Ayat kelima dari surah Al-Fatihah berbunyi, “hanya Kepada Engkaulah Kami Menyembah” (Qs 1:5). Ayat serupa juga terdapat dalam Kitab Suci Taurat. “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Kitab Taurat, Ulangan 5:7). Baik umat Islam maupun Kristen percaya, semua orang harus menyembah Allah pencipta, Dia satu-satunya Pribadi yang layak disembah.
Apakah Allah berkenan pada setiap penyembahan yang disampaikan umat-Nya? Penyembahan yang bagaimanakah yang berkenan di hadapan Allah? Umat beragama perlu mengetahui cara menyembah Allah yang benar. Sehingga penyembahan yang Anda naikkan tidak menjadi sia-sia.
Calon “Tamu” Allah Berdusta
Sebuah harian online Manila mencatat sebanyak 177 warga Indonesia yang ingin naik haji ditangkap oleh petugas Imigrasi Filipina. Hal ini dikarenakan 177 warga Indonesia tersebut menggunakan paspor ilegal.
Ternyata hal serupa juga sudah pernah terjadi sebelumnya. Juni 2015, Satuan Reskrim Polres Parepare, Sulawesi Selatan, membongkar penyaluran jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan melalui Filipina di Jalan Nusantara, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, dengan korban 37 jemaah dari berbagai kalangan. (sumber: kompas.com).
Cara Menyembah Allah Yang Benar: Fokus Jasmani atau Rohani?
Ribuan larangan dalam agama Islam berfokus pada hal-hal jasmani dan mengabaikan keadaan hati. Seperti: Cara berpakaian, membersihkan bagian-bagian tubuh tertentu sebelum sholat, arah sholat, bahkan “rumah” allah yang wajib dikunjungi, dll.
Fatimah, wanita Muslim, akhirnya memutuskan meninggalkan agama Islam dan menjadi pengikut Isa Al-Masih. Ia berkata, ritual ibadah agama Islam ruwet sekali bahkan dapat membuat frustasi (sumber: Kisah Fatimah).
Ruwetnya ritual ibadah dalam agama Islam. Serta keinginan untuk menjadi seorang yang agamawi dan mendapat ridho allah. Tidak menutup kemungkinan seseorang untuk melakukan hal apa pun agar terlihat agamawi, termasuk mengunjungi “rumah” allah dengan menggunakan paspor palsu seperti yang terjadi pada 177 warga Indonesia di atas, bukan?
Firman Allah dalam Kitab Suci Injil berkata, “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:224). Umat beragama perlu tahu bahwa Allah tidak akan mengindahkan ibadah yang disertai dengan kebohongan. Karena Dia ingin disembah dalam kebenaran, bukan dalam kebohongan.
Isa: Mengutamakan Luar, Seperti Kuburan
Orang-orang yang berfokus pada hal-hal eksternal dan mengabaikan kesucian hati, Isa Al-Masih menamai mereka buta, bodoh, keturunan ular beludak dan munafik. Karena mereka selalu berfokus pada yang luar, bukan pada hati.
Isa Al-Masih berkata mereka seperti, “Cangkir yang bersih di sebelah luar tetapi kotor di dalam. Kuburan yang dilabur putih tetapi penuh dengan tulang dan pelbagai jenis kotoran” (Injil, Rasul Besar Matius 23:16-33).
Cara Menyembah Allah Yang Benar Ada di Hati, Bukan Bersifat Fisik
Alkitab mengajarkan Allah tidak mempunyai rumah di dunia. Langit adalah takhta-Nya dan bumi adalah tumpuan kaki-Nya (Injil, Kisah Para Rasul 7:48-50). Sehingga, menyembah pada Allah dapat dilakukan dimana saja. Dimana kita berdoa, disitu ada Allah. Kita tidak perlu pergi jauh-jauh hingga ke negeri seberang untuk menemui Allah, apa lagi sampai melakukan kebohongan.
Yang lebih indah lagi Roh Allah ingin bertempat tinggal di dalam diri tiap orang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Kitab Suci Allah berkata, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah?” (Injil, Surat I Korintus 6:19) Tubuh Anda dapat menjadi “Rumah Roh Allah” bila hati Anda sudah dibersihkan oleh Isa A-Masih.
Isa bersabda, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali [kata kiasan untuk hati yang sudah disucikan], ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah [kata kiasan untuk sorga]“ (Injil, Rasul Besar Matius 3:3).
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa yang mendorong sehingga ada sebagian orang sampai melakukan berbagai cara, termasuk cara yang tidak benar, agar dapat pergi naik haji? Apakah praktik ini dapat dikatakan sebagai cara menyembah Allah yang benar?
- Menurut saudara, bagaimana cara menyembah Allah yang benar dan berkenan kepada-Nya?
- Menurut saudara, apakah Allah tidak akan berkenan bila saat kita menyembah-Nya, kita kurang memperhatikan hal-hal eksternal, seperti cara berpakaian, membersihkan bagian tubuh tertentu, dll? Sebutkan alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Islam dan Kristen, Cara Menyembah Allah Yang Benar”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
~
Hai Staff Isa dan Islam Nasrani:
Tuhan kalian = Allah yang Esa. Allah yang Esa= Bapa (sosok), Yesus (Firman) dan Roh Kudus (Roh). Bapa (sosok) = Tuhan kalian. Yesus (Firman) = Tuhan kalian. Roh Kudus (Roh) = Tuhan kalian.
Berapa jumlah Tuhan kalian, kalau tidak mau dikatakan Tuhan kalian berjumlah tiga, dan mana yang menyelamatkan?
~
Saudara Usil,
Terima kasih atas komentar saudara. Namun maaf kami tidak dapat memberi jawaban atas pertanyaan Sdr. Usil di sini. Karena tidak berkaitan dengan artikel dan pertanyaan-pertanyaan kami di atas.
Namun jangan berkecil hati. Saudara dapat menemukan jawaban dari pertanyaan saudara di link ini http://tinyurl.com/kqv4ebc Bila ada yang ditanyakan atau ingin berdiskusi lebih inten silakan email kami di [email protected]
Kiranya Sdr. Usil menemukan pemahaman baru dan mengenal Allah yang kami sembah.
~
Daniar
~
Salah satu ajaran agama Islam yang tidak masuk akal.
Coba renungkan: ada seseorang yang untuk membiayai hidupnya saja susah, ditambah lagi kondisi fisik yang terbelakang. Namun dia rindu untuk datang beribadah serta memuji Allah dengan segenap hati.
Apakah dia harus membatalkan niatnya tersebut hanya karena dia tidak mampu untuk umroh dan naik haji? Ironis bukan?
~
Saudara Jibril_is_jin,
Bila direnungkan memang tidak masuk akal. Masakkah Allah hanya memberi kesempatan bagi yang kaya saja untuk beribadah dan datang kepada-Nya?
Saudaraku, Alkitab ajarkan kita dapat beribadah kepada Allah di mana saja. Dimana kita berdoa, disitu ada Allah. Kita tidak perlu pergi jauh-jauh hingga ke negeri seberang untuk menemui Allah. Yang lebih indah lagi Roh Allah ingin bertempat tinggal di dalam diri tiap orang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juru selamat.
Nah, adakah yang rindu menjadi tempat tinggal Roh Allah?
~
Daniar
~
Yang disembah 24 nabi yang di Al-Quran berbeda dengan Tuhan yang disembah oleh nabi terakhir. Inilah tuhan yang disembah beliau: Qs. An-Naml : 91m “Aku (Muhammad) hanya diperintahkan menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) yang Dia telah menjadikan suci padanya dan segala sesuatu adalah milik-Nya. Dan aku diperintahkan agar aku termasuk orang Muslim (berserah diri)”.
Dan bentuk penyembahannya tidak berubah sampai sekarang(murni) dan kamu pun sering melihatnya. Inilah Tuhannya 24 nabi di Al-Quran, ini dicatat di Al-Quran menyatakan bahwa peristiwa ini penting dari mulut seorang penyembah berhala Firaun mengakui kebesaran Tuhan sejati, baca Qs Yunus:90. Intinya tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil.
~
Saudara Syeikh AL Furqon,
Terimakasih atas penjelasan yang saudara berikan. Mengenal Allah yang benar itu adalah suatu keharusan yang teramat penting bagi setiap manusia. Karena jika tidak, nasibnya kekal selamanya dalam kegelapan Neraka.
Bagaimana dengan saudara, apakah saudara memiliki relasi dengan Allah yang benar? Atau selama ini saudara tidak merasakan adanya relasi secara langsung itu, melainkan mengetahui slogan-slogan tentang zat Allah itu saja? Bagi kami, sungguh kami memiliki relasi dengan Allah Pencipta itu seperti Bapa dengan anak. Suatu hubungan yang hangat dan nyata. Maukah saudara mengalaminya juga? Jika berkenan kita bisa berdiskusi bersama, silakan hubungi SMS/ WA 0812-8100-0718
~
Noni