Suatu ketika saya bertanya kepada seorang teman “Benarkah Allah yang disembah umat Muslim adalah Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang”? Benarkah Allah mereka memiliki Sifat ar-Rahman ar-Rahim?
Melihat sikap atau reaksi umat Muslim ketika agama atau nabi mereka dikritik. Juga, bagaimana mereka dengan sesuka hati mengkritik dan menghina agama lain, serta bagaimana ayat-ayat Al-Quran mendukung hal tersebut. Rasanya wajar saja bila pertanyaaan di atas dilontarkan.
Al-Fatihah Mengakui Allah Adalah r-Rahman r-Rahim
Dalam surat Al-Fatihah, kata sifat “ar-rahman ar-rahim” diulang sebanyak dua kali. Hal ini menegaskan kepada kita bahwa Allah dalam Al-Quran adalah Allah yang bersifat Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
Surat Al-Fatihah adalah surat wajib dibaca oleh Mukmin saat sholat. Bahkan, surat tersebut tidak cukup hanya diucapkan satu kali saja, melainkan tujuh kali dalam tiap sholat. Bila seorang Mukmin sholat lima kali sehari. Maka dia akan mengucapkan kata “Allah r-Rahman r-Rahim” sebanyak 35 kali sehari. Bayangkan bila seorang Mukmin berusia 30 tahun. Sudah berapa kali dia mengucapkan kata tersebut selama hidupnya?
Sifat Allah, Muhammad dan Al-Quran Bertentangan
Di satu sisi memang Al-Quran atau agama Islam memberi kebebasan kepada setiap orang untuk memeluk sebuah agama. Tentang hal tersebut Al-Quran berkata, “Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku” (Qs 109:6).
Namun pada ayat lain Al-Quran juga mengajarkan “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah …… dan tidak beragama dengan agama yang benar (Islam)…..” (Qs. 9:29).
Bahkan nabi umat Muslim dalam salah satu hadistnya mengajarkan, “Saya telah diperintah untuk berperang melawan orang-orang sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada yang patut dipuja selain Allah, dan Muhammad adalah rasul Allah…” (Hadits Al-Bukhari 1:24).
Jadi mana yang benar: Allah benar-benar Maha Pemurah dan Maha Penyayang, memiliki sifat ar-rahman ar-rahim atau Allah hanya mengasihi sebagian umat manusia saja?
Mengapa Mukmin Tidak Dapat Mengasihi Sesamanya?
Pertanyaan lain yang timbul adalah tentang sikap Mukmin terhadap non-Islam. Walau memang tidak semua Mukmin membenci non-Islam, tetapi umumnya mereka sangat membenci non-Islam.
Seorang Mukmin yang selalu menyatakan Allahnya adalah Maha Pemurah dan Maha Penyayang, sayangnya sikap mereka kepada sesama tidak mencerminkan demikian. Apakah karena pengaruh dari apa yang diajarkan oleh nabi Islam?
Isa Al-Masih Mengajarkan: Kasihilah Sesamamu!
Jika Anda membaca Kitab Suci Injil, Anda akan menemukan dua pokok ajaran utama Isa Al-Masih. Salah satunya adalah “Inilah perintah-Ku [Isa Al-Masih] kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:17). Memang mengasihi sesama bukan hal mudah. Terlebih jika orang tersebut pernah menyakiti Anda. Tetapi bagi mereka yang telah terlebih dahulu menerima Kasih dan Pengampunan dari Isa Al-Masih, mengampuni dan mengasihi sesama akan menjadi mudah.
Inilah janji indah Isa Al-Masih bagi pengikut-Nya, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Injil, Rasul Besar Matius 5:9).
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa ajaran nabi Islam bertentangan dengan sifat ar-rahman ar-rahim Allah?
- Menurut saudara, manakah yang lebih layak diimani. Ajaran kasih Isa Al-Masih atau membenci orang yang tidak seiman dengan kita? Jelaskan alasan saudara!
- Menurut saudara, mungkinkah Allah yang Maha Pemurah Maha Penyayang hanya mengasihi sebagian umat-Nya dan membenci sebagian lagi? Jelaskan alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
1. Tidak ada ditemukan pertentangan ajaran Tuhan dengan nabi-nabi utusan-Nya. Karena semua nabi bertindak atas wahyu dari Tuhan. Kalaupun dirasa ada, itu karena tidak memahami seluruh konteks ajaran dan tahu hanya sepotong-sepotong.
2. Bila jelas ajaran itu dibawa oleh nabi yang benar, ikuti bila kamu mau selamat.
3. Jelas, bagi hamba yang mengikuti ajaran nabinya, tentu disayangi, dan sebalikknya.
~
1. Bagaimana dengan penjelasan di atas? Bukankah dari contoh yang ditampilkan dalam artikel tersebut jelas menyatakan bahwa ajaran Muhammad dan Al-Quran bertentangan dengan sifat Allah yang r-rahman r-rahim?
2. Jadi, menurut saudara ajaran mana yang benar? Jihad atau kasih? Dan dari dua ajaran tersebut, ajaran mana yang dapat menjamin keselamatan saudara?
3. Bukankah seharusnya kita mengikuti ajaran yang datang dari Allah, dan bukan ajaran yang datang dari seorang nabi? Sebab, hidup kita ditentukan oleh Allah, dan bukan nabi, bukan?
Komentar sdr di kolom kedua maaf kami hapus. Karena komentar tersebut sama persis dengan komentar yang sdr tulis pada artikel yang lain. Jadi, bila sdr ingin mengetahui jawaban dari kami, silakan cek pada komentar sdr sebelumnya.
~
Saodah
~
Jika kalian ingin mengetahui kebenarannya, tunggulah seseorang yang akan muncul di Bethlehem dengan memakai cross (salib) di pipi kirinya. Kalau kalian mengikutinya, kalian pasti akan mendapat kasih Tuhan.
~
Maaf, setahu kami Alkitab tidak pernah mengatakan atau menubuatkan bahwa akan muncul seseorang di Bethlemen dengan memakai salib di pipi kirinya.
Karena firman Tuhan mengatakan, kasih karunia-Nya bagi seluruh umat manusia, sudah Dia nyatakan dengan kedatangan Kalimatullah ke dunia dalam wujud manusia yang dipanggil dengan sebutan Yesus Kristus. Sehingga, “Setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Jadi, bila sdr ingin mendapatkan keselamatan, sdr tidak perlu menunggu sampai ada muncul seseorang di Bethlehem dengan memakai salib di pipi kirinya seperti yang sdr katakan di atas. Percayalah kepada Yesus Kristus, maka sekarang juga sdr akan mendapatkan kasih karunia Allah, yaitu keselamatan dan hidup kekal.
~
Saodah
~
Terimakasih pada staff bahwa kita harus percaya pada Yesus dan yakin bahwa Yesus bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan. Ilmiahnya sbb:
1. Yesus lebih kecil dari pada Tuhan (Yohannes 10:29)
2. Tuhan lebih besar dari pada Yesus (Yohannes 14:28)
3. Allah tahu datangnya kiamat, sedangkan Yesus tidak tahu (Matius 24:36)
4. Yesus bersyukur kepada Tuhan (Matius II:25 dan Lukas 10:21)
5. Yesus menyerahkan nyawanya kepada Tuhan (Lukas 23:44-46 dan Yohannes 19:30)
6. Yesus disetir/dikendalikan oleh Tuhan (Yohannes 5:30)
Semoga ilmu Teologi yang saya pelajari dapat bermanfaat bagi kita.
~
Saudara Sopar, terimakasih juga sudah berkenan berbagi ilmu teologi yang sdr dapat.
Sdr. Sopar, selama sdr belajar ilmu teologi, pernahkah sdr mendengar bahwa Yesus adalah 100% manusia dan 100% Allah? Seharusnya, orang yang belajar teologi dengan benar, pasti tahu tentang hal ini.
Sayangnya, sdr hanya memperhatikan ayat-ayat yang menyatakan kemanusiaan Yesus saja. Sdr lupa bahwa di Alkitab sangat banyak ayat-ayat yang menjelaskan ke-Ilahian Yesus. Berikut diantaranya:
Yohanes 10:30 “Aku dan Bapa adalah satu.” Bila Yesus hanya manusia, bagaimana mungkin Dia menyebut Dia dan Allah Bapa adalah satu?
Yohanes 1:14 “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Semoga dua ayat di atas dapat menolong sdr dalam memahami Teologia Kekristenan dengan benar.
~
Saodah
~
Saya sangat mencintai kalian (orang Islam dan Kristen) namun di antara kalian ada yang tersesat. Siapa yang benar? Dengarkanlah kata dia. Dia akan turun di Bethlehem (sekitar Palestine/Israel).
~
Saudara Isbnmrym,
Terimakasih untuk komentar saudara. Tapi maaf, kami dan juga mungkin pembaca lain agak susah untuk mengerti maksud kalimat sdr tersebut.
Jika tidak keberatan, dapatkah Sdr. Isbnmrym menjelaskan apa maksud/arti dari kalimat sdr di atas?
~
Saodah
~
Kata-kata dalam Al-Quran dan Alkitab dapat diputarbalikkan sesuai persepsi dan kepentingan manusia yang membacanya. Barometer mutlak kebenaran Tuhan hanya satu: Ilmu Pengetahuan, karena ia bersifat pasti dan tidak mungkin dapat diputarbalikkan.
Mungkinkah Alkitab bisa disebut firman Tuhan ketika Tuhan tidak tahu mengenai apa yang diciptakan-Nya karena Alkitab bertentangan dengan pengetahuan alam?
~
Sdr. Kebenaran,
Dengan tidak meninggalkan fokus pada isi artikel di atas, mari kita telaah lebih jauh manakah kitab Allah sejati. Jika Al-Quran dalam surah Al-Fatihah menyatakan Allah sebagai Maha Pemurah dan Maha Penyayang, mengapa dalam ayat-ayat lainnya justru Muslim diperintahkan memerangi dan membunuh non-Muslim?
Tentu hal ini berseberangan dengan sifat Maha Pemurah dan Maha Penyayang-Nya, bukan? Pertanyaan logis ini wajib Anda pertimbangkan karena logika yang sehat adalah esensi dasar dari semua disiplin Ilmu Pengetahuan yang Anda jadikan syarat menilai keotentikan kitab Allah.
Di sisi lain, Alkitab dengan konsisten mengungkapkan bukti sifat Maha Pemurah dan Maha Penyayangnya Allah salah satunya lewat ajaran Isa Al-Masih: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
~
Yuli
~
Pikirkan saudara Staff Isa dan Islam, kalian mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan. Alkitab adalah firman Tuhan, mengakui keberadaan Roh Kudus. Kalian mengakui Trinitas yang adalah tulisan Paulus. Maka kalian adalah pengikut ajaran Paulus.
~
Sdr. Kebenaran,
Bahasan Trinitas salah satunya ada dalam sabda Yesus sbb: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19).
Logika sederhana yang perlu Anda gunakan:
1) Dalam kitab apa sabda Yesus tersebut ditulis? Injil Matius, bukan?
2) Siapakah Matius? Satu dari 12 murid Yesus, bukan?
3) Apakah Matius adalah Paulus? Tentu keduanya beda orang, bukan?
4) Saat apa yang dituliskan Matius tentang ketuhanan Yesus senada dengan tulisan Paulus, apakah dapat disimpulkan Nasrani pengikut Paulus? Tidak logis, bukan?
5) Jika dua, bahkan banyak rasul-rasul lainnya juga merujuk hal sama tentang ketuhanan Yesus, tentu sumbernya Yesus yang sama, bukan? Logika sehat tentu menyatakan Nasrani pengikut Yesus!
Jadi secara keseluruhan, ajaran Allah Maha Pemurah dan Penyayang bersumber dari Allah Sang Firman yaitu Yesus, bukan dari rasul manapun.
~
Yuli
~
Jika musuh mau membunuh kita, apakah kita hanya perlu mengasihani musuh sampai kita terbunuh?
~
Sdr. Dipikir Dulu,
Jika Anda cukup berhikmat, tidak sanggupkah Anda menghindari upaya pembunuhan tanpa balik membunuh orang lain? Bukankah ada asap tentu ada api? Mari koreksi diri. Bukankah kebencian yang berujung peperangan seringkali tanpa sadar justru dimulai oleh sikap intoleransi kita terhadap orang lain sehingga membuat pihak lain tidak nyaman? Ini banyak terbukti dari catatan sejarah Islam mulai berdirinya hingga saat ini di berbagai negara konflik.
Sebaliknya, jika teladan dan ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi sesama bahkan musuh yang membenci kita sungguh-sungguh diterapkan, kedamaian pasti terwujud.
~
Yuli
*****
Untuk staff IDI,
Jawaban untuk pertanyaan #3:
Allah dalam Alkitab ialah Allah yang sesungguhnya. Baik yang beriman dan kafir sama-sama dikasihi Allah. Allah dalam Alkitab menyuruh orang-orang beriman mempertobatkan orang-orang kafir dan bukan pula membunuh orang-orang kafir.
*****
Anda benar, Sdr. Elijah!
Dalam Alkitab, Allah konsisten terhadap sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya. Baik orang yang sudah beriman maupun orang yang belum beriman sangat dikasihi Allah. Itulah sebabnya Allah menghendaki umat yang beriman kepada-Nya mewartakan berita pengampunan Allah melalui karya pengorbanan Isa Al-Masih agar mereka yang belum beriman datang kepada Allah untuk bertobat.
Tentu saja sesuai dengan sifat Allah yang Maha Pemurah dan Penyayang, mewartakan berita keselamatan dari Allah bukan dengan paksaan, apalagi siksaan ataupun ancaman pembunuhan. “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:8).
~
Yuli
~
To Nasrani,
Yesus harus dipercaya sebagai Tuhan yang mana, agar manusia bisa selamat dan masuk kedalam surga? Sebagai Tuhan dalam konsep Trinitas (Paulus / Katolik) atau bukan (non-Katolik)?
Kalau kalian benar pengikut Yesus, dan bukan serta tidak mau disebut sebagai pengikut Paulus, mengapa kalian harus memilih Katolik dalam beragama, sebagai bentuk rasa syukur kalian karena telah diselamatkan. Dan tidak memilih aliran-aliran lain di dalam Kristen (Protestan, Advent dsb), padahal aliran-aliran lain tersebut sama percaya Alkitab dan Yesus adalah Tuhan?
~
Sdr. Pengikut Yesus,
Tuhan yang disembah oleh semua orang Kristen (Protestan maupun Katolik) adalah Tuhan yang sama. Iman mereka pun berdasar pada kebenaran firman Allah yang terdapat dalam Kitab Suci yang sama, yaitu Alkitab.
Jadi, kami agak bingung dengan pertanyaan sdr di atas, tentang Tuhan Paulus/Katolik dan non-Katolik.
Perlu juga sdr ketahui, bahwa pengurus dan staf IDI terdiri dari berbagai latar-belakang gereja. Bukan berasal dari satu gereja, yaitu gereka Katolik seperti yang sdr sebutkan di atas.
Sdr. Pengikut Yesus, yang disebut pengikut Yesus adalah mereka yang sudah menerima Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat. Bukan berdasarkan gereja. Dengan kata lain, baik mereka yang memilih bergereja di Protestan, Adven, Katolik, dll. Semua itu adalah pengikut Yesus. Yang membedakan mereka hanyalah gereja yang mereka pilih, sebagai tempat dimana mereka berkumpul dengan saudara-saudara seiman mereka. Untuk bersama-sama bersekutu dan menyembah Tuhan.
Jadi, seperti Sdr. Pengikut Yesus masih perlu belajar banyak tentang kekristenan. Supaya sdr dapat menjadi pengikut Yesus yang sesungguhnya.
~
Saodah
~
To sdr Staff Isa dan Islam dan Nasrani,
Al-Quran adalah firman Allah yang hidup dan tertulis di alam semesta. Musnahkan Al-Quran, ia tetap akan hidup dan tertulis di alam semesta. Tolong jelaskan, bagaimana kalian akan mengatakan bahwa Alkitab adalah firman/kalimat Allah yang masih hidup di alam semesta.
Kalau kalian mengatakan dan pasti akan mengatakan bahwa Allah telah sempurna turun sebagai firman dan kalimat yang hidup didalam diri Yesus. Dan bagaimana kalian akan mengatakan bahwa Allah masih tertulis sebagai firman/kalimat dalam diri Yesus, kalau kalian mengatakan dan pasti akan mengatakan bahwa Alkitab telah sempurna turun sebagai firman dan kalimat-Nya yang tertulis?
~
Sdr. NL,
Perlu kami ingatkan kembali, bahwa topik diskusi kita pada artikel di atas adalah tentang “Sifat r-Rahman r-Rahim Allah dan Sikap Mukmin.” Jadi, kiranya komentar yang sdr tuliskan pun harap yang berhubungan dengan topik di atas. Atau setidaknya hanya menanggapi salah satu dari tiga pertanyaan fokus yang sudah disediakan.
Jika sdr ingin membahas soal Alkitab, silakan bergabung di artikel ini: http://tinyurl.com/cogqxrh.
~
Saodah