus Firman-Nya, Kalimatulah menjadi manusia ke bumi (Isa Al-Masih). Isa Al-Masih menjadi korban untuk menanggung penghukuman kita semua. Isa Al-Masih mati dan masuk ke dalam maut. Namun karena Ia adalah Firman Allah yang bersifat kekal (Injil, Yohanes 1:1), pada hari ke-3 Ia bangkit dari kuburan!
Teka-teki Keadilan dan Rahmat Allah Terjawab
Dengan pengorbanan Isa Al-Masih, keadilan Allah tidak lebih rendah dibandingkan dengan kasih Allah. Demikian juga sebaliknya. Allah Maha Penyayang dengan mengampuni orang-orang berdosa melalui pengorbanan Isa Al-Masih. Bagi mereka yang berdosa dan bertobat, dan menerima Kalimat Allah (Isa Al-Masih) tidak akan mendapatkan upah maut, tetapi mendapatkan mendapatkan pengampunan Allah.
Wahyu Allah berbunyi: “Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia [Allah SWT] benar [adil] dan juga membenarkan [akibat kasih-Nya] orang yang percaya kepada Yesus [Isa Al-Masih]” (Roma 3:26). Wahyu Allah lain: “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat I Yohanes 1:7).
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Allah harus memberikan korban Isa Al-Masih kepada umat manusia?
- Bagaimana pemahaman Keadilan dan Kasih Allah selama ini?
- Bagaimana Saudara dapat lepas dari Keadilan Allah dan mendapatkan kasih Allah sementara Saudara adalah orang berdosa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Teka-teki Keadilan dan Rahmat Allah”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
*****
Dear Admin,
1. Dari pertanyaan Anda saya ingin bertanya balik, antara Allah dan Isa adalah dua subjek/Oknum, bagaimana menurut Anda? Apakah benar pengertiannya Allah mengorbankan Isa (Tuhan pengikut Paulus) yang dalam arti lain Tuhan mengorbankan Tuhan.
2. Baca basmallah, dan kembali kepada iman/kepercayaan masing-masing, karena hanya iman dan Islam yang dapat menyelamatkan kita
3. Dengan taubatan nasuha. Mengakui kesalahan dan berjanji tidak mengulanginya lagi. InsyaAllah kita selamat dunia dan akhirat.
*****
Sdr. Pengikut Syahadat,
Terimakasih sudah berusaha menjawab tiga pertanyaan yang kami berikan. Berikut tanggapan dari kami:
1. Silakan membaca artikel pada link ini: http://tinyurl.com/o6sqduv jawaban kami atas pertanyaan sdr di atas.
2. Apakah dengan membaca basmallah cukup untuk memahami keadilan dan kasih Allah?
3. Tentu kita harus mengakui dosa-dosa kita pada Allah. Tapi, apakah dengan hanya mengakui maka Allah akan begitu saja mengampuni dosa-dosa kita? Bukankah Allah maha adil? Bagaimana mungkin Dia disebut maha adil, bila dia tidak menghukum orang yang bersalah?
~
Saodah