Tidak seorangpun yang senang hidup dalam keragu-raguan mengenai hari esok. Seorang ibu yang tidak pasti mengenai kebutuhan lima anaknya di hari esok, pasti merasa khawatir dan gelisah.
Demikian juga dengan umat beragama. Ketidakpastian akan keselamatan di akhirat kerap membuat gelisah. Apa yang terjadi bila saya mati, apakah saya masuk sorga? Atau saya akan binasa di neraka? Cukupkah amal saya menghapus semua dosa-dosa saya? Mungkin Anda salah seorang yang setidaknya pernah memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini. Hidup dalam “ketidak-pastian dan keraguan akan surga” jelas tidak nyaman.
Petunjuk Jalan Lurus
Surah Al-Fatihah merupakan induk dari Al-Quran. Umat Muslim wajib mengucapkan surah ini berulang-ulang dalam sholatnya. Salah satu isi dari Surah ini berkata, “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).
Ketidak-pastian akan keselamatan, mendorong umat beragama untuk selalu mencari dan bertanya kepada Allah. Jalan lurus mana yang dapat membawa mereka kepada keselamatan. Bila Anda mempunyai pertanyaan yang sama, silakan menghubungi staff kami untuk menemukan jawabannya!
Nabi Islam Memohon Kemurahan Allah
Nabi Islam juga pernah mengalami kegelisahan yang sama. Sebuah hadit meriwayatkan, “Aku mendengar Nabi dan memperhatikan dengan seksama sebelum kematiannya saat ia sedang berbaring dan punggungnya disangga. Ia berkata, “Ya Allah, ampunilah aku, dan berikanlah kemurahan-Mu kepadaku, dan ijinkahlah aku bertemu Yang Maha Tinggi.”
Hadist lain meriwayatkan, “Demi Allah, walaupun saya Rasul Allah, saya tidak tahu apa yang Allah akan berbuat dengan saya” (Hadits, 5:266).
Tentang keselamatannya, kelihatan Nabi Islam bergantung sepenuhnya pada kemurahan Allah. Di akhir hidupnya, ia merasa tidak nyaman karena tidak tahu bagaimana nasibnya di akhirat.
Tidak Ada Keraguan Akan Surga Dalam Isa Al-Masih
Kita patut memuji dan bersyukur kepada Allah. Karena Ia telah memberikan jaminan keselamatan bagi siapa saja yang berkenan. Dengan jaminan tersebut, Anda tidak perlu lagi merasa was-was dan khawatir.
Bagaimana cara mendapatkan jaminan itu? Isa bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, maka Anda sudah mempunyai “cap” sebagai warga Kerajaan Allah [sorga].
Apakah Anda ingin mempunyai “cap” itu? Staff kami dapat menolong Anda. Silakan menghubungi staff kami.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, mengapa umat beragama sering merasa was-was dan khawatir soal jaminan keselamatan sorgawi?
- Menurut saudara, mengapa Nabi Islam mengalami kegelisahan di akhir hidupnya soal keselamatan sorgawi?
- Mengapa hanya Isa Al-Masih yang pernah berkata bahwa Ia adalah Jalan Lurus?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Keraguan Akan Surga Menggelisahkan”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
~
Islam agama yang senantiasa mengajar umatnya berhati-hati dalam setiap tindakan. Dan senantiasa berdoa agar memohon pertolongan Tuhan.
~
Saudara Muslim,
Adalah baik bila agama mengajarkan umatnya berhati-hati dalam setiap tindakan. Dan senantiasa berdoa agar memohon pertolongan Tuhan. Namun apakah agama dapat menjamin keselamatan dan memberikan keselamatan kepada yang menganutnya?
Inilah peringatan dari Isa Al-Masih: “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:39-40).
Di dalam Isa Al-MAsih kita dapat memperoleh hidup kekal!
~
Daniar
~
Saya setuju bahwa dikatakan menuju Allah melalui Nabi Isa, yang berarti kita harus mengikuti ajaran asli Isa, bukan ajaran orang lain. Namun yang mengajarkan bahwa Isa adalah penebus dosa adalah Paulus, orang yang tidak pernah bertemu Isa, bukan Isa. Dan yang memutuskan Isa Tuhan juga bukan Isa tetapi Konsili Nicea tahun 325 M
~
Saudara Dee,
Inilah penebusan yang diajarkan Isa Al-Masih: “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Sdr pun kurang mengerti tujuan Konsili Nicea. Konsili Nicea tidak mengangkat/memutuskan Isa Al-Masih menjadi Tuhan. Tetapi Allah sendiri yang menyatakan dalam Firman-Nya.
Pertanyaannya sudahkah sdr percaya dan mengikuti Isa Al-Masih?
~
Daniar
~
Jalan lurus dalam Al Fatihah itu langsung diterangkan Allah dalam ayat setelahnya; shirathal ladzina an-‘amta ‘alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim wa lad dhallin. Intinya bukan jalan Yahudi yg dimurkai dan bukan jalan Kristen yg sesat.
Ayat Quran saling menerangkan dan menjelaskan. Jika 1 ayat dipotong dan dipaksa berdiri sendiri, seperti ayat ihdinas…, maka itu sebuah pembodohan yg menyesatkan.
~
Saudara Makmoen,
Terima kasih atas penjelasan sdr. Yang ingin kami tanyakan, mengapa sdr dapat menyatakan bahwa “bukan jalan Yahudi yg dimurkai dan bukan jalan Kristen yg sesat”? Sedangkan dalam ayat tersebut tidak mengatakan, tidak menerangkan dan tidak menjelaskan demikian.
Bagaimana menurut sdr, bukankah memberi penjelasan yang tidak sesuai dengan ayat adalah pembodohan yang menyesatkan. Mohon pencerahannya.
~
Daniar
~
Nabi Muhammad dan nabi-nabi lain dijamin Allah masuk surga, tapi kenapa nabi Muhammad masih meminta-minta kepada Allah?
Iya karena beliau hanyalah seorang manusia bukanlah yg menentukan, beliau adalah manusia yang juga pernah salah karena itu adalah kodrat manusia. Beliau berdoa bukan berarti beliau ada dalam ketidak pastian tapi menyadari bahwa Allah lah yg maha kuasa. Beliau bukanlah orang yang sombong seperti kita yang mungkin kalau sudah di jamin masuk surga akan berleha-leha atau berhura-hura. Meskipun beliau dijamin tapi kadar ibadahnya adalah yang paling sempurna. Kami manusia biasa tidak mungkin bisa menyamainya, tapi kami hanya mengikuti sikapnya, perbuatannya, dan amalannya.
~
Saudara Hidayatullah,
Keselamatan dari dosa adalah anugerah, bukan hasil kita tetapi pemberian Allah. Bagaimana kita dapat menyombongkan diri bila itu adalah pemberian.
Sdrku, bila Allah telah menjanjikan tentunya tidak perlu ragu atau meremehkan janji indah itu bukan. Untuk itu kita patut memuji dan bersyukur kepada Allah. Karena Ia telah memberikan jaminan keselamatan bagi siapa saja yang berkenan. Dengan jaminan tersebut, kita tidak perlu lagi merasa was-was dan khawatir.
~
Daniar
~
Tunjukanlah kami jalan yang lurus karena kami hanyalah manusia biasa yang bisa mempunyai kesalahan, dan iman manusia itu kadang di atas kadang di bawah.
Itulah manusia bukan malaikat yang senantiasa menuruti perintah Allah dan bukan juga iblis yang selalu ingkar kepada Allah.
~
Saudara Hidayatullah,
Memang tabiat manusia adalah cenderung berdosa. Pertanyaannya, sudahkah sdr mendoakan dengan sungguh permohonan itu dan mendapatkan jawabannya?
Kitab sdr telah memberikan jawaban atas permohonan itu, sebab jalan lurus itu telah ditunjukkan dalam Kitab Allah. Sebagai kitab penyempurna. Ia menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk dan rahmat. Agar manusia dapat beriman dan bertakwa kepada Allah. Setidaknya inilah yang terdapat dalam Qs 6:153-154.
Dan di dalam Kitab Allah Isa berfirman, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Daniar
*****
Bagaimana cara mendapatkan jaminan itu? Isa bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, maka Anda sudah mempunyai “cap” sebagai warga Kerajaan Allah [sorga].
Apakah dengan hanya meyakini Isa sebagai Tuhan akan masuk surga? Apakah ada balasan terhadap umatnya yang senantiasa berbuat dosa atau otomatis masuk surga?
*****
Saudara Hidayatullah,
Pertanyaan yang bagus.
Iman yang menyelamatkan adalah percaya hanya kepada Isa Al-Masih untuk memperoleh hidup kekal, artinya:
– Mengalihkan andalan saudara sendiri (usaha & perbuatan baik) kepada Isa yang telah menjalani hukuman dosa kita di kayu salib.
– Mau menerima Isa Al-Masih yang bangkit dan hidup di dalam hidup saudara sebagai Juruselamat.
– Menerima Isa Al-Masih di dalam hidup saudara sebagai Tuhan, di dalam hati Saudara ada ruang tahta , dan Isa-lah yang berhak atas tahta itu. Isa telah menebus Saudara dan Ia ingin bertahta dalam hidup Saudara sehingga hidup Saudara dipimpin oleh Isa.
– Bertobat dari dosa-dosa Saudara, artinya berbalik dari apa yang telah Saudara lakukan yang tidak berkenan kepada-Nya dan mengikuti kehendak-Nya yang ada dalam firman-Nya (Alkitab).
“Percayalah kepada Isa Al-Masih dan engkau akan selamat…” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31).
Keadilan Allah dinyatakan dengan menghukum dosa, dengan kematian Isa Al-Masih. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Injil, Surat Roma 8:1).
~
Daniar
~
Ajaran Konsep Tritunggal yang tak masuk akal sehat.
~
Saudara Aji,
Kami sangat berterima kasih atas komentar sdr. Berkaitan dengan topik yang dibahas di atas, bagaimana tanggapan sdr dengan pertanyaan-pertanyaan ini:
1. Menurut saudara, mengapa umat beragama sering merasa was-was dan khawatir soal jaminan keselamatan sorgawi?
2. Menurut saudara, mengapa Nabi Islam mengalami kegelisahan di akhir hidupnya soal keselamatan sorgawi?
3. Mengapa hanya Isa Al-Masih yang pernah berkata bahwa Ia adalah Jalan Lurus?
Sedangkan jawaban dari pertanyaan sdr di atas silakan baca penjelasan kami dan diskusikan di sini http://tinyurl.com/o6sqduv.
~
Daniar
**
3. Karena Injil itu sebagian besar adalah kalimatullah. Walaupun seperti itu tetap saja nabi Isa itu nabi, karena nabi itu jalan yang lurus yang wajib diikuti. Tapi karena Injil sebagiannya telah berubah dan di gantikan Al-Quran, maka Al-Quran lah yang benar
**
Saudara Budi,
Adakah selain Isa Al-Masih yang menyatakan dirinya adalah “Jalan”. Berikut pernyataan Isa Al-Masih bahwa diri-Nya adalah “Jalan”. Sabda Isa Al-Masih: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Apakah menurut sdr Allah tidak berkuasa menjaga firman-Nya sehingga firman-Nya telah diubah, tidak bukan? Kitab sdr sendiri dengan jelas memberitahukan bahwa “Tak ada seorangpun yang dapat mengubah kalimat-kalimat Allah.” (Qs 6:34)
~
Daniar
~
Baca saja Alfatihah, Al-Quran pun jalan lurus. Bukan nabi Isa yang menyatakan jalan lurus melainkan Injil. Nabi Isa itu sedang membacakan Injil, jadi jangan salah sangka. Injil adalah benar waktu nabi Isa ada.
~
Saudara Anda Stress,
Bila kitab sdr adalah jalan lurus, mengapa masih berdoa “tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6)?
Sdrku, Isa bukan hanya menyatakan jalan yang lurus tapi Isa sendirilah “Jalan” itu. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Hanya Isa yang menyatakan diri-Nya sebagai “jalan.” Karena Isa adalah Tuhan. Pernyataan ini hanya dapat dilakukan oleh Allah yang dapat membawa umat-Nya kepada diri-Nya.
~
Daniar
***
1. Karena Surga bukan miliknya sehingga dia takut tidak mendapat Ridha Allah.
2. Karena Surga bukan milik Rasulullah SAW. Itu menunjukkan bahwa Rasul tidak membuat agama Islam.
***
Saudara Ijtihad,
Terima kasih atas jawaban sdr. Maaf kami terpaksa menghapus komentar sdr. Untuk itu mohon perhatikan petunjuk dalam memberi komentar.
Memang pemilik sorga adalah Allah. Dan Allah sudah menetapkan bahwa yang percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pasti masuk sorga. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Allah sudah berjanji maka pasti ditepati bukan? Jadi kita tidak perlu merasa was-was dan khawatir soal jaminan keselamatan sorgawi.
Bagaimana dengan sdr apakah juga merasa khawatir soal jaminan keselamatan sorgawi? Kiranya berita baik ini dapat mengobati kekhawatiran sdr.
~
Daniar
~
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki diantara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (52)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mu’jizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur’an). (174)
~
Saudara Anda Stress,
Apakah di atas adalah kutipan dari Kitab sdr? Silakan diberi alamat yang jelas dan jelaskan apa yang ingin sdr sampaikan!
Terima kasih
~
Daniar
~
Tunjukilah kami jalan yang lurus:
Petunjuk jalan itu tinggi, mudah dilihat. Tak harus dipandang berulang supaya langsung jalan sesuai petunjuk. Sungguh tak harus diminta tunjukin, sebab sudah tertancap.
Dia lah jalan itu yang telah ditancapkan tinggi di Golgota. Ditinggikan lagi pada tiang salib, semua orang bisa lihat. Darah-Nya memerdekakan kita dari belenggu dosa.
Tujukilah “kami”
Kami itu kita yang terdorong mencari jalan keselamatan dari Allah Ar-rahman. Kita itu pendosa yang sejak Adam berdosa. Manusia makin jahat dan sesat. Kita percaya, hanya Allah yang menghapus dosa, hanya Allah Juruselamat. Isa itu suci, hanya yang suci yang menyucikan, terkemuka di dunia dan di akhirat.
~
Saudara Maren Kitatau,
Isa bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
“Jalan” di sini berarti Ia sendiri, bukan agama. Hanya Isa yang menyatakan diri-Nya sebagai “jalan.” Karena Isa adalah Tuhan. Pernyataan ini hanya dapat dilakukan oleh Allah yang dapat membawa umat-Nya kepada diri-Nya.
Maka dengan jaminan keselamatan yang pasti kita tidak perlu lagi merasa was-was dan khawatir.
~
Daniar
*****
1. Umat beragama mana..? Jikalau umat Yesus tidak akan was-was, karena Yesus Kristus memberikan keringanan kepada setiap orang yang mau datang kepada-NYA, maka Dia akan memberikan kita sorga. Seperti ucapan-Nya, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban bera, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” Injil, Rasul Besar Matius 11:28
2. Muhammad sangat kecewa, karena tidak menerima sorga melalui Al-Quran. Sebab padanya sudah diingatkan seperti Qs 46:9. Dan jaminan Allah Swt itu hanya hayalan saja.
3.Sebab Dia adalah Allah, sesuai dengan Kitab Para Nabi Hosea 13:4, “Akulah Tuhan Allahmu, sejak di tanah mesir engkau tidak mengenal Allah, kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari padaku”.
*****
Saudara Malaikat Natal,
Bila Allah sudah menjanjikan kesalamatan pastinya kita tidak perlu was-was, bukan? Karena Allah adalah setia dan adil, pasti menepati janji-Nya. Namun bila belum menerima janji Allah ini: “… setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Maka pantas lah seseorang masih was-was akan keselamatannya.
Hanya Isa Al-Masih yang menyatakan diri-Nya sebagai “Jalan Lurus.” Karena Isa Al-Masih adalah Tuhan. Pernyataan ini hanya dapat dilakukan oleh Allah yang dapat membawa umat-Nya kepada diri-Nya.
~
Daniar
*****
1. Yang khawatir soal jaminan keselamatan sorgawi adalah umat yang jauh dari Allah. Ketika kita sudah memahami Allah, maka hati kita akan teguh akan kepastian keselamatan kita dan dijauhkan dari rasa was-was dan kecemasan hidup.
2. Ini adalah pertanyaan yang menyesatkan. Justru beliau ikhlas menyambut kematiannya, karena beliau akan menemui Allah di surga.
3. Itu dilakukan untuk meluruskan umatnya yang sesat di kala itu. Supaya kembali ke jalan Allah, tidak menyekutukan bahkan mengkultuskan Isa sebagai Tuhan.
*****
Saudara Guns,
1. Kalau boleh dijelaskan bagaimana Allah sdr? Apakah Allah sdr sudah menjanjikan kepastian keselamatan pada sdr? Silakan dijelaskan!
2. Sdrku, dari hadist yang dikutip dalam artikel di atas menunjukkan bahwa nabi sdr tidak tahu bagaimana nasibnya di akhirat. Bagaimana sdr dapat mengatakan bahwa beliau akan menemui Allah di sorga? Atas dasar apa, silakan dijelaskan!
3. Isa Al-Masih datang bukan untuk umat saat itu, tapi juga untuk saat ini dan yang akan datang. Memang benar agar umat kembali ke jalan Allah. Namun hanya Isa Al-Masihlah satu-satunya jalan kepada Allah.
~
Daniar
~
Bagi kami memahami kalian selain Islam tidak usah terlalu ilmiah, sudah salah. Apalagi kalau dibahas terlalu dalam, maka sesatlah.
~
Saudara Ai Sokar,
Terimakasih telah berkenan memberikan komentar di ruang ini. Bisa dijelaskan alasan saudara memberikan tanggapan yang demikian?
Kami kira tidak salah bukan bila saudara menanggapi dan memberikan jawaban atas pertanyaan akan keselamatan? Bila berkenan saudara dapat membagikan di sini!
Isa Al-Masih bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [di sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Daniar
~
Saudaraku,
Isa bukan hanya menyatakan jalan yang lurus tapi Isa sendirilah “Jalan” itu. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Hanya Isa yang menyatakan diri-Nya sebagai “jalan.” Karena Isa adalah Tuhan. Pernyataan ini hanya dapat dilakukan oleh Allah yang dapat membawa umat-Nya kepada diri-Nya.
Maaf mas, di teks tersebut ada kata ”Karena Isa adalah Tuhan” Kalau boleh tanya Nabi Isa kan wafat pada saat dihukuman salib oleh gubernur kerajaan Romawi. Memangnya Tuhan bisa dibunuh, apalagi oleh orang biasa? Tuhan dapat memerintahkan segala isi bumi dan alam semesta, Dia adalah yang Maha Kekal. Tapi kenapa Dia mati di kayu salib?
~
Saudara Ilyas,
Benar sekali bahwa Kitab Allah telah menuliskan bahwa Isa Al-Masih disalibkan dan wafat sesuai yang telah dinubuatkan para nabi ribuan tahun sebelumnya. Namun bukan hanya itu saja Isa bangkit, hidup kembali pada hari ke 3. Apa yang terjadi pada Isa Al-Masih secara manusia sangat tidak masuk logika.
Namun perlu kita pahami bahwa inilah cara yang Allah pilih untuk menyelamatkan manusia yang dikasihi-Nya. Rencana keselamatan Allah ini telah Allah nubuatkan melalui para nabi ribuan tahun sebelumnya. Allah yang tetap berada di tahta-Nya menjadi manusia Isa Al-Masih, berada dalam tubuh fana yang bisa mati. Namun Allah tetap berada di tahta-Nya yang suci. Inilah kemahakuasaan Allah. Apa yang tidak mungkin bagi mansuia itu mungkin bagi Allah.
~
Noni
~
Maaf sebelumnya, Allah berjanji akan memberikan nikmat-Nya (Surga) bagi yang beriman hanya kepada Allah, bukan yang lain.
Dan Isa berkata :”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorang pun yang datang kpd bapa, kalau tidak melewati Aku”
Ayat itu berlaku hanya pada zaman Nabi Isa, bukan zaman sekarang. Ayat itu juga, buat siapa saja dari bani Israil yang mengikuti-Nya akan datang ke kerajaan Allah, dan itu untuk yang mengikutin-Nya
Karena Isa itu diutus,. Nabi utusan yang diutus hanya kepada Bani Israil, bukan seluruh dunia. Tepatnya bukan untuk Umat Kristen!.
Dan Isa itu adalah Nabi kami (Muslim) bukan Tuhan. Itu adalah ajaran Paulus, bukan Yesus.
~
Saudara Refa,
Terimakasih telah berbagi pandangan saudara sebagai seorang Muslim. Pada umumnya umat Mulim memiliki pandangan seperti saudara. Namun jika saudara mengkaji lagi Al-Quran dan Kitab terdahulu yaitu Taurat dan Injil, Isa ternyata bukan hanya sekedar nabi.
“Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam akan turun ditengah kamu Dia akan menjadi Hakim yang adil” (Hadits Shahih Muslim 127).
Al-Quran mengatakan bahwa Isa akan datang kelak sebagai Hakim yang Adil dan Kitab Injil menulikan bahwa Isa berkuasa untuk memberikan hidup kekal bagi manusia.
“Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Jadi jika Isa hanya seorang nabi, mungkinkah nabi memiliki kuasa seperti yang dimiliki Isa Al-Masih?
~
Noni
~
Isa bersabda:”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa”
“Akulah jalan”, Isa adalah jalan kebenaran dari fitnah Dajjal di akhir zaman
Dan kebenaran, kita harus percaya bahwa Isa adalah kebenaran di akhir zaman
Dan hidup Isa tidaklah mati, Dia masih hidup dan akan turun di akhir zaman
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa melewati Aku, karena hanya Isa yang tidak mati
Yakinlah semua itu akan terjadi karena yakin adalah iman
Dan keimanan yang tulus akan menghilangkan rasa was-was menuju ke surga.
~
Saudara Hana,
Benar sekali, dalam Firman Allah tertulis perkataan Isa bahwa Isa adalah satu-atunya Jalan yang menuntun pada Kebenaran dan hidup kekal.
Isa berkata,“… Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku . . . akan hidup walaupun ia sudah mati…dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
Kitab Allah dalam Kitab Injil telah mencatat kpenyaliban, kematian hingga kebangkitan Isa Al-Masih. Bahkan catatan sejarah Romawi dan Yahudi juga mencatat peristiwa penyaliban, kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih. Isa pernah wafat, namun Isa bangkit, Ia hidup kembali dan telah kembali ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kita.
Bagaimana dengan saudara Hana, apakah saudara sudah mendapatkan jaminan bahwa saudara dapat masuk surga-Nya yang mulia?
~
Noni
~
Mengapa hanya Isa Al-Masih yang pernah berkata bahwa Ia adalah Jalan Lurus?
Aku percaya bahwa nabi Isa Al-Masih adalah juruselamat bagi seluruh manusia yang ada di dunia ini, karena Al-Quran pun memerintahkan bahwa kita harus beriman kepada nabi Isa Al-Masih.
Kalau kita tidak beriman kepada nabi Isa Al-Masih, berarti kita akan berdosa karena tidak percaya kepada rasul-rasul Allah swt. Mohon maaf, ibarat pos. Tidak akan diterima surat yang akan kita kirim kepada orang yang kita tuju kalau kita tidak melalui pos tersebut, ibaratnya seperti itu.
Saudara Badi Putera,
Kita bersyukur kepada Allah yang telah memberikan jalan-Nya yang benar yakni melalui diri-Nya sendiri. Bayangkan kalau tidak ada jalan itu maka nasib manusia tersesat dalam dunia yang gelap ini. Isa Al-Masih adalah jalan itu dan Dia bukan pula nabi atau rasul melainkan Allah itu sendiri. Terimakasih atas komentar saudara.
“…kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:32). Kebenaran Allah akan memerdekakan dan membebaskan manusia dari hukuman kekal akibat dosanya. Kebenaran Allah akan menyelamatkan manusia
~
Noni
~
Orang nasrani sering menyebut nabi Isa Al-Masih. Itu artinya nabi Isa Al-Masih bukan Tuhan. Tuhan tidak menebus dosa buat apa ? Menebus ke siapa mengapa ketika di salib Yesus berdoa minta diselamatkan dari tiang salib.
Tuhan tidak pernah mati makanya di Alkitab versi manapun yang sebutkan secara jelas tidak ambigu yang menyatakan sembahlah aku. Tidak ada. Mengapa Allah SWT menurunkan Nabi Muhamad yaitu untuk meluruskan orang-orang Nasrani yang sudah melampaui batas yang menyatakan Tuhan itu tiga.
~
Saudara Sutarno Aja,
Benar yang saudara katakana bahwa manusia cenderung melampaui batas. Demikianlah siapapun yang belum mengenali Isa Al-Masih maupun Allah tetapi telah memberikan penilaian bahwa Isa Al-Masih bukan Tuhan, dan Tuhan yang menurunkan nabi Muhammad.
Mereka adalah termasuk golongan yang melampaui batas. Batas apa yang dilampauinya? Batas pengetahuan dan batas iman yang dimiliki secara pribadi pada level tertentu. Kami tidak melampaui batas itu sebab kami tunduk pada Firman Allah. Apa yang tertulis dalam Firman itulah yang kami yakini.
~
Noni